EtIndonesia. Dua gadis kecil menjadi yatim piatu setelah ibu dan ayah mereka meninggal karena kanker dalam beberapa hari.
Nigel Joyce sedang berjuang melawan tumor otak glioblastoma dan meninggal pada tanggal 31 Mei. Dan istrinya Marjan meninggal karena kanker payudara pada 6 Juni.
Keduanya telah didiagnosis menderita kanker dalam beberapa tahun terakhir.
Tragisnya Marjan telah menyelesaikan terapi radiasi dan dinyatakan sembuh, namun setelah menderita kejang tiga minggu lalu, petugas medis menemukan penyakit tersebut telah menyebar ke otaknya.
Joyce menderita “krisis kesehatan” pada Hari Anzac dan ditempatkan dalam perawatan paliatif. Dia meninggal beberapa waktu kemudian.
Pasangan yang tinggal di Christchurch, Selandia Baru ini meninggalkan dua orang putri, Oriana, delapan tahun, dan Emily, empat tahun.
Pemakaman pasangan tersebut akan dilakukan di St Andrew’s College di Christchurch pada hari Minggu, sementara penggalangan dana Give A Little telah disiapkan untuk membantu gadis-gadis tersebut.
Teman keluarga Angela Hawkins mengatakan Joyce memiliki “sifat yang indah” dan “kebaikan yang selalu memunculkan sisi terbaik dari setiap orang”.
“Marjan adalah orang yang sungguh luar biasa yang meninggalkan dampak abadi bagi orang-orang di sekitarnya,” katanya.
“Warisannya akan terus hidup melalui anak-anak dan keluarganya serta banyak kehidupan yang disentuhnya dengan kebaikan dan keindahan alamnya.
“Semoga Marjan dan Nigel beristirahat dalam damai, dan semoga kenangan mereka terus memberikan kenyamanan dan inspirasi bagi semua yang mengenal mereka.”
Joyce dikenang karena ‘jiwanya yang baik dan lembut’, karena dia dan istrinya telah mendedikasikan hidup mereka untuk membesarkan kedua gadis kecil mereka.
“Cinta dan dedikasi mereka terhadap keluarga terlihat jelas dalam segala hal yang mereka lakukan,” kata Hawkins kepada Chris Lynch Media.
“Mereka berdua mencintai kehidupan dan sangat menyayangi keluarga mereka. Meski menghadapi masa sulit dalam lima pekan terakhir, baik Marjan maupun Joyce tak pernah mengeluh.
“Mereka menjalani semuanya dengan tenang dan merasa sangat dicintai oleh keluarga, teman, StAC, dan komunitas luas.
“Mereka tetap kuat, bersatu, dan tangguh, menunjukkan kepada semua orang arti sebenarnya dari cinta dan dedikasi.
“Dunia menjadi tempat yang lebih baik karena ada Joyce dan Marjan di dalamnya.” (yn)
Sumber: nypost