Yi Jing – NTD
Pada Jumat (24 Mei), Mahkamah Internasional memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militernya kota Rafah di Gaza selatan, dan Israel meresponnya dengan keras. Pada hari yang sama, militer Israel mengumumkan bahwa mereka telah menemukan tiga jenazah sandera di Gaza.
“Segera hentikan serangan militer terhadap kota Rafah di Gaza selatan dan tindakan lain apa pun yang mungkin berdampak buruk decara keseluruhan atau sebagian terhadap kehidupan warga Palestina di Gaza,” ujar Presiden Mahkamah Internasional (ICJ) Nawaf Salam.
Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag mengeluarkan keputusan tersebut pada Jumat atas permintaan Afrika Selatan, yang menuduh Israel melakukan “genosida”.
Putusan ICJ bersifat final dan mengikat, namun pengadilan tidak mempunyai kewenangan untuk menegakkan hukum.
Dewan Keamanan Nasional Israel dan Kementerian Luar Negeri segera mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan bahwa Israel belum dan tidak akan melancarkan operasi militer di Rafah yang “dapat menimbulkan bencana bagi kelangsungan hidup warga sipil Palestina.”
Juru bicara pemerintah Israel, Avi Hyman mengatakan “Tidak ada kekuatan apapun di dunia ini yang dapat mencegah Israel untuk melindungi warganya dan mengejar elemen-elemen Hamas di Gaza.”
Sementara itu, Militer Israel mengatakan pada Jumat bahwa mereka telah menemukan tiga jenazah lagi sandera di Gaza yang dibunuh oleh Hamas dalam serangan teroris pada 7 Oktober tahun lalu.
Juru bicara militer Israel Mayor Jenderal Daniel Hagari mengatakan: “Dengan berat hati saya sampaikan kepada Anda bahwa tadi malam, pasukan khusus Israel menyelamatkan jenazah
Hanan Yablonka, Michel Nisenbaum, dan Orion Hernandez di Gaza.”
Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan 121 sandera masih ditahan di Gaza, setidaknya 37 di antaranya tewas. (Hui)