Wanita Tiongkok yang Menyelamatkan Nyawa Warga Jepang Meninggal Dunia karena Terluka Parah,  Kedutaan Besar Jepang di Tiongkok Menaikkan Bendera Setengah Tiang

NTD

Kedutaan Besar Jepang di Tiongkok menurunkan bendera setengah tiang pada  28 Juni sebagai bentuk penghormatan kepada Hu Youping, seorang wanita Tiongkok yang mencegah pelaku penyerangan terhadap warga Jepang dalam insiden penikaman pada 24 Juni di Suzhou, Provinsi Jiangsu. Ia meninggal dunia akibat luka-lukanya.

Kedutaan Besar Jepang di Tiongkok merilis pesan dalam akun X pada  28 Juni: Kami terkejut mengetahui bahwa Nona Hu Youping meninggal dunia setelah upaya penyelamatan,  Kedutaan Besar sangat menyesalkan kematiannya. Hu Youping melindungi wanita dan anak-anak tak berdosa dari para penjahat seorang diri, dan kami yakin keberanian dan kebaikannya mewakili masyarakat Tiongkok secara umum. Kami ingin memberikan penghormatan kepada Nona Hu dan berharap beliau dapat beristirahat dengan tenang.

Kedutaan Besar Jepang di Tiongkok merilis berita di atas bersama dengan gambar bendera setengah tiang.

Kedutaan Besar Jepang di Tiongkok mengeluarkan pesan pada 28 Juni, menurunkan bendera setengah tiang untuk memberi penghormatan kepada wanita Tiongkok Hu Youping yang menghentikan pembunuh menyerang warga Jepang. (Tangkapan layar dari Twitter)

Serangan pisau “6-24” di Suzhou terjadi sekitar pukul 16:00 pada  24 Juni, ketika seorang pria menyerang sebuah bus sekolah Jepang di halte bus Xindi Centre di Jalan Tayuan di Distrik Hi-Tech Suzhou, melukai tiga orang, satu di antaranya berkebangsaan Tiongkok dan dua lainnya berkebangsaan Jepang.

Media Tiongkok melaporkan pada 28 Juni bahwa wanita Tiongkok yang terluka bernama Hu Youping. Dia meninggal pada  26 Juni karena upaya penyelamatan yang tidak efektif. Di antara dua warga Jepang, satu orang dirawat di rumah sakit dengan luka yang tidak mengancam nyawanya,  lainnya sudah keluar dari rumah sakit pada hari itu juga.

Menurut pernyataan korban yang selamat, ketika si pelaku melakukan upaya pembunuhan, Hu Youping maju untuk menghalangi dan ditikam ke jalanan, putra dari pria Jepang yang terluka dapat memanfaatkan kesempatan  untuk melarikan diri.

Dalam insiden penikaman “6·24” di Suzhou, Jiangsu, wanita Tionghoa Hu Youping yang menghentikan penyerang untuk menyerang warga Jepang meninggal karena luka serius pada 26 Juni. (Tangkapan layar dari weibo)

Beberapa minggu terakhir,  lebih dari satu serangan terjadi terhadap warga asing di Tiongkok. Awal bulan ini, empat dosen dari Amerika Serikat ditikam di sebuah taman di Jilin. Setelah serangkaian serangan ini, banyak netizen Tiongkok justru memuji tindakan tersebut. .

Para analis percaya bahwa propaganda cuci otak anti-Amerika dan anti-Jepang yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok dalam jangka panjang,  telah membangkitkan sentimen nasionalis ekstrem di kalangan masyarakat. Akibatnya, situasi orang asing di Tiongkok akan menjadi semakin berbahaya.

Du Wen, mantan pejabat Partai Komunis Tiongkok (PKT)  yang tinggal di luar negeri, baru-baru ini menyatakan di platform X bahwa serangkaian serangan teroris terhadap orang asing, yang dapat digambarkan sebagai “seperti Boxer”, tidak dapat dihindari secara kebetulan.  Ini adalah produk langsung dari serangkaian propaganda politik yang dilakukan oleh pemerintahan selama bertahun-tahun.  Partai Komunis Tiongkok dengan segala upaya terus menghasut kebencian terhadap Amerika Serikat, Jepang dan negara Barat. 

Du Wen mengatakan dalam komentar  bahwa pemandangan yang lebih mengerikan terjadi setelah laporan berita tentang serangan teror “anti-Jepang” yang belum pernah terjadi sebelumnya yang terjadi di Suzhou baru-baru ini muncul. Bagian komentar di setiap laporan dipenuhi tepuk tangan!

Bahkan, komentar mengenai laporan berita tentang serangan teror Anti Jepang yang belum pernah terjadi sebelumnya di Suzhou beberapa hari lalu telah menyebabkan pemandangan yang lebih mengerikan. Kolom komentar pada laporan tersebut penuh dengan pujian. 

Du Wen memperingatkan, “Akan ada lebih banyak lagi insiden serupa di masa depan. Insiden ini membuat seluruh orang Jepang di Tiongkok patut mengevaluasi kembali keamanan lingkungan Anda, termasuk personel diplomatik dan konsuler!” (Hui)