EtIndonesia. Sekelompok paus pembunuh menenggelamkan kapal pesiar sepanjang 15 m di perairan Maroko pada hari Minggu ketika mamalia laut berukuran besar itu menabrak kapal dan memaksa dua penumpang di dalamnya menyelamatkan diri, kata para pejabat.
Pihak berwenang Spanyol mengatakan para awak kapal diselamatkan oleh sebuah kapal tanker minyak yang lewat dan diperingatkan akan situasi menyedihkan tersebut setelah kapal tersebut bocor saat pertemuan dengan orca di Selat Gibraltar.
Kedua orang tersebut adalah penyewa, dan kapal tersebut milik perusahaan Spanyol Alboran Charter, menurut Washington Post.
Kapal pesiar tersebut, yang berjarak 14 mil dari pantai Cape Spartel, kemudian tenggelam ke dasar laut dalam serangan orca terbaru yang mendorong para ahli untuk memperingatkan pelaut lain akan bahaya di daerah tersebut.
Oktober lalu, kapal pesiar milik agen tur Polandia tanpa henti dihantam oleh kawanan orca selama 45 menit yang menyebabkan “kerusakan besar dan kebocoran,” kata badan tersebut. Perahu itu akhirnya tenggelam.
Orca juga mengganggu perlombaan berlayar tahun lalu ketika sebuah kapal yang melakukan perjalanan dari Belanda ke Italia berhadapan dengan hewan-hewan tersebut selama 15 menit. Para kru terpaksa menurunkan layarnya dan membuat keributan untuk mengusir mereka.
Sejak tahun 2020, ratusan kapal yang berlayar di perairan dekat Spanyol, Maroko, dan Portugal telah bertemu dengan setidaknya 15 orca yang menyebabkan beberapa kapal tenggelam, Washington Post melaporkan.
Kementerian transportasi dan lingkungan hidup Spanyol memperingatkan para pelaut kapal layar dan perahu motor kecil bahwa aktivitas orca mencapai puncaknya antara Mei dan Agustus antara Selat Gibraltar dan Teluk Cadiz. Para pejabat mendorong para pelaut untuk berlayar di dekat pantai.
Sebuah tim ilmuwan kehidupan laut Spanyol dan Portugal, yang disebut Kelompok Kerja Orca Atlantik, mengatakan ada 197 interaksi antara perahu dan paus pembunuh pada tahun 2021 dan 207 interaksi lainnya pada tahun 2022.(yn)
Sumber: nypost