Perbankan di Tiongkok  Menghadapi Masa Sulit, 11 Bank yang Terdaftar di Bursa Saham Meminta “Gaji Kembali”

NTD

Kemerosotan ekonomi Tiongkok yang berkelanjutan telah berdampak terhadap sektor keuangan.  Berita tentang pembatasan gaji, pengurangan gaji dan penghentian gaji terus beredar. Menurut statistik, sejauh ini, 11 bank yang terdaftar di Tiongkok menuntut “pengembalian gaji ” dari karyawan mereka. Jumlah  yang diperoleh hampir RMB, 100 juta .

Menurut laporan “Yicai” dari media daratan Tiongkok, pengembalian gaji yang dilakukan oleh bank-bank di Tiongkok saat ini ditujukan kepada karyawan yang  melakukan pelanggaran hukum, peraturan atau menyebabkan kerugian risiko dalam lingkup tugas mereka. Bank-bank ini meminta para karyawan mengembalikan bonus kinerja yang  diberikan sebelumnya. Saat ini, lebih dari 95% institusi perbankan di Tiongkok telah menetapkan dan menerapkan sistem “pengembalian gaji”.

Selain itu, upaya bank untuk menagih pengembalian gaji semakin intensif. Menurut statistik yang tidak lengkap, hanya pada tahun 2023, Bank of China, China Merchants Bank, Bohai Bank, Harbin Bank, dan Tianjin Bank, serta 11 bank yang terdaftar di bursa, secara rinci mengumumkan jumlah pengembalian gaji dalam laporan tahunan mereka. Bank yang menagih jumlah tertinggi adalah China Merchants Bank, yang berhasil menagih kembali 43,29 juta yuan dari 4.415 karyawan.

Sistem pengembalian gaji, yang dikenal sebagai “penarikan kompensasi kinerja”, mengharuskan bank untuk menyelidiki kompensasi karyawan selama beberapa tahun terakhir. Jika karyawan ditemukan melanggar hukum atau peraturan, atau menyebabkan kerugian risiko dalam lingkup tugas mereka, bank akan menarik kembali kompensasi kinerja yang telah dibayarkan dan menghentikan pencairan kompensasi yang belum dibayarkan.

Praktik pengembalian gaji di industri perbankan Tiongkok telah menarik perhatian publik. Beberapa netizen daratan Tiongkok berkomentar, “Bukan hanya bank, pekerjaan di berbagai industri juga tidak berjalan dengan baik, dan gaji di sektor lain juga menurun. Saya hanya ingin tahu mengapa gaji menurun sementara harga barang meningkat, siapa sebenarnya yang mendapatkan uang?”

Beberapa netizen mengatakan, “Sebenarnya sudah dimulai silih berganti sejak tahun lalu. Jatuhnya bisnis tahun ini bukan tanpa alasan. Daya beli masyarakat kelas menengah memang turun drastis.”

Di Tiongkok, bank selalu dianggap sebagai industri dengan tunjangan dan upah yang tinggi. Namun, baru-baru ini terdapat laporan berulang kali mengenai pembatasan gaji, pengurangan gaji, dan penghentian gaji. Banka juga terpaksa melakukan merger dan reorganisasi.

Menurut laporan “Dahe Finance Cube” Harian Henan pada  5 Juli, pada paruh pertama tahun ini, lebih dari 80 bank kecil dan menengah di Tiongkok telah melakukan merger dan reorganisasi bank-bank berukuran besar menerima persetujuan untuk merger dan reorganisasi.

Para ahli percaya bahwa permintaan upah terbalik dari Bank Sentral Tiongkok menunjukkan bahwa ketika perekonomian Tiongkok terus memburuk, keberlangsung di sektor perbankan juga  sulit.

Kolumnis Epoch Times, Wang He, sebelumnya mengatakan kepada NTDTV, “Dulu, sektor perbankan memiliki masa yang baik, bisa mendapatkan uang dengan mudah. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi memburuk, sehingga bank juga menghadapi masa sulit. Pinjaman bank memiliki risiko yang sangat tinggi. Oleh karena itu, penarikan kompensasi kinerja sebagai bagian dari sistem pengendalian internal bank, sebagai salah satu langkah pencegahan risiko, akan diterapkan secara luas di semua bank.”

Pakar keuangan Taiwan, Huang Shicong, menyatakan bahwa di bawah pengawasan Partai Komunis Tiongkok, kemungkinan lebih banyak lembaga keuangan, termasuk bank, akan melakukan tindakan penarikan kompensasi kinerja, yang juga menyoroti kurangnya jaminan atas properti pribadi di Tiongkok. (Hui)