Uni Eropa dan Tiongkok Sepakat Menegosiasikan Tarif Impor Kendaraan Listrik Buatan Tiongkok

oleh Zhang Qin dan Jiang Diya

Pekan lalu Uni Eropa mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif hingga 38,1% terhadap kendaraan listrik buatan Tiongkok. Pada Sabtu (22 Juni), Wakil Perdana Menteri dan Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck yang sedang berada di Tiongkok mengatakan, bahwa Uni Eropa dan Tiongkok telah sepakat untuk memulai negosiasi mengenai tarif kendaraan listrik.

Robert Habeck tiba di Beijing pada Jumat (21 Juni) dan bertemu dengan para pejabat seperti Direktur Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok, Menteri Perdagangan Tiongkok pada Sabtu (22 Juni). Setelah itu ia terbang ke Shanghai untuk menghadiri peringatan 30 tahun berdirinya Kamar Dagang Jerman di Tiongkok. Dengan demikian Habeck menjadi pejabat senior Uni Eropa pertama yang mengunjungi Tiongkok setelah pengumuman penerapan tarif “pengimbang” terhadap kendaraan listrik buatan Tiongkok.

Habeck memperingatkan bahwa meningkatnya gesekan dalam perdagangan kendaraan listrik dapat memicu perang dagang antara Eropa dengan Tiongkok. Sebagai perkembangan terakhir, dia mengatakan bahwa Komisaris Perdagangan Uni Eropa Valdis Dombrovskis telah memberitahunya bahwa Tiongkok dan Uni Eropa telah menyetujui negosiasi substantif mengenai tarif yang tidak mungkin dilakukan beberapa minggu sebelumnya.

Robert Habeck mengatakan pada Sabtu bahwa tarif “pengimbang” yang dikenakan oleh Uni Eropa terhadap Tiongkok bukanlah tarif yang bersifat “hukuman”.

“Tarif ini berbeda dengan “tarif hukuman” tinggi untuk melindungi pasar dalam negeri yang diterapkan oleh negara lain. Tetapi tarif ini adalah tarif hukum timbal balik yang diterapkan sesuai dengan peraturan,” kata Habeck.

Tarif sementara Uni Eropa akan berlaku mulai 4 Juli 2024, dan penyelidikan akan terus berlanjut hingga awal November tahun ini. Kemudian Uni Eropa akan melakukan penyesuaian terhadap besaran tarif final yang diberlakukan selama 5 tahun ke depan.

Beberapa analis percaya bahwa akibat dampak dari kurang harmonisnya hubungan politik dan ekonomi, fokus perdagangan Jerman sedang beralih dari Tiongkok ke Amerika Serikat, dan angka resmi juga telah mengkonfirmasi hal ini. Angka ekspor Jerman ke Tiongkok pada Mei tahun ini mengalami penurunan sebesar 14% tahun-ke-tahun, sementara angka ekspor ke Amerika Serikat justru naik 4,1%. (sin)