EtIndonesia. Suaka koala telah mengakhiri pelukan koala sehingga membuat beberapa pengunjung kecewa karena tidak bisa lagi memeluk hewan tersebut tersebut.
Mulai hari Senin (8/7), Suaka Koala Lone Pine tidak lagi menawarkan pengunjung kesempatan untuk memeluk koala, melainkan akan memberikan lebih banyak waktu kepada pengunjung di suaka koala untuk membangun hubungan dengan hewan dan belajar lebih banyak tentang mereka.
General Manager Lone Pine Koala Sanctuary, Lyndon Discombe, mengatakan mereka melihat adanya peningkatan permintaan terhadap program pendidikan dan pengalaman berpemandu, serta kemampuan menyaksikan perilaku alami koala.
“Kami senang bahwa ada perubahan di antara para tamu lokal dan internasional untuk melihat satwa liar Australia dari dekat, namun tidak harus secara pribadi, hanya melakukan yang terbaik – makan, tidur dan bersantai di ruang mereka sendiri,” katanya.
“Saat Anda melihatnya dari dekat dan dalam keadaan alaminya yang indah, kami berharap para tamu semakin mencintai dan menghormati mereka.”
Ketika suaka alam mengakhiri pengalaman tersebut, penelitian dari Universitas Griffith menunjukkan bahwa koala di penangkaran suka dipegang oleh tamu dan menjadi lebih stres ketika tidak ada pengunjung yang memegang mereka.
Mantan presiden Zoo and Aquarium Association Queensland, Al Mucci, mengatakan kepada News Corp bahwa penelitian yang dilakukan selama masa Covid menunjukkan tingkat kortisol (ukuran stres dan ketidaknyamanan) dalam kotoran koala meningkat ketika tidak ada pengunjung di sekitarnya.
“Akan menarik untuk melihat apa yang terjadi,” katanya.
Langkah ini didukung oleh Zoo and Aquarium Association (ZAA) Australia yang berpendapat bahwa cagar alam tersebut merupakan pusat penting untuk pendidikan dan advokasi konservasi.
“Keputusan ini akan memenuhi keinginan pengunjung untuk melihat koala dalam keadaan aslinya sambil tetap memberikan pengalaman mendalam, tak terlupakan, dan mendidik yang mendorong keterlibatan konservasi di lembaga terakreditasi ZAA,” kata juru bicara ZAA.
Reaksi pengunjung taman beragam, ada yang mendukung langkah tersebut dan ada pula yang kecewa dengan keputusan tersebut dengan mengatakan tidak ada alasan untuk mengunjungi tempat tersebut lagi.
Leis Hedges mengatakan meskipun dia memahami keputusan tersebut telah dibuat, jika hewan-hewan tersebut stres maka pengalaman tersebut tidak akan pernah ditawarkan selama bertahun-tahun.
“Saya tidak akan lagi pergi ke sana jika saya tidak bisa memeluk koala. Terima kasih atas kenangannya Lone Pine dan saya dengan tulus berharap Anda terus sukses,” katanya.
“Mengapa tidak ada dua jenis pengalaman yang berbeda – satu memegang koala dan satu lagi menghabiskan waktu lebih lama bersama mereka? Mengapa mengakhirinya sama sekali?” kata Michelle Rowland.(yn)
Sumber: news.com.au