Studi: 2 Makanan, 1 Minuman Dikaitkan dengan Penurunan Risiko Diabetes Tipe 2

EtIndonesia. Mengonsumsi banyak makanan dan minuman kaya flavonoid seperti teh hijau, buah beri, dan apel dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2, sebuah penelitian baru di Inggris menemukan.

113.097 peserta menjalani setidaknya dua penilaian diet 24 jam untuk menentukan Skor Flavodiet mereka. Para peneliti tertarik pada asupan teh hitam dan hijau, anggur merah, apel, beri, anggur, jeruk (termasuk satsuma), jeruk bali, paprika manis, bawang bombay, dan coklat hitam.

Flavonoid – senyawa kimia yang ditemukan dalam buah-buahan, sayuran dan tanaman lainnya – telah dipuji karena sifat antikanker, antivirus, antibakteri, antioksidan dan anti-inflamasinya. Ada enam jenis utama flavonoid, yang berbeda dalam aktivitas biologisnya dan cara metabolismenya di dalam tubuh.

Studi baru yang dipublikasikan minggu lalu di jurnal Nutrition & Diabetes, menemukan bahwa mengonsumsi enam porsi makanan kaya flavonoid sehari dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 sebesar 28% dibandingkan dengan hanya makan satu porsi.

Ketika anggur merah tidak dimasukkan dalam analisis, enam porsi makanan kaya flavonoid dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang 26% lebih rendah.

Dalam penelitian sebelumnya, pola makan nabati telah terbukti mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Dan studi baru, empat porsi teh sehari menurunkan risiko diabetes sebesar 21%; satu porsi buah beri sehari menguranginya sebesar 15%; dan satu porsi apel sehari menurunkannya sebesar 12%.

Para peneliti juga mencatat efek positif flavonoid terhadap metabolisme gula, peradangan dan fungsi ginjal dan hati.

“Studi ini mendukung saran saat ini mengenai peningkatan konsumsi buah untuk mengurangi risiko [diabetes tipe 2], namun menunjukkan peran spesifik dari buah beri dan apel,” tulis para penulis.

“Mendorong peningkatan asupan makanan dan minuman tertentu yang kaya akan flavonoid, seperti teh, beri, dan apel dapat menurunkan risiko [diabetes],” mereka menambahkan.

Ahli diet terdaftar Megan Hilbert, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mencatat bahwa “temuan ini dapat memainkan peran besar dalam mendidik pasien tentang rekomendasi diet.”

“Apa yang sangat saya nikmati dari penelitian ini adalah bahwa berbagai jenis flavonoid dibandingkan dan data menunjukkan bahwa flavonoid tertentu memiliki dampak yang lebih besar dalam mengurangi diabetes, dan makanan tertentu tampaknya memiliki efek perlindungan yang lebih besar dibandingkan makanan lainnya,” katanya kepada MedicalNewsToday. (yn)

Sumber: nypost