Insiden UFO Danau Falcon 1967 

FU YAO

Pada 2018, Royal Canadian Mint menerbitkan koin peringatan berbahan perak yang unik, koin itu tidak hanya berbentuk unik, cerita di baliknya juga sangat tidak biasa.

Koin peringatan berbentuk oval itu dicor berwarna, di bagian atas memperlihatkan seorang pria terhempas ke tanah, juga ada pemandangan sebuah UFO sedang melayang di atas hutan dan danau, jika koin itu disoroti dengan senter ultraviolet secara mendatar, maka akan terlihat UFO itu memancarkan panas berwarna kuning muda ke arah pria tersebut.

Koin ini diterbitkan untuk memperingati 50 tahun “Insiden UFO di Falcon Lake”, pakar fenomena supernormal sekaligus penulis, Chris Rutkowski berpendapat: Pengaruh dari insiden “Falcon Lake” bahkan telah melampaui peristiwa “Roswell”. Apa sebenarnya yang dialami oleh pria pada koin tersebut lebih dari 50 tahun lalu?

Dua Unit UFO Turun Dari Langit

Tokoh utama pada koin tersebut adalah Stefan Michalak, ia asalnya adalah seorang Polandia, kemudian memboyong keluarga- nya hijrah dan menetap di Kanada pasca- PD-II. Di Kanada, Stefan bekerja sebagai ahli mekanik industri, tetapi di waktu luangnya ia merangkap sebagai penggemar geologi.

Pada 20 Mei 1967, di suatu pagi yang cerah, Stefan berangkat dari ibu kota Provinsi Manitoba yakni Kota Winnipeg, lalu tibalah ia di kawasan pegunungan Danau Falcon untuk mencari batu kuarsa dan perak. Namun, perjalanan yang baginya amat sangat lumrah itu, ternyata telah mengubah jalan hidupnya.

Kawasan pegunungan yang dituju Stefan tidak dihuni banyak orang, sangat sunyi, dan sehari-hari dirinya hanya didampingi suara bangau liar. Tapi di hari itu sekelompok angsa liar di tepi danau sepertinya dikejutkan oleh sesuatu, lalu terbang ketakutan menjauh ke suatu arah, hal ini membuat Stefan merasa aneh, secara refleks ia melihat ke arah yang berlawanan dengan terbangnya angsa.

Ia melihat dua buah benda terbang berbentuk piring di angkasa memancarkan sinar merah sembari hendak mendarat, tiba-tiba salah satu benda terbang itu berhenti di tengah udara, sedangkan yang satunya terbang semakin mendekat bumi, dan mendarat di sebongkah batu besar yang datar tak jauh darinya. Yang masih melayang di udara itu sempat terbang memutar beberapa saat, lalu terbang ke arah barat dan menghilang di antara lapisan awan.

Stefan Michalak mengalami luka bakar dan sebuah bekas luka bakar yang berbentuk kotak-kotak yang melingkar bundar. (Tangkapan layar dari video Misteri yang Belum Terpecahkan)

Perhatian Stefan tertuju pada benda terbang yang berada di atas batu, ia melihat benda itu berubah warna dari merah menjadi abu-abu, dan terakhir berubah lagi menjadi warna baja anti karat yang telah dipanaskan, di sekitarnya masih memancarkan cahaya berwarna emas.

Menurut catatan “J Allen Hynek Center for UFO Studies”, pada saat mengamati benda terbang tak dikenal itu, Stefan berlutut di samping sebongkah batu, dan selalu mengenakan berlawanan dengan terbangnya angsa.

Ia melihat dua buah benda terbang berbentuk piring di angkasa memancarkan sinar merah sembari hendak mendarat, tiba-tiba salah satu benda terbang itu berhenti di tengah udara, sedangkan yang satunya terbang semakin mendekat bumi, dan mendarat di sebongkah batu besar yang datar tak jauh darinya. Yang masih melayang di udara itu sempat terbang memutar beberapa saat, lalu terbang ke arah barat dan menghilang di antara lapisan awan.

Perhatian Stefan tertuju pada benda terbang yang berada di atas batu, ia melihat ben- da itu berubah warna dari merah menjadi abu-abu, dan terakhir berubah lagi menjadi warna baja anti karat yang telah dipanaskan, di sekitarnya masih memancarkan cahaya berwarna emas.

Menurut catatan “J Allen Hynek Center for UFO Studies”, pada saat mengamati ben- da terbang tak dikenal itu, Stefan berlutut di samping sebongkah batu, dan selalu mengenakan kacamata pelindung, yang terbukti sangat berguna, karena cahaya kuat yang terpancar dari sebuah bukaan pada benda terbang itu hampir membutakan matanya, dan menyisakan bekas bayangan berwarna merah.

Selama setengah jam berikutnya, ia terus berada di dekat batu itu, menggambar sebuah sketsa, dan mencatat berbagai karakteristik pada benda itu yakni: Benda terbang berbentuk piring, dengan diameter sekitar 12 meter, tinggi sekitar 3 meter. Usai menggambar sketsa itu, Stefan merasakan ada udara hangat terpancar dari dalam benda terbang itu, dan tercium aroma belerang. Ini membuat Stefan sangat penasaran, dan ia merasa sangat yakin bahwa ini adalah benda terbang militer buatan manusia, maka ia pun memberanikan diri berjalan semakin mendekat

Suara Bising yang Aneh

Hari keempat setelah kejadian, pada 24 Mei 1967, Polisi Berkuda Kanada (RCMP) pernah mewawancarai Stefan, dalam catatan wawancara tersebut juga tercatat kondisi pada saat itu dengan terperinci. Ketika Stefan mendekat ke benda itu, udara hangat dan aroma belerang semakin kuat, juga terdengar suara deru motor serta suara desis udara, seo- lah ada udara tersedot atau dilepaskan.

Ia memperhatikan di sisi samping ada sebuah pintu yang terbuka, dan dari dalam terpancar sinar merah yang sangat menyilaukan, juga terdengar suara lain yang tertutup oleh suara desis benda terbang itu, menurut penuturan Stefan, suara itu terdengar seperti manusia, ada dua macam suara yang dapat dikenalnya, yakni satu suara lebih bernada tinggi daripada suara yang lain.

Awalnya ia berteriak keras dalam bahasa Inggris, sembari bernada mengolok ia berkata ke arah dalam, “Jika kalian adalah ‘Yankee’ (orang Amerika) maka keluarlah, jangan takut, jika Anda butuh pertolongan keluarlah.” Tidak ada jawaban, tapi suara berbicara itu perlahan terhenti. Waktu itu hati Stefan pun mulai gelisah, lalu dengan hati- hati ia bertanya dengan bahasa Rusia, “Apakah kalian bisa bahasa Rusia?” Masih belum ada jawaban, lalu ia bertanya lagi dengan bahasa Jerman, Italia, Prancis, dan Ukraina, tapi respons yang didapatnya hanya suara deru motor dan desis dari benda terbang tersebut. Didorong rasa ingin tahu yang kuat, Stefan memutuskan untuk memeriksa keadaan di dalam benda terbang itu, ia melongokkan kepala lewat pintu kabin, karena cahaya yang terpancar dari dalam membuatnya tidak dapat melihat dengan jelas, maka ia pun mengatur kacamata pelindungnya.

Di dalamnya ia melihat sorotan cahaya dan plat lampu yang memancarkan berbagai warna, tapi tidak terlihat orang atau benda apa pun. Ia memperhatikan bahwa dinding benda terbang itu sangat tebal, ada sekitar 46 cm. Ketika ia menjauh, pintu benda ter- bang itu menyatu dengan seluruh badan pesawat pada saat tertutup, sama sekali tidak ada bekas las atau celah sambungan, permukaannya dipoles sangat halus hingga memantulkan cahaya berkilauan, dan terlihat seperti kaca berwarna, pada saat tersinar cahaya matahari, ia membentuk “spektrum perak”.

Saat itu Stefan sangat kebingungan, maka ia menyentuh permukaan benda terbang itu, dan tangannya terasa seperti terbakar oleh suhu tinggi, membuatnya langsung menarik kembali tangannya, bahkan sarung tangan karetnya pun rusak karena panas, ia ketakutan dan menarik kembali tangannya, dengan tangan lainnya ia pun melepaskan sarung tangan tersebut.

Stefan yang berdiri di depan benda ter- bang itu tidak merasakan suhu tinggi sama sekali, tapi badan pesawat yang seperti logam dalam suhu ruang itu, justru telah membuat sarung tangannya hangus terbakar, telapak tangannya juga terlihat ada bekas luka bakar, hal ini membuatnya sangat tidak mengerti.

Tak lama kemudian, benda terbang itu mulai berputar berlawanan arah jarum jam, Stefan melihat di atas lantai terdapat lubang kisi, tapi belum sempat ia bereaksi, dadanya dihantam oleh suatu aliran hawa, energi yang begitu kuat itu mendorong tubuh Stefan beberapa meter jauhnya, pakaiannya pun terbakar begitu saja, kemudian benda terbang itu membubung ke angkasa, dan lenyap tak berbekas. 

Polisi Berkuda Kanada

Saat benda terbang asing itu terbang menjauh, Stefan mencium aroma kuat jaringan listrik yang terbakar dan bercampur aduk dengan bau belerang sebelumnya, ia buru-buru melepaskan bajunya yang terbakar. Di tempat ia meletakkan barang-barangnya, ia melihat jarum pada kompas terus berputar tidak beraturan, beberapa menit kemudian, barulah ia berhenti berputar. Ia kembali ke tempat benda terbang itu mendarat, titik pendaratan itu terlihat seperti telah disapu hingga bersih, ketika ia memperhatikan sekelilingnya, sakit di kepalanya semakin parah, ia merasa tubuhnya sangat tidak nyaman, rasa mual yang kuat membuatnya muntah hingga berkali-kali.

Dengan tertatih-tatih Stefan bersiap kembali ke motel di Falcon Lake, saat itu ia baru menyadari bahwa dadanya mengalami luka bakar serius, pikirannya mulai agak kacau, dan butuh bantuan kompas barulah ia menemukan arah turun gunung. Dalam perjalanannya ia ditemukan oleh seorang polisi patroli jalan tol dari kesatuan Polisi Berkuda Kanada (RCMP) GA Solotki, waktu itu Solotki mengira Stefan adalah seseorang yang sedang mabuk, setelah didekati didapatinya dari tubuh Stefan tidak tercium bau alkohol.

Stefan memberitahu polisi tersebut kejadian yang dialaminya, tetapi sang polisi tidak percaya, dan berkata pada Stefan, “Maaf, tapi saya masih ada urusan lain…” Lalu kembali menaiki mobil patrolinya dan pergi. Sangat jelas, polisi itu tidak percaya dengan yang telah dialami oleh Stefan. Dengan susah payah Stefan berhasil kembali ke motel. Setelah itu Stefan diantar ke sebuah rumah sakit di Winnipeg, disana ia mendapat pemeriksaan dan pengobatan pada luka bakar di perut bagian atas.

Luka Bakar Berbentuk Kotak-Kotak di Bagian Perut

Dari foto yang diambil pada waktu itu, kita dapat melihat jelas di bagian perut bagian atas Stefan terdapat bekas luka terbakar, sebuah bekas luka bakar yang berbentuk kotak-kotak yang melingkar bundar. (lihat foto).

Pada kaos dalamnya juga tercetak bekas luka bakar itu dengan jelas, bisa dilihat ukuran benda tersebut, seperti bekas yang ditinggalkan akibat sorotan cahaya laser, dan bukan luka bakar biasa, bentuknya sangat mirip dengan lubang semburan di samping UFO. Dokter pun tidak mampu mendiagnosa, bagaimana bekas luka bakar itu terjadi, hanya mendefinisikannya sebagai luka bakar kimia. Setelah mengalami pertemuan dengan yang diduga UFO tersebut, tubuh Stefan mengeluarkan semacam aroma yang tidak lazim, yakni pada saat mandi aroma itu akan memenuhi seluruh ruangan kamar mandinya. Pasca kejadian itu dalam jangka watu lama Stefan mengalami mencret, sakit kepala, kehilangan kesadaran dan berat badannya terus menurun, akhirnya pada tahun 1968 ia mencari pertolongan ke Mayo Clinic di Minnesota.

Di sana, para dokter melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadapnya, bahkan mengirimnya ke seorang ahli psikiater untuk diperiksa. Fakta membuktikan, mereka juga tidak bisa memberikan solusi apapun, para dokter hanya bisa menguraikan gejala yang dialaminya dan memberikan kemungkinan penyebabnya. Laporan diagnosanya menjelaskan, “Sejak Mei 1967, bercak merah dan gejala gatal yang dialami di bagian atas perut dan pahanya mereda dan kambuh kembali. Kadang-kadang interval antara kejadian-kejadian tersebut bisa sekitar 112 hari, tapi tidak selalu sama. Sejak Januari 1968, kambuhnya gejala semakin intens, tapi durasi gejala menjadi pendek. Biasanya, luka di dada itu terlihat berupa titik kecil atau “butiran”, perlahan meluas hingga sebesar koin satu dolar atau setengah dolar AS, dan sangat gatal… sejak awal kemunculan hingga menghilangnya gejala berkisar antara beberapa hari hingga beberapa minggu, tidak menentu. Segala macam obat-obatan tidak efektif…”

Klinik itu menilai gejala yang dialami Stefan seperti semacam keracunan akibat radiasi, tapi hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada tanda-tanda terkena radiasi dosis tinggi, tapi jumlah Limfositnya telah turun sampai ke level yang mematikan. Laporan dari psikiater menunjukkan, ia adalah seorang yang sangat pragmatis, dan sangat bersahaja. Maksudnya adalah, Stefan bukan orang yang bisa mengarang cerita. Akhirnya, semua foto-foto berikut sarung tangan, pakaian dan benda lain milik Stefan semuanya disimpan di ruang arsip di University of Manitoba, lalu peristiwa ini pun berlalu begitu saja.

Benarkah itu UFO?

Cerita ini pun menyebar dengan cepat, banyak lembaga penting dari Kanada maupun AS melakukan investigasi terhadap kejadian ini, termasuk AU Amerika Serikat yang menjadi bagian dari Condon Committee (adalah nama informal dari Proyek UFO Universitas Colorado, sebuah kelompok yang didanai oleh Angkatan Udara Amerika Serikat dari 1966 hingga 1968 di Universitas Colorado untuk mempelajari objek terbang tak dikenal di bawah arahan fisikawan Edward Condon. Wikipedia. Red.).

Apa yang membuat peristiwa ini menjadi begitu istimewa? Ada beberapa faktor yang berperan:

Pertama adalah kredibilitas dari saksi mata: Saksi utama dalam peristiwa ini adalah Stefan yang dinilai sebagai orang yang bisa diandalkan dan bisa dipercaya, tidak ada rekam jejak berperilaku sensasional atau menjadi sorotan, reputasinya membuat laporannya memiliki kredibilitas tertentu, satu hal lagi adalah pernyataan Stefan tidak ada yang berlebihan. Misalnya, sebelum dan setelah kejadian dirinya tidak percaya adanya mahluk alien.

Kedua adalah penjelasan yang terperinci: Stefan memberikan penjelasan yang sangat terperinci tentang benda yang dijumpainya itu, ia menjelaskan benda terbang itu berbentuk oval, bertekstur logam, dan memancarkan hawa panas. Semua rincian yang konkrit itu mmbuat orang semakin percaya yang dialaminya adalah benar.

Ketiga adalah ada bukti. Stefan memberikan bukti untuk mendukung penjelasannya, di tubuhnya terdapat bekas luka terbakar yang sangat jelas, hal ini sesuai dengan penjelasan bahwa dirinya terpapar ledakan gas bersuhu tinggi; di saat yang sama hasil penelitian Mayo Clinic juga telah membenarkan pernyataannya tersebut; vegetasi yang terbakar pada tempat yang menjadi titik pendaratan juga dianggap sebagai salah satu bukti kuatnya.

Keempat adalah kurangnya penjelasan konvensional. Para penganut skeptisme dan penyelidik terus berupaya memberikan penjelasan konvensional yang dapat meyakinkan semua orang atas peristiwa ini, mungkin yang dijumpainya pada hari itu adalah pesawat atau kendaraan militer, tapi tidak ada seorang pun dapat menjelaskan rincian dan bukti pada seluruh laporan investigasi yang ada.

Kelima adalah peristiwa penampakan serupa. Seminggu setelah kejadian di Falcon Lake, sejumlah warga di Provinsi Manitoba melaporkan juga telah melihat sebuah benda terbang asing berbentuk piring berwarna merah; dan beberapa tahun kemudian, peristiwa penampakan serupa juga telah banyak dilaporkan. Ketika begitu banyak saksi mata independen telah melaporkan kejadian serupa, maka akan membuat orang lain percaya bahwa telah terjadi suatu peristiwa yang sangat tidak biasa.

Apa Kata Para Skeptis?

Meski demikian, tidak semua orang percaya dengan peristiwa UFO yang dialami oleh Stefan. Para penganut skeptisme mengemukakan beberapa penjelasan yang berbeda terhadap “insiden di Falcon Lake” itu, antara lain: Kecurigaan pertama menilai, keseluruhan kejadian adalah suatu penipuan atau rekayasa. Ini adalah reaksi pertama banyak penganut skeptisme, mereka beranggapan Stefan mungkin telah merekayasa seluruh kejadian untuk mencari perhatian atau mendapat keuntungan ekonomi. Tapi penjelasan ini tidak bisa menjelaskan bukti yang ada, juga tidak mampu menjelaskan kondisi fakta kehidupan Stefan di kemudian hari yang selalu berusaha menghindari sorotan dari dunia luar terhadap dirinya.

Kecurigaan yang kedua adalah salah identifikasi. Yang dijumpai Stefan mungkin adalah benda terbang buatan manusia, seperti helikopter atau sejenis benda terbang eksperimental militer, ini bisa menjelaskan wujud luar dan perilakunya yang tak lazim. Tetapi ini juga tidak bisa membantah apapun, karena ini juga anggapan awal Stefan, tapi ia tidak menggunakannya untuk menarik perhatian publik.

Kecurigaan ketiga adalah ini merupakan fenomena alam. Pernyataan semacam ini juga cukup banyak, mereka beranggapan yang dialami Stefan adalah semacam fenomena alam yang unik, seperti pelepasan muatan listrik atau sejenis fenomena atmosfer lainnya.

Kecurigaan keempat adalah faktor psikologis yang dialami Stefan pada hari itu. Para skeptis ini menilai mungkin karena faktor psikologis atau pengaruh obat-obatan sehingga menimbulkan halusinasi atau khayalan, seorang pelayan bar kemudian melaporkan, di malam sebelumnya Stefan telah menenggak lima botol bir, mengisyaratkan bahwa Stefan adalah seorang pemabuk.

Misteri Yang Abadi

Peristiwa di Falcon Lake begitu rumit dan membingungkan, karena berbeda dengan banyak peristiwa UFO lainnya, sangat sulit disangkal seluruhnya, sementara Stefan sendiri sepertinya adalah seorang saksi mata yang dapat diandalkan, yang tidak memiliki kecenderungan berkonspirasi sebelum dan setelah kejadian.

Baik pemerintah Kanada maupun AS juga memperlakukan pernyataannya secara serius, walaupun laporan mereka tidak pernah secara resmi mengakui bahwa Stefan telah menjumpai UFO, tetapi kenyataan bahwa kedua pihak langsung menginvestasikan sumber dayanya untuk menginvestigasi peristiwa ini, adalah hal menarik.

Baik dari sudut pandang skeptisme ataupun kepercayaan, peristiwa Falcon Lake telah mengingatkan kita bahwa langit di atas kepala kita adalah sehelai kanvas lukisan yang penuh dengan misteri tak terhingga, yang terus menerus menyalakan imajinasi dan rasa penasaran kita.

Sekarang, peristiwa Falcon Lake telah menjadi salah satu bab penting dalam sejarah penampakan UFO, telah membuktikan adanya pengejaran yang gigih manusia terhadap hal-hal yang belum diketahuinya. Walaupun kita mungkin tidak bisa mendapatkan jawaban yang jelas, namun telah membuka pintu selebar mungkin terhadap kemungkinan keberadaan mahluk luar angkasa, yang mengajak kita untuk menjelajah, mempertanyakan, dan berpikir. (sud/whs)