Biden Menanggapi Seruan Mundurnya dengan Menegaskan Ingin Melanjutkan Pemilu 2024

 oleh Chen Ting

Setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengadakan debat pemilu pertama dengan lawannya dari Partai Republik Donald Trump, banyak selebriti dari Partai Demokrat yang menyerukan agar Biden mundur dari pencalonan. Meski demikian, Biden menegaskan bahwa dirinya tetap berkomitmen untuk memenangkan pemilu AS pada bulan November mendatang.

Biden yang berusia 81 tahun saat ini pada Jumat (28 Juni) mengakui bahwa usianya sudah larut dan kinerjanya dalam debat pilpres dengan Trump sehari sebelumnya telah menyebabkan keterbatasannya. Namun dia mengatakan bahwa dirinya siap bertugas kembali di Gedung Putih selama empat tahun mendatang.

“Saya berjanji kepada kalian bahwa saya tidak akan mencalonkan diri lagi jika saya tidak yakin secara sepenuh hati jika saya masih dapat melakukan pekerjaan ini”, ujarnya pada kampanye di North Carolina.

“Saya berniat memenangkan suara dari negara bagian ini pada bulan November nanti”, kata Biden kepada para pendukungnya. “Saya tahu saya tidak lagi muda, itu jelas terlihat.”

“Saya tidak lagi berjalan dengan langkah yang seringan dahulu. Saya tidak berbicara selancar masa lalu, dan saya juga tidak berdebat sebaik dahulu”, lanjutnya. “Tetapi saya tahu apa yang saya tahu— Saya tahu bagaimana mengatakan yang sebenarnya. Saya tahu benar dan salah, dan saya tahu bagaimana melakukan tugas ini dengan baik.”

Beberapa anggota parlemen dan donor dari Partai Demokrat, serta beberapa pembawa acara dan kolumnis acara favorit Biden, telah mengatakan secara terbuka dan pribadi bahwa presiden tertua dalam sejarah AS ini sebaiknya mundur dari pencalonan dengan alasan dan penilaian bahwa kinerja Biden dalam debat pilpres kali ini dapat membuat pemilih merasa dirinya tidak lagi memenuhi syarat untuk mengemban tugas berat sebagai presiden.

Trump mengadakan kampanyenya sendiri di Virginia pada Jumat sore. Di sana Trump mengatakan kepada para pemilih bahwa dirinya tidak berpikir Biden akan mundur dari pencalonan.

“Banyak orang mengatakan bahwa setelah menyaksikan kinerjanya dalam debat pilpres tadi malam, Biden mungkin mau mundur dari pencalonan”, kata Trump. “Tetapi sebenarnya, saya tidak terlalu percaya akan hal itu karena dia unggul dalam jajak pendapat dibandingkan calon lain dari Demokrat lainnya”, kata Trump.

“Masalah Biden tidak terletak pada usianya, tetapi pada kemampuannya”, kata Trump kepada para pendukungnya.

Komentar Biden menandakan bahwa dia tidak akan menyerah pada seruan untuk mundur dari pencalonan. Komentarnya juga menunjukkan bahwa meskipun ia mengalami kemunduran dalam debat hari Kamis, ia tidak mungkin mengubah arah kampanyenya secara signifikan.

Mantan Presiden Barack Obama mengatakan pada  Jumat bahwa dia akan sepenuhnya mendukung pencalonan Biden.

“Kadang-kadang ada malam perdebatan yang buruk. Percayalah, saya tahu itu”, kata Obama dalam sebuah pernyataan. Hal ini jelas merujuk pada kekalahannya pada debat pertama tahun 2012.

“Pemilihan ini masih merupakan pilihan antara seseorang yang menghabiskan hidupnya berjuang untuk kepentingan rakyat atau seseorang yang hanya peduli terhadap kepentingan dirinya”, kata Obama.

Pada Jumat, Presiden Biden menunjukkan lebih bersemangat, meskipun batuk sempat beberapa kali mengganggu pidatonya. Orang yang mengetahui masalah ini mengatakan hal itu disebabkan karena flu yang diderita.

Biden memanfaatkan peluang yang terlewatkan dalam debat tersebut untuk melontarkan kritik keras terhadap Trump mengenai isu-isu termasuk hak-hak reproduksi, upaya Trump untuk membatalkan pemilu tahun 2020, dan hukuman atas kejahatan Trump dalam kasus uang tutup mulut di New York.

Biden mengatakan, pemilu pada  November itu “adalah berkaitan dengan kepentingan Amerika Serikat”. Dia mengatakan : “Trump akan menghancurkan demokrasi. Sedangkan saya akan membela demokrasi.”

Usai perdebatan pilpres tersebut, baik kubu Biden maupun Trump memilih berkampanye di negara-negara bagian yang peluang mereka untuk menang sangat kecil. Hal ini menunjukkan keinginan mereka untuk meraih lebih banyak dukungan.

Sejak tahun 2008, belum ada calon presiden dari Partai Demokrat yang mampu memenangkan suara di North Carolina. Sementara itu, juga belum ada calon presiden dari Partai Republik yang memenangkan suara di Virginia dalam 20 tahun terakhir.

“Jika kami menang di sini, kami memenangkan pemilu”, kata Biden.

Meskipun kinerja Biden dalam debat pilpres mendapat kritikan, tetapi ia tetap mengungguli calon lawannya dari Partai Republik dalam kinerja penggalangan dana. Tim kampanye Biden mengatakan bahwa mereka mengumpulkan USD.14 juta pada Kamis dan Jumat. Sementara Tim kampanye Trump mengatakan bahwa mereka berhasil mengumpulkan dana sebesar USD.8 juta pada malam debat tersebut. (sin)