EtIndonesia. Foto kertas pembungkus jajanan di Thailand baru-baru ini menarik perhatian netizen di dunia maya. Foto yang dibagikan di halaman Facebook Thailand tersebut mengungkapkan bahwa kertas pembungkus yang digunakan untuk camilan tersebut adalah rekam medis rumah sakit yang berisi informasi pribadi seorang pasien hepatitis.
Postingan tersebut mengejutkan banyak netizen, banyak yang mempertanyakan bagaimana kertas catatan rumah sakit bisa digunakan untuk membungkus makanan, sementara beberapa menyatakan kekhawatiran bisa tertular penyakit tersebut.
Direktur Jenderal Pelayanan Sains Departemen Rungrueng Kitpati mengatakan penyakit ini tidak dapat ditularkan melalui makanan.
Pada tanggal 12 Mei, tokoh online Thailand dan ilmuwan medis, หมอแลบแพนด้า, membagikan gambar camilan terkenal Thailand — Khanom Tokyo — yang dibungkus dengan kertas yang terlihat seperti lembar medis yang berisi informasi tentang pasien rumah sakit.
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap foto tersebut menunjukkan bahwa pasien dalam rekam medis positif Hepatitis B.
Hepatitis B adalah penyakit menular yang menyerang hati dan belum ada obatnya.
“Pengikut saya memberi tahu saya bahwa Khanom Tokyo dibungkus dengan kartas ODP [rekam medis rumah sakit] dari sebuah rumah sakit di Ubon Ratchathani. Rinciannya menunjukkan seorang pasien laki-laki pengidap hepatitis B. Haruskah saya terus memakannya atau membuangnya?” tulis OP di caption postingannya.
Banyak netizen yang terkejut dengan pelanggaran privasi karena catatan rumah sakit seharusnya bersifat pribadi dan rahasia, sementara yang lain mengkhawatirkan kebersihannya.
Salah satu pengguna Facebook mengatakan bahwa postingan tersebut membuatnya mual.
Komentator lain bertanya-tanya bagaimana catatan rahasia pasien bisa keluar dari rumah sakit.
“Ini sangat buruk. Kartu OPD dari rumah sakit penuh dengan kuman,” kata salah satu warganet dalam bahasa Thailand.
Yang lain menegaskan bahwa pedagang makanan harus berhenti menggunakan kertas bekas untuk membungkus makanan demi menghemat biaya.
Menanggapi postingan viral tersebut, Direktur Jenderal Pelayanan Sains Departemen Rungrueng Kitpati menjelaskan bahwa hepatitis B tidak dapat ditularkan melalui catatan rumah sakit seperti kartu OPD atau makanan dan hanya dapat ditularkan melalui darah dan cairan tubuh, menurut Matichon.
Namun, ia menambahkan bahwa penggunaan kartu OPD untuk membungkus makanan tidak higienis dan melanggar Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDPA) Thailand.
PDPA menyatakan bahwa rumah sakit harus menyimpan informasi pribadi pasien dengan aman dan mencegahnya bocor ke publik. (yn)
Sumber: mustsharenews