EtIndonesia. Para arkeolog telah melakukan facelift pada patung kapur tertua di Inggris, dengan upaya memulihkan profil kepala dan leher Uffington White Horse di Oxfordshire.
Penelitian arkeologi tahun lalu, termasuk pemeriksaan survei sebelumnya, menunjukkan bahwa bagian-bagian kuda kapur kuno yang diukir di lereng bukit telah menyempit seiring berjalannya waktu, karena rumput telah merambah dan lapisan atas tanah tergerus erosi.
Area kepala dan leher pada sosok berusia 3.000 tahun itu telah menyempit hingga kurang dari setengah lebar biasanya.
Kini para arkeolog dari National Trust dan Oxford Archaeology telah mengembalikan kuda sepanjang 111 m, yang berasal dari Zaman Perunggu, ke profil aslinya, dengan secara hati-hati memotong rumput yang melanggar batas kembali ke perkiraan tepi aslinya dan mendistribusikan kembali sebagian darinya lapisan atas kapur pada gambar.
Selama pengerjaan, sampel tanah dari lapisan terbawah gambar juga telah diambil untuk melihat apakah sampel tersebut dapat digunakan untuk menentukan tanggal pembuatannya secara akurat.
Sampel sebelumnya yang diambil pada tahun 1990-an mengungkapkan bahwa kuda tersebut adalah patung kapur tertua di Inggris, namun teknik peninggalan arkeologis hingga saat ini telah meningkat sehingga ada peluang untuk menyempurnakan tanggal tersebut lebih lanjut, kata tim tersebut.
Mereka menggunakan penanggalan “pendaran terstimulasi optik (optically stimulated luminescence-OSL) – yang menganalisis bahan kristal seperti kuarsa atau feldspar untuk menentukan kapan terakhir kali bahan tersebut terkena sinar matahari – dan hasilnya diharapkan dapat diperoleh pada akhir tahun ini.
Arkeolog National Trust Adrian Cox berkata: “Uffington White Horse berlatarkan lanskap dramatis, dibentuk oleh alam dan manusia sepanjang waktu.
“Ini adalah patung kapur yang sangat penting, karena ini adalah contoh tertua yang diketahui secara ilmiah di Inggris, berasal dari akhir Zaman Perunggu.
“Ini juga merupakan sosok yang menarik karena kita tidak mengetahui secara pasti tujuan aslinya. Ini bisa menjadi cara untuk menandai wilayah atau sebagai simbol suku.
“Apa yang kami tahu adalah bahwa melalui upaya dari generasi ke generasi masyarakat setempat, kuda tersebut telah dirawat, sehingga memungkinkannya bertahan selama ribuan tahun dan menjadi fitur ikonik dari lanskap ini.”
Manajer proyek Arkeologi Oxford, Mark Dodd, mengatakan merupakan suatu kehormatan besar untuk mengerjakan “landmark ikonik” semacam itu.
“Kini kerja keras telah selesai, dan kita bisa melihat elemen-elemen monumen dikembalikan ke kejayaannya, kita akan menantikan hasil penelitian untuk melihat informasi baru apa yang akan terungkap,” ujarnya.
Kurator properti senior English Heritage, Win Scutt berkata: “Sebagai Scheduled Monument, Uffington White Horse berada di bawah perwalian English Heritage.
“Kami senang bahwa upaya telah dilakukan untuk lebih memahami tempat ikonik ini sembari mengembalikan bentuk dan ukurannya seperti semula.” (yn)
Sumber: indy100