Lebih Banyak Kasus Flu Burung Ditemukan di Negara Bagian Australia, 87.000 Burung Akan Dimusnahkan

Monica O’Shea

Flu burung telah terdeteksi di peternakan kedua di wilayah Hawkesbury, New South Wales (NSW) di Australia.

Virus High Pathogenic Avian Influenza (HPAI) strain H7N8 ditemukan di tengah-tengah “pengawasan yang proaktif” dari tim tanggapan insiden biosekuriti pemerintah.

Pada  19 Juni, pemerintah New South Wales mengumumkan kasus pertama flu burung di sebuah peternakan telur di Hawkesbury dan mengaktifkan “rencana insiden biosekuriti darurat.”

Kini, Pusat Kesiapsiagaan Penyakit Australia (ACDP) milik CSIRO memastikan kasus lain terjadi sekitar 1,5 kilometer dari lokasi peternakan awal yang terinfeksi.

Menteri Pertanian New South Wales Tara Moriarty mengatakan rencana biosekuriti tersebut berhasil dan mereka dapat “dengan cepat mensurvei, menguji, dan mendeteksi situs lain” disebabkan karena tanggapan-tanggapan yang cepat.

“Ini adalah virus yang sama dengan lokasi terdekat di Hawkesbury, namun berbeda dengan virus yang berdampak pada tujuh peternakan di Victoria. Yang penting, pengujian menunjukkan bahwa kasus-kasus di New South Wales bukanlah jenis H5N1 yang menimbulkan kekhawatiran secara global,” ujarnya.

“Flu burung jenis ini sangat menular pada unggas komersial dan selalu ada kemungkinan bahwa kami dapat mendeteksi lokasi dalam zona kendali. Pemerintah akan melanjutkan pengujiannya di lokasi”

Tara Moriarty menambahkan tim biosekuriti pemerintah bekerja sama secara erat dengan industri yang menggunakan pengaturan  tanggapan nasional yang sudah mapan untuk menatalaksana wabah ini dan telah memberi nasihat kepada industri.

Perdana Menteri New South Wales Mengatakan ‘Tidak Ada Risiko terhadap Konsumsi Manusia’ 

Dalam konferensi pers pada  23 Juni, Perdana Menteri New South Wales Chris Minns meyakinkan masyarakat untuk tidak perlu khawatir, namun tetap memperhatikan bahwa pemerintah bersikap hati-hati.

“Saya rasa masyarakat tidak perlu khawatir mengenai jenis flu burung tertentu ini yang ada di masyarakat, katanya kepada media saat konferensi pers.

“Saran tegas dari otoritas  kesehatan adalah tidak ada risiko terhadap konsumsi manusia. Tetapi kita harus berhati-hati. Ini tentu saja merupakan sesuatu yang menjadi fokus pemerintah.”

Membahas keamanan pangan, Tara Moriarty menambahkan telur dan daging unggas adalah aman untuk dikonsumsi jika ditangani dan dimasak sesuai dengan praktik penanganan makanan yang aman. Kepala Program Biosekuriti di Kirby Institute Profesor Raina MacIntyre menekankan bahwa Australia pernah mengalami wabah H7 di masa lalu, namun situasi tahun 2024 “belum pernah terjadi sebelumnya.”

“Jadi di Victoria kita mempunyai H7N3 dan H7N9 dan yang ada di New South Wales adalah H7N8. Jadi semuanya adalah H7, dan anda tahu Australia pernah mengalami wabah-wabah tipe H7 sejak tahun 1976 dan seterusnya, tetapi hanya sedikit,” katanya di ABC World Today pada  24 Juni. “Apa yang kita lihat pada tahun 2024 sebenarnya belum pernah terjadi sebelumnya dibandingkan dengan apa yang secara historis telah terlihat di Australia.”

Lebih dari 87.000 Burung Akan Disuntik Mati

Sebanyak 87.000 burung lainnya akan dimusnahkan sesuai dengan apa yang pemerintah sebut sebagai “proses depopulasi” di bawah pengawasan petugas biosekuriti. Hal ini terjadi setelah terungkap bahwa hampir seperempat juta burung dibunuh setelah kasus flu burung pertama terdeteksi di New South Wales setelah adanya kepastian dari Laboratorium Penelitian Nasional CSIRO.

Sementara itu, lebih dari satu juta burung juga harus disuntik mati di Victoria untuk menghentikan penyebaran flu burung.

Kasus ketujuh flu burung strain H7N3 dengan patogenisitas yang tinggi dipastikan di sebuah peternakan telur komersial di Victoria pada  17 Juni. Ini adalah strain yang berbeda dari strain yang terdeteksi di New South Wales. Pertanian Victoria menganjurkan semua unggas di properti Golden Plains Shire “dibuang secara manusiawi” di bawah pengawasan dokter hewan.

Kepala petugas kesehatan hewan di Victoria, Graeme Cooke, berterima kasih kepada para produsen dalam area terlarang dan kendali atas bantuan mereka.

“Pembatasan pergerakan diperkirakan akan diberlakukan selama beberapa minggu, dan kami bekerja sama dengan industri untuk mendukung para peternak unggas dengan tantangan logistik yang mereka hadapi,” kata kepala dokter hewan Victoria, Graeme Cooke.

Sementara itu, Food Standards Australia Selandia Baru baru-baru ini menyarankan flu burung bukanlah merupakan masalah keamanan pangan dan adalah aman untuk dimakan jika daging ayam, telur dan produk telur ditangani dan dimasak dengan benar.

CEO Dr. Sandra Cuthbert mengatakan biosekuriti kelas-dunia dan sistem- regulasi pangan yang dimiliki Australia menjamin keamanan pasokan pangan.

“Peternakan yang terkena flu burung sudah dikarantina dan pergerakan hewan dan produk dibatasi,” katanya dalam sebuah rilis media. (Vv)