Korea Utara Berencana Hentikan Pengiriman Balon-Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

SEOUL–—Pada  Minggu 2 Juni, Korea Utara mengatakan pihaknya akan berhenti mengirim balon-balon berisi sampah melintasi perbatasan ke Korea Selatan tetapi berjanji untuk melanjutkan praktik tersebut jika selebaran anti-Korea Utara diterbangkan lagi dari Korea Selatan.

Korea Selatan sudah mempunyai cukup pengalaman mengenai betapa tidak menyenangkannya hal tersebut dan berapa banyak upaya yang diperlukan untuk mengumpulkan sampah itu setelah Korea Utara mengirim 15 ton sampah dengan menggunakan 3.500 balon, kata Wakil Menteri Pertahanan Korea Utara Kim Kang Il dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh outlet media pemerintah KCNA.

Korea Selatan mengatakan akan mengambil tindakan yang “tidak dapat ditoleransi” terhadap Korea Utara karena mengirimkan balon-balon berisi sampah melintasi perbatasan, yang bisa saja disertai dengan suara propaganda yang menggelegar dari pengeras suara yang ditujukan ke Korea Utara.

Pengumuman dari Kantor Kepresidenan Yoon Suk Yeol menyusul pertemuannya dengan Dewan Keamanan Nasional mengenai tanggapan terhadap apa yang dikatakan Seoul bahwa lebih dari 700 balon berisi sampah yang dikirim Pyongyang dalam jumlah besar melintasi perbatasan yang dibentengi dengan ketat untuk mengganggu tetangganya itu.

Dewan Keamanan Nasional mengutuk balon-balon itu dan gangguan GPS secara bersamaan sebagai “tindakan provokasi yang tidak rasional”.

Seoul tidak menutup kemungkinan akan melanjutkan suara propaganda yang menggelegar dari pengeras suara, yang sempat dihentikannya pada tahun 2018 setelah pertemuan puncak dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, kata seorang pejabat senior di Kantor Kepresidenan Yoon Suk Yeol kepada wartawan.

Korea Selatan yang demokratis dan Korea Utara yang komunis secara teknis masih berperang sejak Perang Korea tahun 1950–1953 yang berakhir dengan gencatan senjata dan bukan berakhir dengan perjanjian perdamaian. Seoul adalah sekutu kuat Amerika Serikat dengan militernya yang canggih selalu melakukan latihan dengan Amerika Serikat, sementara Pyongyang sedang mengembangkan rudal dan teknologi nuklir yang menurut Seoul dan Washington melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Korea Utara mengatakan balon-balon yang dikirim pihaknya adalah balasan atas sebuah kampanye propaganda oleh para pembelot Korea Utara dan para aktivis di Korea Selatan, yang secara teratur mengirimkan balon-balon yang berisi selebaran anti-Pyongyang, makanan, obat-obatan, uang, dan stik USB yang berisi video musik dan drama K-pop melintasi perbatasan.

Balon-balon Korea Utara yang berisi sampah seperti puntung rokok, kain, sampah kertas, dan plastik ditemukan di seluruh ibukota Seoul mulai dari  Sabtu pukul 20.00  sampai Minggu pukul 13.00 siang waktu setempat (1100 GMT pada  Sabtu hingga 0400 GMT pada  Minggu), kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.

Mereka mengatakan militer sedang memantau titik awal dan melakukan tindakan pengintaian udara untuk melacak dan mengumpulkan balon-balon yang digantungi kantong-kantong besar berisi sampah.

Petugas-petugas Korea Selatan dengan senapan mengambil dan mengantongi sampah dari balon-balon itu di area yang ditutup, cuplikan media setempat menunjukkan.

Pada  Rabu, Korea Utara mengirimkan ratusan balon berisi sampah yang diberi label sebagai pupuk melintasi perbatasan itu disebut sebagai “hadiah kejujuran.” Seoul menanggapi dengan marah, menyebut langkah tersebut sebagai tindakan yang mendasar dan berbahaya.

Korea Utara belum mengomentari balon-balon akhir pekan tersebut.

Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Won-sik mengatakan kepada Menteri Pertahanan Amerika Serikat Austin Lloyd pada konferensi di Singapura pada Minggu bahwa balon-balon itu melanggar perjanjian gencatan senjata, menurut militer Korea Selatan.

Keduanya menegaskan kembali sebuah tanggapan terkoordinasi terhadap setiap ancaman dan provokasi yang dilakukan Korea Utara berdasarkan sikap pertahanan gabungan aliansi Korea Selatan-Amerika Serikat, kata militer Korea Selatan.

Peringatan-peringatan darurat dikeluarkan di Provinsi Gyeongsang Utara dan Provinsi Gangwon dan beberapa wilayah Seoul pada  Minggu, mendesak masyarakat untuk tidak menyentuh balon-balon itu dan untuk memperingatkan polisi. (vv)