Irlandia, Spanyol dan Norwegia mengumumkan pada Rabu (22 Mei) bahwa mereka mengakui negara Palestina. Tindakan tersebut membuat marah Israel yang langsung menarik duta besarnya. Perdana Menteri Irlandia Simon Harris: “Hari ini, Irlandia, Norwegia dan Spanyol mengumumkan bahwa kami mengakui negara Palestina.”
Yi Jing – NTD
Pada Rabu 22 Mei, Irlandia, Spanyol dan Norwegia mengumumkan bahwa mereka akan mengakui negara Palestina mulai tanggal 28 Mei, dengan mengatakan bahwa keputusan tersebut merupakan upaya untuk mendorong gencatan senjata di Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkata: “Niat beberapa negara Eropa untuk mengakui negara Palestina adalah hadiah atas terorisme.”
Netanyahu mengutuk bahwa 80% warga Palestina mendukung pembantaian yang dilancarkan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang akan menjadi negara teroris.
Netanyahu berkata : “Mereka akan mencoba mengulangi pembantaian 7 Oktober (tahun lalu) lagi dan lagi; kami tidak akan menyetujui hal itu.”
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih hari itu mengatakan bahwa pengakuan Palestina oleh beberapa negara Eropa tidak akan membantu mencapai solusi dua negara.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan berkata: “Kami percaya bahwa satu-satunya cara untuk mencapai solusi dua negara yang menguntungkan Israel dan Palestina adalah melalui negosiasi langsung antara kedua pihak.”
Beberapa analis percaya bahwa pernyataan ketiga negara Eropa tersebut kemungkinan besar tidak akan berdampak kepada Israel dan Palestina secara lokal, namun mungkin akan memicu dampak lanjutan dari komunitas internasional dan memperdalam isolasi terhadap Israel.
Jure Vidmar, profesor hukum internasional di Universitas Maastricht berkata : “Tidak ada yang akan berubah hari ini atau besok, namun jika hal ini mulai menjadi tren dan jika lebih banyak negara mengikutinya dalam beberapa hari, minggu, dan bulan mendatang, hal ini bisa menjadi masalah besar.”
Di garis depan, pertempuran terus berkecamuk di Gaza utara dan selatan. Pada Rabu 22 Mei, pasukan Israel menguasai setidaknya setengah dari perbatasan Gaza dengan Mesir sepanjang sembilan mil. Para pejabat Mesir mengatakan Israel berencana mengambil alih koridor strategis tersebut pada akhir bulan ini untuk terus mengejar elemen Hamas di Rafah. (Hui)