Aparat di Tiongkok Membendung Tanggul Danau Dongting yang Jebol Hanya dengan Pasir Curah Sehingga Gagal Total

 oleh Li Li

Hujan lebat yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di wilayah selatan daratan Tiongkok menyebabkan meluapnya air Danau Dongting, dan arus yang kuat membuat tanggul sepanjang belasan meter di Tuanzhou, Kabupaten Huarong jebol. Pemerintah daerah menggunakan dump truk untuk mengangkut pasir yang dicurahkan ke lokasi jebolnya tanggul dengan harapan dapat membendung air bah. Tindakan tersebut membuat netizen bertanya : “Apa tidak salah membendung tanggul yang jebol hanya dengan pasir curah ?” “Punya waktu untuk membuat spanduk, tetapi tidak punya waktu untuk memasukkan pasir ke dalam karung baru untuk membendung, langsung dicurahkan begitu saja ?”

Menurut laporan dari berbagai media Tiongkok, pada 5 Juli sekitar pukul 16:00 tanggul di 19+800 dalam bahaya jebol, pemerintah daerah menggunakan beberapa dump truk yang membawa pasir dan kerikil untuk membendung celah tanggul. Selain itu juga menggunakan dua perahu pengerukan pasir di dasar sungai untuk mencurahkan pasir ke dekat tanggul yang jebol dengan maksud menahan tekanan air. Sekitar pukul 17:48, hanya dalam waktu satu jam, tanggul yang jebol telah meluas dari belasan meter menjadi hampir 100 meter, sehingga upaya membendung jebolnya tanggul mengalami kegagalan.

Sebuah video yang diposting online menunjukkan beberapa dump truk bermuatan pasir sedang mencurahkan pasir ke dalam sebuah lubang yang mengnganga, dengan spanduk merah digantung di atasnya. Dalam video lainnya, air mengalir deras melewati celah tersebut, kemudian menghanyutkan dan membalikkan truk. Air danau pun terus mengalir keluar dari tanggul dari celah yang lebar, menerjang ladang dan mengalir menuju desa.

Beberapa netizen mengkritik pemerintah daerah karena melalaikan tugasnya dengan mengatakan : “Mungkin baru pertama kali di dunia, membendung tanggul jebol hanya dengan pasir curah”. “Orang biasa saja tahu pakai batu dan pasir yang dimasukkan ke dalam karung …. Masak pakai pasir curah ?” “Apakah komandan tidak salah ? Pakai pasir curah ? Pakai kapal pencurah pasir untuk membendung tanggul jebol ? Di dunia mana yang demikian ?” “Batu sebelumnya sudah seharusnya disiapkan di sana. Bukankah Duoyin sudah memberitahu bahwa air danau sudah hampir meluap”, “Apa kerjanya petugas inspeksi ?”

Beberapa netizen mengkritik pemerintah daerah karena melalaikan tugasnya dengan mengatakan : “Pemerintah daerah tidak berbuat apa-apa untuk mencegah banjir, padahal sudah terjadi selama beberapa hari, tetapi tidak ada persiapan sama sekali. Petugas di komplek dagang saja tahu dan sudah siap dengan pasir dalam karung untuk mencegah air masuk ke dalam ruang parkir bawah tanah” “Ini adalah bencana akibat tidak ada perencanaan manusia, tidak tanggap darurat. Semua orang tahu pasir mudah terbawa air”…..

Netizen lokal mengatakan bahwa pada tahun 1996, tanggul Danau Dongting di Tuanzhou jebol. sekitar 25.000 orang warga di sekitar sana terkena dampaknya, menyebabkan 80% rumah mengalami kerusakan. Apakah banjir akibat membendung tanggul jebol dengan pasir sungai termasuk bencana alam atau bencana akibat ulah manusia ? Apakah tidak ada hikmah yang dapat dipetik dari kejadian lama ? (sin)