AS, Jepang, Korea Selatan Gelar Latihan Militer Gabungan Multi Regional “ Freedom’s Edge’ untuk Menanggapi Ancaman

Yi Jing – NTD

Untuk menghadapi tantangan regional yang ditimbulkan oleh Korea Utara dan Partai Komunis Tiongkok, latihan militer gabungan multi-domain pertama antara Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan secara resmi dimulai pada  27 Juni. Sehari sebelumnya, para menteri perdagangan dan industri Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan mengadakan pertemuan pertama mereka di Washington untuk memperkuat kerja sama di bidang-bidang utama.

Latihan militer gabungan multi-domain kali ini antara AS, Jepang, dan Korea Selatan, yang dinamai “Freedom Edge” (Tepi Kebebasan), dipimpin oleh kapal induk bertenaga nuklir AS USS Theodore Roosevelt. Kapal perusak Jepang JS Atago serta beberapa kapal dan pesawat tempur termasuk pesawat tempur KF-16 dari Korea Selatan juga turut berpartisipasi.

Latihan tersebut diperkirakan akan berlangsung hingga 29 Juni, dengan fokus pada pertahanan rudal balistik kooperatif, pertahanan udara, perang anti-kapal selam, pencarian dan penyelamatan, intersepsi maritim dan pelatihan jaringan pertahanan.

Komando Indo-Pasifik AS menyatakan dalam siaran persnya pada Kamis (27 Juni) bahwa latihan militer “Freedom’s Edge” dapat meningkatkan interoperabilitas trilateral antara Jepang, Korea Selatan dan Amerika Serikat serta menjaga perdamaian di kawasan Indo-Pasifik, termasuk stabilitas Korea dan semenanjung. 

Pada awal latihan militer, Korea Utara sering melakukan tindakan. Korea Utara merilis tiga foto pada  Kamis, mengklaim bahwa mereka telah berhasil melakukan uji coba rudal berhulu ledak ganda sehari sebelumnya. Namun militer Korea Selatan mengatakan rudal yang diluncurkan Korea Utara meledak di awal penerbangannya.

Lee Sung-jun, direktur kantor urusan masyarakat Kepala Staf Gabungan militer Korea Selatan: “Korea Utara merilis pesan yang kontradiktif pagi ini. Kami yakin tujuannya adalah untuk menipu dan membesar-besarkan.”

Selain berupaya memperkuat kerja sama militer, pada Rabu (26 Juni), para menteri perdagangan dan industri Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan mengadakan pertemuan trilateral pertama di Washington.

Ketiga negara  berjanji untuk bekerja sama di bidang-bidang strategis seperti keamanan kecerdasan buatan, mineral penting, dan rantai pasokan semikonduktor, dengan harapan dapat meningkatkan keamanan dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik sekaligus memberi manfaat bagi rakyat mereka sendiri.

Secara terpisah, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan pada  Kamis bahwa Perdana Menteri Fumio Kishida dijadwalkan menghadiri KTT NATO di Washington, DC, pada  Juli untuk memperkuat kerja sama dengan sekutu Barat dan menanggapi tantangan geopolitik yang kompleks. (Hui)