oleh Wu Xianglian
Minggu ini, Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo memimpin delegasi ke Singapura untuk menghadiri pertemuan tingkat Konferensi Tingkat Menteri “Indo-Pacific Economic Framework” (IPEF) dan “Forum Investor Ekonomi Bersih Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik 2024” (IPEF Clean Economy Investor Forum 2024).
“Melalui Forum Investor Ekonomi Bersih ini kami mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menginvestasikan dana senilai USD.23 miliar untuk proyek infrastruktur berkelanjutan di kawasan ini”, kata Raimondo dalam pidato utama di forum tersebut pada Kamis (6 Juni).
Dia mengatakan bahwa perusahaan ekuitas swasta multinasional yang berbasis di AS KKR (Kohlberg Kravis Roberts), perusahaan pengelola dana infrastruktur independen Global Infrastructure Partners (GIP) dan organisasi nirlaba yang baru didirikan “Indo-Pacific Prosperity Partnership” telah membentuk aliansi untuk menginvestasikan USD.23 miliar pada infrastruktur di kawasan Indo-Pasifik. Investasi ini akan mencakup pusat data ramah lingkungan di Indonesia, energi terbarukan di Filipina, serta smart meter dan energi terbarukan hibrida di India.
“Anggota aliansi (Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik) akan membantu memfasilitasi identifikasi, promosi, dan pengembangan proyek infrastruktur yang sukses di seluruh kawasan,” kata ketiga organisasi tersebut dalam pernyataan bersama. Aliansi tersebut pada awalnya akan fokus pada energi, transportasi, dan air dan pengelolaan limbah, serta investasi infrastruktur berskala besar di sektor digital.
Turut berpartisipasi dalam aliansi ini adalah Government of Singapore Investment Corp (GIC), Allied Climate Partners (ACP), BlackRock, The Rockefeller Foundation, dan perusahaan Investasi Global Temasek yang berbasis di Singapura.
Raimondo mengatakan bahwa “Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik” telah mengidentifikasi peluang investasi sebesar lebih dari USD.23 miliar.
Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, pihak penyelenggara forum tersebut, mengatakan pada Kamis bahwa 69 peluang investasi untuk proyek-proyek “infrastruktur berkelanjutan” telah diidentifikasi pada forum investasi IPEF.
“Dari jumlah tersebut, 20 peluang merupakan proyek investasi siap pakai senilai sekitar USD.6 miliar telah disampaikan kepada para investor. Sedangkan sisa proyek dengan nilai total sekitar USD.17 miliar akan diidentifikasi sebagai peluang investasi potensial di masa mendatang”. (sin)