Wanita Kehilangan Tangan dan Kakinya Setelah Menderita Kondisi Aneh yang Membuatnya Menjadi Hitam

EtIndonesia. Seorang ahli kecantikan mengungkapkan kenyataan memilukan karena kehilangan kedua tangan dan kakinya secara tak terduga akibat infeksi yang mengerikan.

Lin Ai Ling, dari Malaysia, bekerja sebagai ahli kecantikan di Singapura sebelum dia terjangkit penyakit perut.

Wanita berusia 37 tahun itu mengira dia keracunan makanan dan mengunjungi rumah sakit.

Pada pemeriksaan pertama, Ling diberi resep obat, namun pada kunjungan kedua, dokter mengirimnya ke ruang gawat darurat.

Ling mengatakan dia ‘kehilangan kesadaran setelah itu’ dan sebelum dia menyadarinya, dia sudah berada di ranjang rumah sakit dikelilingi oleh ahli bedah yang membuat keluarganya takut akan hal terburuk.

Para profesional medis mengatakan bahwa Ling telah menjadi korban infeksi bakteri yang tidak diketahui identitasnya.

Kondisi kesehatan yang buruk membuat oksigen berhenti mencapai jantungnya. Saat jantungnya perlahan melemah, Ling berisiko mengalami kematian otak.

Dokter memperingatkan bahwa mereka tidak punya pilihan selain menyuntiknya dengan stimulan untuk meningkatkan aliran darah.

Ling diperingatkan bahwa suntikan tersebut berisiko menyebabkan nekrosis pada jari tangan dan kakinya.

Setelah setuju untuk melakukannya, wanita dan keluarganya merasa ngeri ketika tangan dan kaki Ling menjadi hitam.

Segera setelah itu, ahli bedah harus melakukan amputasi darurat, karena gambar yang mengejutkan menunjukkan bagaimana nekrosis menyebar ke seluruh anggota tubuhnya dan sel-selnya mulai mati.

Ling menjalani amputasi di bagian atas pergelangan tangannya dan operasi kedua mengharuskan kedua kakinya dipotong.

Dia berkata: “Saya kemudian membuat keputusan dan kedua tangan saya diamputasi pada tanggal 29 November tahun lalu, dan kedua kaki saya diamputasi pada tanggal 19 Desember.”

Lebih buruk lagi, tabungan hidupnya habis untuk biaya pengobatan.

Mantan ahli kecantikan itu kini tinggal bersama keluarganya di Ipoh, Malaysia.

Ling menjelaskan: “Sekarang saya tidak punya penghasilan, saya hanya bisa mengandalkan saudara perempuan saya untuk merawat saya. Awalnya sulit untuk menerimanya, dan saya tidak ingin melihat teman-teman saya, tetapi kemudian, itu adalah dukungan mereka. yang membantu saya melewatinya. Saya harus tetap kuat dan terus hidup.”

Ling tidak punya cukup uang sehingga dia harus memilih antara tangan palsu atau kaki palsu.

Pada akhirnya, dia memilih kaki palsu, dengan biaya asuransi hampir Rp 180 juta. Dia membayarnya dengan mencicil sambil tetap belajar cara menggunakannya. (yn)

Sumber: ladbible

FOKUS DUNIA

NEWS