EtIndonesia. Seorang dokter membagikan kabar terkini satu tahun sejak menjalani pengobatan pertama di dunia untuk diagnosis kanker otak stadium akhir yang dideritanya.
Tahun lalu, ahli patologi Australia yang terkenal di dunia, Richard Scolyer, menjalani terapi kanker eksperimental berdasarkan penelitiannya sendiri tentang melanoma – sejenis kanker kulit – dan sejak itu ia berbagi pengalamannya selama satu tahun.
Pada usia 56 tahun, Profesor Scolyer – salah satu direktur Melanoma Institute Australia – didiagnosis menderita glioblastoma, sejenis tumor otak yang tumbuh cepat dan agresif.
Menurut The Brain Tumor Charity: “Waktu kelangsungan hidup rata-rata glioblastoma adalah 12-18 bulan – hanya 25 persen pasien yang bertahan lebih dari satu tahun, dan hanya lima persen pasien yang bertahan lebih dari lima tahun.”
Dalam karyanya mengenai kanker melanoma, Scolyer dan timnya sebelumnya telah membuat terobosan dalam membantu pengobatan kanker kulit melalui kombinasi imunoterapi – meningkatkan sistem kekebalan untuk membantu tubuh menemukan dan menghancurkan sel kanker – sebelum mengangkat melanoma melalui operasi. Beberapa pasien disembuhkan dengan pengobatan ini, namun pengobatan tersebut belum pernah digunakan untuk jenis kanker otak apa pun.
Meskipun demikian, Scolyer memutuskan untuk menguji pengobatan pada tumor otak – dengan menjadikan dirinya ‘patient zero’ – menggunakan kombinasi imunoterapi, pembedahan, radioterapi, dan vaksin yang dipersonalisasi dan sejak itu dia mengungkapkan hasil pemindaiannya satu tahun kemudian.
Pada tanggal 13 Mei, Scolyer melalui akun X-nya membagikan kabar terkini dalam perjalanan kankernya.
Postingan tersebut menunjukkan dua gambar dirinya, satu sedang berbaring hendak menuju ke mesin pemindai MRI dan satu lagi sedang duduk di atas meja sambil tersenyum ke arah kamera.
Judulnya berbunyi: “Saya menjalani #MRI scan otak Kamis lalu untuk mencari #glioblastoma berulang (&/atau komplikasi pengobatan). Saya mengetahui kemarin bahwa masih belum ada tanda-tanda kambuh.
“[…] Terima kasih kepada tim luar biasa yang menjagaku dengan baik terutama istriku Katie & keluarga yang luar biasa!”
Dia menambahkan kepada BBC bahwa dia ‘lebih gugup’ untuk menjalani pemindaian selama satu tahun dibandingkan dengan pemindaian lainnya yang pernah dia lakukan sebelumnya, namun ‘sangat senang dan bahagia’ dengan hasilnya.
Meskipun dokter mencatat keberhasilan pemindaian satu tahun pasca pengobatan ‘tentu saja tidak berarti bahwa kanker otak [nya] telah sembuh’ ia mencerminkan ‘senang mengetahui bahwa kanker tersebut belum kambuh lagi’ yang berarti ia telah sembuh ‘lebih banyak waktu untuk menikmati hidup’ bersama istri dan anak-anaknya.
Prof Scolyer memutuskan: “[Saya] sangat bahagia.” (yn)
Sumber: unilad