Kakak Perempuan dan Suaminya Memberikan Buket Uang Tunai Senilai Hampur RP 360 Juta kepada Adik Laki-laki yang Menikah

EtIndonesia. Pengantin pria Tiongkok menundukkan kepalanya sebagai rasa terima kasih ketika kakak perempuannya dan suaminya yang memberinya buket uang tunai pada hari pernikahan mereka.

Upacara pernikahan diadakan pada tanggal 15 Mei di Shiyan, Provinsi Hubei, Feidian Video melaporkan. Rekaman video memperlihatkan kedua mempelai berdiri di atas panggung, sementara kakak perempuan dan suaminya mempelai pria bergantian mengalungkan buket yang terbuat dari uang kertas 100 yuan, dikalungkan di leher mereka. Pengantin baru membungkuk kepada kakaknya untuk menunjukkan rasa terima kasih.

“Karangan bunga terlalu berat untuk leher mereka. Ini benar-benar kebiasaan yang membuat iri,” komentar wanita yang merekam video tersebut saat membagikannya di Douyin.

Wanita yang memposting video mengatakan bahwa orangtua mempelai pria telah meninggal dunia, namun sebagai imbalannya dia dirawat dan dimanjakan oleh kakak perempuannya, dan saudara iparnya sangat kaya. Menurut dia, biaya pernikahan juga dibiayai oleh keluarga kakak perempuan mempelai pria.

“Memberi uang adalah cara paling langsung untuk mendukung pengantin pria. Dan kakaknya datang dengan ide membuat uang menjadi karangan bunga karena ingin membuat kejutan,” ujarnya.

Upacara pernikahan tersebut menimbulkan diskusi luas di media sosial Tiongkok, menarik komentar dari orang-orang tentang tradisi yang lebih mengutamakan anak laki-laki daripada anak perempuan.

Dahulu, keluarga-keluarga di Tiongkok sering menamai anak perempuannya zhaodi yang artinya “merayu adik laki-lakinya”. Ketika anak laki-laki lahir, mereka sering disebut yaozu yang artinya “menghormati leluhur”. Sejak kecil, kakak perempuan sudah dididik oleh orangtuanya untuk berusaha semaksimal mungkin membantu, bahkan berkorban demi adik laki-lakinya.

Meski rasa haus terhadap anak laki-laki sudah berkurang dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kota-kota besar, namun tradisi ini tetap ada.

Menurut otoritas kesehatan nasional Tiongkok, pada tahun 2022, untuk setiap 100 bayi perempuan yang baru lahir, akan ada 111,1 anak laki-laki yang lahir di seluruh negeri. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata global yang berjumlah 106.

“Jika pengantin wanita ini tidak melahirkan anak laki-laki di masa depan, apakah dia harus menjalani kehidupan yang menyedihkan dalam suasana keluarga yang tidak nyaman?”, salah satu orang bertanya-tanya pada Douyin.

“Aku keberatan dengan sikap ini. Menurutku keluarga terlalu mementingkan anak laki-laki dan itu tidak adil bagi anak perempuan,” sahut yang lain. (yn)

Sumber: ngoisao.vnexpress.net