Pandemi di Tiongkok Berlanjut, Komplikasi Sering Terjadi, Anggota Partai Meninggal Dunia Berturut-turut

Liu Haiying dan Mingyu – NTD

 Epidemi di Tiongkok terus berlanjut, banyak warga di berbagai wilayah melaporkan bahwa orang-orang di sekitar mereka terus-menerus mengalami demam dan flu atau secara tiba-tiba meninggal dunia karena penyakit. Jumlah kasus komplikasi seperti infark miokard (serangan jantung) dan infark serebral meningkat tajam, tetapi pihak berwenang menyembunyikan informasi tentang pandemi.

Zhang, seorang warga di Zhuzhou, Hunan seperti dilaporkan NTD, Minggu (16/6/2024) mengatakan, “Bisnis rumah sakit di sini sangat bagus. Kesehatan orang-orang tidak sebaik dulu, beberapa teman sekelas, ada yang meninggal di dunia usia lima puluhan. Serangan jantung, stroke, komplikasi diabetes, semuanya itu.”

Seorang warga Jilin berkata, “Sekarang, jarang ada yang membicarakan pandemi ini, tetapi semua orang mengetahui pandemi masih ada dan tetap waspada. Banyak yang mengalami batuk-batuk dan demam, saya juga perhatikan banyak yang mengalami nodul paru-paru.”

Banyak warga juga melaporkan peningkatan tajam dalam kasus serangan jantung, stroke, dan berbagai komplikasi lainnya, yang menyebabkan kematian atau kecacatan. Biaya pengobatan setelah mengalami kecacatan pun tidak murah.

Li, warga Jiangxi berkata: “Gejalanya biasanya berlangsung lama, antara lain dada sesak, sulit bernapas, kadang batuk, bintil paru, infark miokard, infark serebral, dan penyakit kardiovaskular. Saya menduga ini adalah gejala sisa dari penyakit tersebut.I Ayah saya menderita serangan jantung serta gagal jantung dan tidak ada obatnya.”

Mr  He, warga Provinsi Zhejiang berkata: “Infark miokard dan infark serebral lebih umum terjadi saat ini. Lebih sering terjadi pada usia enam puluh atau bahkan lima puluh tahun. Sebelumnya, hanya ada satu atau dua orang yang menggunakan kursi roda di kota kecil, tapi sekarang ada tiga orang di suatu komunitas. Lima orang yang menggunakan kursi roda mungkin merupakan gejala sisa dan sekarang ada banyak penyakit penyerta.”

Banyak warga Tiongkok yang mengungkapkan bahwa sejak pandemi, terutama tahun ini, banyak orang yang meninggal, terutama yang masih berusia empat puluhan atau lima puluhan.

Wu, seorang penduduk desa di Yangquan, Shanxi berlata: “Gejala sisa dari virus COVID atau dampak vaksin telah menyebabkan banyak penyakit paru-paru, nodul paru, serta penyakit kardiovaskular,  serebrovaskular serta Infark miokard. Banyak desa di sekitar sana yang berjumlah 20 orang sampai 40 orang meninggal dunia.”

Sedangkan Yan, seorang penduduk desa di Harbin berkata : “Bagaimanapun, banyak orang telah meninggal dunia dalam dua tahun terakhir, namun epidemi ini mungkin belum berakhir. Orang-orang di daerah kami kerap meninggal dunia. Yang berusia 40 an hingga 50 an dalam dua tahun ini. Belasan orang meninggal dunia semuanya berusia lima puluhan.”

Seorang warga di Tonglu, Hangzhou, Mrs Wang, mengatakan, “Memang, jumlah orang yang meninggal tahun ini lebih banyak dari sebelumnya. Biasanya, jika ada yang meninggal, kita pergi ke rumah duka pagi-pagi, dulu biasanya sudah berangkat sekitar jam lima atau enam pagi, sekarang baru kembali hampir tengah hari, jadi terlambat beberapa jam.”

The Epoch Times melaporkan bahwa dalam waktu sekitar dua minggu dari akhir Mei hingga awal Juni tahun ini, tiga akademisi Akademi Teknik di  daratan Tiongkok meninggal karena sakit satu demi satu. Ketiganya secara resmi dianggap sebagai “anggota Partai Komunis Tiongkok yang luar biasa.”

Menurut laporan, dalam dua bulan terakhir, Universitas Ekonomi dan Hukum Zhongnan di Wuhan, Provinsi Hubei telah menerbitkan setidaknya 10 berita kematian, 9 di antaranya adalah anggota Partai Komunis Tiongkok. Kurang dari empat setengah tahun sejak merebaknya virus COVID-19 pada awal tahun 2020, setidaknya 81 pejabat partai dan pemerintah serta profesor di sekolah tersebut  meninggal dunia karena penyakit tersebut, dan setidaknya 51 (63%) di antaranya adalah anggota PKT. 

Pada awal wabah, Guru Li Hongzhi, pendiri Falun Gong memperingatkan dalam artikelnya Rasional, Wabah itu sendiri adalah pengaturan Dewa. Wabah “virus PKT” (pneumonia Wuhan) kedatangannya adalah dengan maksud – dengan tujuan. Ia adalah datang untuk menyingkirkan partikel partai jahat – orang yang berjalan bersama partai jahat PKT. Pada  Agustus 2023, Guru Li sekali lagi memperingatkan bahwa epidemi COVID-19 terutama ditujukan kepada Partai Komunis dan mereka yang secara membabi buta mengikuti, membela, dan bekerja untuk PKT.  Sejauh ini, banyak orang telah meninggal dunia  termasuk banyak anak muda. (Hui)