EtIndonesia. Para peneliti mengatakan bahwa memberi anak-anak produk kacang sejak bayi hingga usia lima tahun mengurangi risiko alergi kacang di tahun-tahun berikutnya.
Mereka menemukan bahwa anak-anak yang makan pasta kacang atau makanan ringan kacang secara teratur sejak usia empat hingga enam bulan ke depan memiliki kemungkinan 71 persen lebih kecil untuk mengalami alergi kacang pada usia 13 tahun dibandingkan mereka yang menghindari kacang.
Studi terbaru, yang dikenal sebagai uji coba Leap-Trio, mengamati 508 anak-anak hingga usia rata-rata 13 tahun, di mana mereka bebas makan atau menghindari kacang sesuai keinginan mereka.
Di negara-negara Barat, prevalensi alergi kacang bisa mencapai 1 dari 200 orang di beberapa populasi.
Di Inggris, alergi kacang terjadi pada 0,4 hingga 0,6 persen dari seluruh populasi.
Para peneliti mengatakan bahwa intervensi pola makan sederhana ini dapat mencegah sekitar 10.000 kasus alergi kacang yang berpotensi mengancam jiwa setiap tahunnya di Inggris saja dan mengurangi 100.000 kasus alergi kacang di seluruh dunia setiap tahunnya.
“Saya sangat menyarankan agar bayi diperkenalkan dengan kacang pada usia empat bulan jika mereka menderita eksim dan pada usia enam bulan jika mereka tidak menderita eksim,” kata Gideon Lack, profesor alergi anak di King’s College London kepada Guardian.
Bayi dengan eksim lebih berisiko terkena alergi kacang karena sisa makanannya lebih mudah menembus kulit.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti yang sama menemukan bahwa konsumsi rutin produk kacang sejak bayi mengurangi risiko alergi kacang pada usia lima tahun sebesar 81 persen, dibandingkan dengan anak-anak yang menghindari kacang pada periode yang sama.
Hasil penelitian yang dipublikasikan di NEJM Evidence juga menunjukkan bahwa perlindungan tetap utuh bahkan setelah anak-anak berhenti mengonsumsi selai kacang setelah usia 5 tahun.
“Anda akan mencegah sebagian besar alergi kacang, namun untuk kasus-kasus di mana Anda tidak dapat mencegahnya, Anda dapat mengidentifikasi anak-anak lebih awal karena pengobatannya jauh lebih mudah,” kata Lack seperti dikutip The Guardian.
“Saat mereka berusia tujuh, delapan, sembilan bulan, Anda benar-benar ketinggalan perahu. Namun bahkan jika Anda ketinggalan perahu, Anda dapat mengidentifikasi anak-anak yang memiliki alergi kacang sejak dini dan dapat mengobati mereka dengan imunoterapi.”
Selai kacang atau puff kacang dapat diberikan kepada anak-anak yang masih menyusui setelah mereka mampu mengonsumsi makanan lunak, menurut para peneliti. (yn)
Sumber: wionews