Netanyahu : Pertempuran Sengit Militer Israel di Rafah Akan Segera Berakhir dan Hamas Akan Segera Dihancurkan

Zhao Fenghua dan Mingyu – NTD

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu  pada Senin (24 Juni) mengumumkan bahwa fase “intens” pertempuran di Rafah akan segera berakhir. Akan tetapi, perang melawan Hamas akan terus berlanjut. Ia juga mengatakan tentara Israel mungkin melancarkan operasi dua front di Gaza dan Lebanon. 

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi mengatakan pada Senin bahwa militer Israel akan segera menghancurkan pasukan tempur Hamas.

Herzi Halevi berkata: “Kami jelas mendekati titik kritis di mana kami dapat mengatakan bahwa kami telah mengalahkan Brigade Rafah (Hamas).”

Di hari yang sama, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant tiba di Washington, Amerika Serikat. Ia mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken.

Sebelum berangkat ke Amerika Serikat, Yoav Gallant berkata: “Komitmen pertama Israel adalah semua sandera, tanpa terkecuali kembali ke rumah. Kami akan terus melakukan yang terbaik untuk memulangkan mereka.”

Forum Keluarga Sandera merilis sebuah video terbaru yang menunjukkan adegan militan Hamas mengangkut sandera ke Jalur Gaza setelah menyerang Israel pada 7 Oktober  lalu.

Dalam video tersebut, sandera Goldberg Pollin sedang duduk di kursi belakang truk pickup, tubuhnya berlumuran darah.

Jon Poulin, ayah Goldberg Poulin: “Kesepakatan adalah cara terbaik untuk membawa putra kami dan semua sandera lainnya, kembali ke rumah.”

Pada hari yang sama, Netanyahu juga menanggapi secara terbuka penyelidikan terhadap rencana pembelian kapal perang senilai 2 miliar dolar AS. “Keputusan saya tentang kapal perang dan kapal selam sangat penting untuk memastikan keamanan Israel, melawan poros kejahatan Iran, baik di masa lalu maupun sekarang,” kata Netanyahu.

Sehari sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa “fase pertempuran sengit” antara tentara Israel dan Hamas di Jalur Gaza hampir berakhir,  fokus berikutnya mungkin beralih ke daerah perbatasan utara dekat Lebanon.

Secara terpisah, ketika militer AS membuka kembali dermaga terapung di Gaza, Kepala wilayah Mediterania Timur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Hanan Balkhy mengatakan bahwa dermaga tersebut hanya memainkan peran terbatas dalam menyalurkan bantuan.

“Terminal (Gaza) hanya memainkan sedikit peran pendukung, namun belum mencapai skala yang dibutuhkan.”

WHO mendesak Israel untuk membuka lebih banyak pos perbatasan darat untuk memastikan jumlah dan efisiensi pengiriman bantuan ke Gaza. (Hui)