Rekaman Mengerikan dari Pilot dalam Kecelakaan Pesawat yang Menewaskan 265 Orang Mengabadikan Momen Ketika Segala Sesuatunya Tidak Beres

EtIndonesia. Rekaman audio mengerikan yang menampilkan diskusi panik antar pilot menangkap momen-momen terakhir yang menghancurkan dari American Airlines 587.

Hanya dua bulan setelah tragedi 9/11 pada tahun 2001 – yang dianggap sebagai salah satu serangan teroris paling mematikan di dunia – kecelakaan pesawat tragis lainnya mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh Amerika.

American Airlines Penerbangan 587, penerbangan langsung reguler dari Bandara Internasional JFK New York ke Bandara Internasional Las Americas di Republik Dominika, jatuh tak lama setelah lepas landas pada 12 November 2001.

Pesawat tersebut sedang menuju ibu kota Republik Dominika, namun tidak berhasil mencapai jarak tersebut, dan menabrak kawasan Belle Harbour di Queens.

Sebanyak 265 orang yang terlibat dalam kecelakaan tersebut meninggal dunia, terdiri dari 251 penumpang, 9 awak, dan lima orang di darat.

Insiden tersebut diputuskan sebagai kecelakaan oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional.

Mereka menyimpulkan bahwa hal ini disebabkan oleh kesalahan pilot dan cacat desain pada pesawat.

Lebih dari dua dekade setelah tragedi tersebut, sebuah klip audio menyedihkan telah beredar secara online, yang menggambarkan momen-momen terakhir ketika pilot akhirnya kehilangan kendali atas pesawat.

Dalam klip tersebut, terdengar petugas pertama pesawat bertanya kepada kapten apakah dia baik-baik saja.

Petugas pertama kemudian berkata: “Tunggu, tunggu.”

Kapten meminta ‘tenaga penuh’, namun saat itulah penstabil vertikal pesawat rusak.

Kapten berteriak: “Apa yang kamu lakukan-! Aku terjebak di dalamnya!” saat petugas pertama menjawab: “Keluar, keluar!”

Ini adalah kata-kata terakhir yang diucapkan di antara mereka sebelum pesawat itu jatuh ke tanah.

Menurut investigasi Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, AS, penyebab utama kecelakaan ini adalah hilangnya penstabil vertikal, yang disebabkan oleh manipulasi kontrol kemudi yang tidak perlu oleh petugas pertama saat menghadapi turbulensi di ketinggian sekitar 1.700 kaki di udara. . (yn)

Sumber: ladbible