Drone Hizbullah Menyerang Target Pangkalan Intelijen Israel, Memicu Kebakaran Hebat

NTD

Pertempuran lintas batas antara kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah dan pasukan Israel terus berlangsung. Hizbullah mengatakan pada 7 Juli bahwa mereka telah melancarkan serangan terhadap pangkalan intelijen militer Israel di puncak Dataran Tinggi Golan dengan menggunakan pesawat tak berawak.

Hizbullah mengatakan bahwa angkatan udara mereka telah menyelesaikan “operasi terbesar” dengan mengirimkan beberapa skuadron drone secara beruntun untuk menyerang pusat pengintaian militer Israel di Gunung Hermon, dan mengklaim telah menghancurkan sistem pemantauan tersebut yang memicu kebakaran hebat.

Hizbullah juga mengklaim bahwa serangan drone tersebut dilancarkan sebagai pembalasan atas tewasnya seorang agen Hizbullah dalam serangan oleh militer Israel di sekitar 100 kilometer dari perbatasan di Lebanon timur pada 6 Juli.

Militer Israel mengatakan bahwa sebuah drone jatuh di ruang terbuka di kawasan Gunung Hermon, tetapi tidak menimbulkan korban di darat. Dua pernyataan militer lainnya menyebutkan, bahwa setelah sirene di Dataran Tinggi Golan berbunyi, sistem pertahanan udara mereka berhasil mencegat beberapa “target udara” yang melintasi perbatasan dari Lebanon.

Kantor Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan bahwa Menhan Gallant telah memeriksa pasukan di Gunung Hermon pada 7 Juli pagi.

Pada 4 Juli 2024, sebuah mobil melaju di kawasan yang dilalap asap akibat kebakaran setelah sebuah roket yang ditembakkan dari Lebanon selatan menghantam kawasan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. (Jalaa Marey/AFP/Getty Images)

Sebelumnya, pada 4 Juli, Hizbullah melakukan pemboman dengan drone terhadap 8 pangkalan militer Israel, dan menembakkan lebih dari 200 roket sebagai pembalasan terhadap Israel atas terbunuhnya komandan senior Hizbullah.

Tentara Israel mengatakan bahwa sebagian besar (peluru artileri dan sasaran udara) telah ditembak jatuh, yang kemudian menyebabkan kebakaran hebat di beberapa daerah di utara negara itu.

Ini adalah insiden terbaru di mana pertempuran lintas batas terus meningkat dan memicu kepanikan global. Sejak Hamas yang didukung Iran menyerang Israel pada 7 Oktober tahun lalu, yang memicu perang di Jalur Gaza, sekutunya, Hizbullah, hampir setiap hari saling baku tembak dengan tentara Israel. (sin)