Bank investasi Uni Eropa memberikan pinjaman sebesar 300 juta euro untuk mendirikan sistem satelit observasi Bumi pertama di Polandia
Ella Kietlinska
Polandia menghabiskan sekitar USD 2,5 miliar atau setara Rp 40 Triliun untuk meningkatkan keamanan dan pencegahan di perbatasannya dengan Rusia dan sekutu Rusia, Belarus, kata Perdana Menteri.
Pada 18 Mei 2024, Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mengumumkan Polandia akan menginvestasikan 10 miliar zlotys (sekitar Rp 40 Triliun ) dalam suatu program untuk mengamankan perbatasan di wilayah timurnya. Polandia memperkuat pertahanannya terhadap apa yang dikatakannya sebagai peningkatan ancaman dari Rusia dan Belarus.
Donald Tusk mengatakan sedang mengerjakan proyek Shield-East, yang mencakup pembangunan benteng militer yang tepat, telah dimulai. Polandia berada di bagian timur NATO dan merupakan anggota Uni Eropa. Donald Tusk menekankan Polandia memikul tanggung jawab tambahan atas keamanan Eropa.
“Kami memulai proyek besar untuk membangun perbatasan yang aman, termasuk sistem benteng serta keputusan lansekap dan lingkungan yang akan membuat perbatasan ini tidak mungkin dilewati oleh musuh potensial,” Donald Tusk.
Perdana Menteri tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai jenis benteng apa yang akan dibangun.
Donald Tusk juga berbicara dengan Bank Investasi Eropa mengenai pembiayaan sebuah komponen satelit dari Inisiatif Perisai Langit Eropa, menurut sebuah pernyataan.
Inisiatif Perisai Langit Eropa adalah skema pertahanan udara umum yang dibentuk oleh Jerman pada 2022 akan meningkatkan pertahanan udara Eropa. Donald Tusk telah membandingkan Inisiatif Perisai Langit Eropa dengan Sistem Kubah Besi Israel.
Presiden Grup Bank Investasi Eropa, Nadia Calviño, mengatakan setelah pertemuan dengan Donald Tusk di Warsawa pada tanggal 20 Mei bahwa bank tersebut akan memberikan pinjaman sebesar 300 juta euro untuk membiayai “sistem satelit observasi Bumi pertama Polandia, yang akan mendukung sejumlah inisiatif untuk penggunaan ganda, sipil dan keamanan.”
Bank Investasi Eropa dimiliki bersama oleh negara-negara Uni Eropa. “Bank tersebut meminjam uang pasar modal dan melempar pinjaman tersebut dengan persyaratan yang menguntungkan untuk proyek-proyek yang mendukung tujuan-tujuan Uni Eropa,” menurut situs web Uni Eropa.
Tembok Perbatasan
Perbatasan Polandia dengan Belarus telah menjadi titik konflik sejak kedatangan imigran ilegal yang mulai berbondong-bondong ke sana pada 2021, setelah Minsk, sekutu dekat Rusia, membuka agen-agen perjalanan di Timur Tengah yang menawarkan suatu rute baru yang tidak resmi ke Eropa, sebuah langkah yang menurut Uni Eropa dirancang untuk menciptakan krisis.
Penjaga Perbatasan Polandia melaporkan 5.100 upaya penyeberangan ilegal dari Belarusia pada paruh pertama November 2021, dibandingkan dengan 120 upaya penyeberangan ilegal dari Belarusia secara keseluruhan 2020.
Pemerintahan sebelumnya, yang dibentuk oleh Partai Hukum dan Keadilan saat ini masuk oposisi, membangun sebuah tembok baja yang di atasnya dipasangi kawat berduri di perbatasan Polandia-Belarus untuk menghentikan masuknya imigran gelap secara besar-besaran.
Kementerian Dalam Negeri dan Administrasi Polandia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tembok baja tersebut, yang panjangnya lebih dari 186 kilometer (sekitar 116 mil) dan tinggi 5 1/2 meter (sekitar 18 kaki), selesai pada bulan Juni 2022. Tembok baja tersebut mempunyai jalur-jalur keistimewaan untuk satwa liar serupa dengan penyeberangan satwa liar yang dibangun di jalan raya.
Setahun kemudian, tembok itu dilengkapi dengan penghalang elektronik dengan “3.000 kamera dan sensor siang/malam dan suhu” yang memantau perbatasan tersebut, kata Penjaga Perbatasan Polandia dalam sebuah pernyataan.
Penghalang elektronik, sepanjang 206 kilometer (sekitar 128 mil), juga mencakup bagian-bagian perbatasan yang tidak dilindungi oleh tembok tersebut, seperti sungai dan aliran air, kata pernyataan itu.
Secara total, kedua penghalang tersebut mencakup hampir setengah dari 418 kilometer (260 mil) perbatasan dengan Belarusia.
Pada November 2023, Penjaga Perbatasan Polandia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hal itu secara efektif menangkal migrasi ilegal.
Pada suatu hari di November, dari 120 orang yang berupaya melintasi perbatasan Belarusia ke Polandia secara ilegal, 110 orang kembali setelah melihat patroli perbatasan, dan 10 orang ditangkap, kata pernyataan itu.
Sejak awal tahun 2024, sudah ada lebih dari 13.000 upaya melintasi perbatasan Polandia-Belarus secara ilegal, kata penjaga perbatasan dalam pernyataan pada l 20 Mei.
Pada kuartal pertama tahun ini, penjaga perbatasan menahan atau memapar 107 orang imigran ilegal karena melintasi perbatasan Belarusia secara ilegal, dibandingkan dengan 160 imigran ilegal pada kuartal yang sama tahun lalu, menurut data Penjaga Perbatasan Polandia.
Hanya saja tembok baja tersebut dipasang pada kuartal pertama 2023, sedangkan penghalang elektronik masih dibangun.
Hubungan-Hubungan Dengan Rusia
Sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada tahun 2022, hubungan antara Polandia dengan Belarus menjadi lebih tegang, di mana Warsawa meningkatkan pembelanjaan pertahanan serta menuduh Minsk dan Moskow berupaya mengacaukan Polandia.
Pada 21 Mei, Donald Tusk mengatakan pada konferensi pers bahwa “tekanan terhadap perbatasan timur Polandia bukanlah migrasi spontan orang-orang yang mengungsi berbagai negara.”
Lebih dari 90 persen dari mereka yang melintasi perbatasan Polandia secara ilegal memiliki visa Rusia, kata Donald Tusk.
“Yang berada di balik hal ini adalah negara Rusia, bukan bisnis curang, yang melatarbelakangi
organisasi perekrutan, transportasi, dan upaya-upaya selanjutnya untuk menyelundupkan ribuan orang,” kata Donald Tusk, mengutip informasi yang dikumpulkan oleh layanan khusus.
Imigran-imigran ilegal direkrut di negara-negara seperti Somalia, Eritrea, Yaman, dan Ethiopia dan, dengan bantuan “salah satu negara Arab,” diterbangkan ke Rusia di mana dari Rusia mereka mencapai Belarus, klaim Donald Tusk.
Inilah mengapa penting untuk “mengamankan sepenuhnya perbatasan dengan Belarus,” kata Donald Tusk.
Pemerintah Rusia tidak menanggapi permintaan komentar dari pers. (asr)