Sinograin Merespon Skandal Pengangkutan Minyak Goreng yang Memicu Kemarahan Publik,  Lebih Banyak Skandal yang Terungkap

  • Baru-baru ini, China Grain Reserves Corporation (Sinograin), sebuah perusahaan BUMN minyak nabati dan penimbun biji-bijian di bawah pemerintahan pusat Partai Komunis Tiongkok, terungkap menggunakan truk tangki yang sebelumnya untuk mengangkut  cairan kimia seperti cairan batubara Coal-to-liquids (CTL) digunakan kembali mengangkut minyak goreng yang memicu kemarahan publik
  • Sinograin  memberikan tanggapan beberapa hari kemudian, yang kemudian dikritik keras oleh netizen. Informasi lebih lanjut menunjukkan bahwa praktik ini telah berlangsung selama lebih dari sepuluh tahun. Bahkan, produk olahan terkandung minyak nabati yang diuji beberapa tahun lalu menunjukkan kadar mineral melebihi batas diduga terkait dengan hal ini

Li Li – NTD

Media Tiongkok, “Beijing News,” baru-baru ini melaporkan bahwa truk tangki Sinograin yang baru saja mengangkut cairan batubara Coal-to-liquids (CTL), tanpa dibersihkan, langsung digunakan untuk mengangkut minyak goreng sehingga menyebabkan kontaminasi pangan. Pada 7 Juli, pihak Sinograin merespons dengan menyatakan akan melakukan “pemeriksaan besar-besaran secara khusus” dan mengakhiri kerjasama dengan unit transportasi dan kendaraan yang melanggar peraturan, serta memasukkannya ke dalam “daftar hitam.”

Namun, tanggapan ini dikritik oleh netizen yang menganggapnya tidak tulus dan hanya mencari kambing hitam. Beberapa netizen mengecam: “Diam saja selama beberapa hari, lalu keluar dengan respons seperti ini: satu, tidak ada permintaan maaf; dua, tidak ada penarikan produk; tiga, tidak ada kompensasi; empat, tidak ada tindakan terhadap pihak yang bertanggung jawab; lima, komentar yang dipilih (penghapusan postingan).”

Netizen lainnya mengecam: “Terang-terangan meracuni begitu banyak orang, tanggapannya begitu enteng, lalu ada yang diwawancara mengatakan: sebenarnya kami juga tidak memeriksa tangki, apakah itu truk tangki khusus untuk minyak goreng atau tidak, kami juga tidak bisa membedakannya. Tidak ada permintaan maaf, tidak ada penarikan produk, tidak ada kompensasi. Lebih ajaibnya lagi, badan pengawas pangan dan obat serta kepolisian juga tidak bereaksi. Apakah kalian semua tidak pernah menggunakan minyak dari Sinograin? Mengapa Sinograin tidak dihukum dan orang yang bertanggung jawab tidak ditangkap?”

Praktik yang Berlangsung Selama Bertahun-tahun 

Sebagian masyarakat Tiongkok mengaitkannya dengan laporan media Tiongkok beberapa tahun lalu yang menyebutkan bahwa banyak produk minyak nabati di Tiongkok terdeteksi memiliki kadar minyak mineral yang sangat tinggi.

Informasi publik yang tersedia secara online menunjukkan bahwa pada  Maret dan April 2017, media daratan Tiongkok melaporkan bahwa beberapa produk minyak cabai dari merek-merek seperti Haday, Lao Gan Ma, Lao Gan Di dan Yǒu jiādeng terdeteksi memiliki kadar minyak mineral yang sangat tinggi. Termasuk, Coklat Dove juga terdeteksi memiliki kadar minyak mineral yang sangat tinggi. Beberapa netizen menduga bahwa kadar minyak mineral yang tinggi dalam produk  merek-merek tersebut mungkin disebabkan oleh penggunaan minyak goreng yang diangkut dengan truk tangki campuran oleh produsen mereka.

Netizen lainnya memposting bahwa pada  30 Maret 2015, reporter dari program “Investigasi Kebenaran” di Hunan TV melakukan investigasi dan menemukan bahwa di Hengyang dan Yongzhou, Hunan, banyak truk tangki yang setelah mengangkut bahan kimia korosif, langsung digunakan kembali untuk mengangkut minyak goreng demi menghemat biaya.

(Tangkapan layar)

Laporan pada saat itu menyebutkan bahwa sebagian minyak goreng diangkut ke Kabupaten Changsha, kemudian dikemas dan dipasarkan dan akhirnya berakhir di meja makan masyarakat.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa ketika reporter pergi ke Guangdong untuk melakukan investigasi, ditemukan bahwa kendaraan pengangkut bahan kimia yang digunakan untuk mengangkut bahan makanan secara ilegal bukanlah kasus tersendiri. Di  provinsi, seperti di Hengyang dan Yongzhou, Hunan, juga terdapat pelanggaran serupa.

(Tangkapan layar)

Netizen daratan mengecam dengan meninggalkan pesan: “Setiap peristiwa mengerikan di masyarakat kita selalu berlangsung lama, hei, Sudah meluas 10 tahun lalu, ini menunjukkan sudah berlangsung sejak tahun 2005 atau bahkan lebih awal.” 

Netizen mengkritik pemerintah Tiongkok karena lalai dan tidak melakukan pengawasan, “Departemen Pertanian, Biro Pengawasan Pasar tidak mau berkomentar? — Tidak ada permintaan maaf! Tidak ada penarikan produk!”, “Ada yang bilang, kalian harus memberi mereka waktu untuk memperbaiki, jangan marah, bukankah waktu sudah diberikan kepada mereka? Hasilnya? Mereka hanya bisa berteriak slogan, beri mereka sepuluh tahun lagi hasilnya juga akan sama,” “Ini bukan lagi masalah organisasi amatir, ini benar-benar meracuni dan membunuh orang,” “Sekarang sudah tidak ada kredibilitas sama sekali, apa pun yang mereka katakan juga tidak berguna. Setiap kali hanya bicara omong kosong, selain omong kosong tidak ada yang lain.”

Laporan dari Beijing News pada 2 Juli mengungkapkan reporter mereka, setelah melakukan investigasi mendalam, menemukan banyak truk tangki di Tiongkok mengangkut berbagai jenis cairan, baik yang dapat dikonsumsi seperti sirup dan minyak kedelai, maupun cairan kimia seperti cairan batubara Coal-to-liquids (CTL).  Demi menghemat biaya, banyak truk tangki tidak dibersihkan saat berganti muatan. Apalagi, beberapa produsen minyak goreng tidak memeriksa kebersihan tangki sesuai peraturan, menyebabkan minyak goreng tercemar sisa-sisa cairan kimia. 

Laporan tersebut menyebutkan dua truk tangki yang baru saja mengangkut cairan batubara Coal-to-liquids (CTL), tanpa membersihkan tangki, langsung mengangkut minyak goreng. Perusahaan minyak goreng yang terlibat adalah Huifu Grain and Oil Group dan Sinograin Oils and Fats (Tianjin) Co., Ltd. Laporan  juga menyebutkan bahwa seorang sopir truk tangki mengungkapkan penggunaan campuran cairan makanan dan cairan kimia tanpa pembersihan sudah menjadi rahasia umum di industri transportasi truk tangki. (hui)