EtIndonesia. Hampir 100 monyet dan burung langka ditemukan mati di hutan di seluruh Meksiko saat negara itu dilanda gelombang panas yang mematikan.
Sebanyak 78 monyet howler mati setelah suhu di negara bagian Tabasco dan Chiapas mencapai lebih dari 42 derajat Celcius.
Gelombang panas yang mematikan menghancurkan populasi burung dan hewan lain di Meksiko yang telah mati di negara bagian Tamaulipas dan San Luis Potosi.
Tim penyelamat dari Konservasi Keanekaragaman Hayati Usumacinta AC (COBIUS) mengatakan mereka menemukan bangkai induk monyet yang masih menggendong bayinya.
Di lokasi tersebut suhunya lebih panas dengan suhu mencapai 54 derajat Celcius.
Burung-burung, termasuk burung beo Amazon yang berwarna hijau cerah dan bermahkota ungu, ditemukan mati dalam jumlah besar karena dehidrasi saat mereka jatuh dari langit di tengah penerbangan.
Rekaman video yang mengejutkan di salah satu lokasi menunjukkan lantai hutan dipenuhi bangkai-bangkai hewan yang seolah-olah terjatuh dari pepohonan.
Penduduk setempat telah meminta pejabat pemerintah untuk menyatakan gelombang panas sebagai darurat nasional.
Salah satu penyelamat dalam rekaman video terdengar mengatakan: “Kekeringan ini serius, tidak ada ampunnya.”
Salah satu foto yang menyentuh menunjukkan seekor bayi monyet ditolong oleh tim penyelamat di Ayapa di Tabasco.
Penduduk setempat mengatakan bahwa mereka melihat enam monyet betina dan satu jantan tewas.
Gambar-gambar baru ini muncul setelah muncul foto dan video awal bulan ini yang menunjukkan burung dan hewan lain mati akibat suhu yang sangat panas. (yn)
Sumber: metro