Pemandangan Unik Ini Ada pada Jalur Penyelundupan Warga Tiongkok dalam Hutan Hujan Panama

Aboluowang.com

Baru-baru ini, banyak warga asal Tiongkok yang menerobos hutan hujan Panama untuk menyelundup masuk ke Amerika Serikat. Di jalur tersebut dapat dijumpai tempat-tempat yang diklaim oleh pemiliknya yang juga berasal dari Tiongkok sebagai toko yang menawarkan jasa seperti penukaran uang, menjual buah-buahan, air minum, mie instan, gratis wifi dan pengisian daya ponsel.

Laura Loomer, melalui akunnya di sosial media “X” menyebutkan, jalur yang ditempuh oleh penyelundup warga asal Tiongkok adalah masuk ke Panama melalui Celah Darien, kemudian naik perahu ke Puerto Limon, dari sana mereka naik bus ke kamp imigrasi San Vicente. Setelah itu naik lagi bus yang menuju ke Kosta Rika. Mereka yang tiba di Kosta Rika seringkali memilih untuk melakukan perjalanan lewat Nikaragua, Honduras atau Meksiko untuk menyelundup masuk ke Amerika Serikat.

Lantaran banyak warga asal Tiongkok yang ingin mencoba menyelundup masuk ke AS, sehingga suku Indian Emberra, penduduk asli Panama di hutan memanfaatkan kesempatan untuk mendapat keuntungan dari memberi layanan kebutuhan bagi penyelundup yang lewat, bahkan membiarkan orang asal Tiongkok yang mau untuk membuka toko pada jalur-jalur “ramai” itu. Umumnya warga asal Tiongkok itu menggunakan Alipay dan WeChat Pay untuk melakukan transaksi dengan toko di sana.

Gambar terkait menunjukkan sebuah toko kecil sederhana dengan spanduk kain menyambut pelanggan. Spanduk tersebut bertuliskan bahwa RMB dapat ditukar dengan dolar AS melalui WeChat atau Alipay, dan menyampaikan ucapan semoga selamat dalam perjalanan. Ada juga toko dengan papan kayu yang bertuliskan : Toko tersebut terutama menjual pakaian, buah-buahan, dan makanan.

Perlu dicatat bahwa sejak 1 Oktober 2022, lebih dari 20.000 orang warga Tiongkok telah mencoba menyelundup masuk ke Amerika Serikat. Dibandingkan dengan 450 orang penyelundup yang masuk AS pada tahun 2021, jumlah penyelundup pada tahun 2014 telah meningkat lebih dari 4.000%. Kesenjangan data ini cukup menunjukkan bahwa Tiongkok sedang dilanda kekacauan politik dan sosial yang membuat rakyat sulit untuk mempertahankan hidup.

Sebuah toko orang Tiongkok di hutan hujan Panama, menyediakan WIFI dan layanan pengisian daya. (foto dari akun Laura Loomer di “X”)
Sebuah toko orang Tiongkok di hutan hujan Panama yang menjual pakaian, buah-buahan, dan makanan. (foto dari akun Laura Loomer di “X”)