15 Fakta Bendungan Raksasa Tiongkok yang Kontroversial yang Mengubah Rotasi Bumi

EtIndonesia. Salah satu proyek paling ambisius dan memecah belah di dunia adalah pembangunan Bendungan Tiga Ngarai di Tiongkok. Dibangun untuk mengoptimalkan kekuatan Sungai Yangtze, konstruksi besar-besaran ini telah berdampak signifikan terhadap budaya manusia dan lingkungan.

Berikut 15 fakta mengenai Bendungan Tiga Ngarai disajikan di bawah ini:

  1. Bendungan Awalnya Adalah Ide Sun Yat-sen

Bendungan Tiga Ngarai pertama kali diusulkan pada tahun 1919 oleh Sun Yat-sen, yang dianggap sebagai pendiri Tiongkok modern. Selain menghasilkan pembangkit listrik tenaga air dan mengendalikan banjir, gagasannya tentang bendungan akan mewakili kekuatan industri Tiongkok yang semakin berkembang. Namun, proyek tersebut tertunda selama beberapa dekade karena kerusuhan politik.

  1. Tiga Ngarai Sangat Besar

Konstruksi beton dan baja besar-besaran membentuk Bendungan Tiga Ngarai. Panjangnya 7.661 kaki dan mencapai ketinggian lebih dari 600 kaki. Pembangunannya membutuhkan 510.000 ton baja, cukup untuk mendirikan enam puluh Menara Eiffel.

  1. Tiga Tujuan Utama

Tiga fungsi utama bendungan adalah untuk menghasilkan pembangkit listrik tenaga air, mengatur banjir, dan meningkatkan navigasi. Layanan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kondisi pelayaran Sungai Yangtze, memasok listrik dalam jumlah besar ke Tiongkok, dan melindungi jutaan orang dari banjir musiman.

  1. Ketergantungan Infrastruktur

Dengan 34 generator kolosal yang dimilikinya, Bendungan Tiga Ngarai mampu menghasilkan listrik dalam jumlah besar. Energi tahunan yang dihasilkan bendungan tersebut setara dengan pembakaran 25 juta ton minyak mentah atau 50 juta ton batu bara.

  1. Proyek Tiga Ngarai Butuh Waktu Puluhan Tahun untuk Menjadi Kenyataan

Bendungan Tiga Ngarai pertama kali diusulkan oleh Sun Yat-sen pada tahun 1919, namun baru pada tahun 1944 dan 1946 hal tersebut mendapat pertimbangan yang signifikan. Biro Reklamasi AS direkrut olehTiongkok pada tahun 1946 untuk merancang cetak biru bendungan. Di sisi lain, proyek ini dengan cepat ditinggalkan karena perang saudara Tiongkok yang terjadi setelah Perang Dunia II. Orang-orang mencoba membangun bendungan tersebut berkali-kali antara tahun 1950an dan 1970an, namun gejolak masyarakat selalu memaksa proyek tersebut ditunda. Pembangunan Bendungan Tiga Ngarai baru dimulai secara resmi pada tanggal 14 Desember 1994. Pada tahun 2009, bendungan tersebut siap digunakan. Bendungan tersebut masih mengalami modifikasi berkala hingga saat ini.

  1. Tiga Ngarai Tertunda Sejak Awal

Proyek ini berulang kali tertunda setelah Bendungan Tiga Ngarai diumumkan pada tahun 1994, sehingga menimbulkan banyak kontroversi. Tujuan awal proyek ini adalah selesai pada tahun 2008. Hal yang lebih buruk bagi penduduk setempat adalah pekerjaan tersebut berhenti total atau melambat karena masalah pemukiman kembali, meningkatnya biaya, kekhawatiran terhadap iklim, dan korupsi politik di Tiongkok.

  1. Pencemaran Air

Dampak bendungan terhadap kualitas air adalah salah satu poin utama yang diperdebatkan. Bendungan tersebut telah menyebabkan peningkatan polusi di Sungai Yangtze, yang sudah sangat tercemar. Diperkirakan 265 juta galon limbah mentah dibuang ke sungai setiap tahunnya, dan waduk tersebut terletak di atas fasilitas limbah dan operasi pertambangan yang sudah ditinggalkan.

  1. Migrasi Besar-besaran

Sekitar 1,2 juta orang harus mengungsi akibat pembangunan bendungan tersebut. Untuk mengakomodasi dampak proyek tersebut, Pemerintah Tiongkok berencana mengevakuasi ratusan ribu orang lagi dari wilayah tersebut pada tahun-tahun mendatang.

  1. Pengendalian Banjir yang Lebih Baik

Perbaikan signifikan telah dilakukan pada pengendalian banjir Sungai Yangtze melalui Bendungan Tiga Ngarai, yang secara historis mengakibatkan banjir besar. Waduk bendungan seluas 405 mil persegi membantu menjaga jutaan rumah dan kota-kota penting seperti Wuhan, Nanjing, dan Shanghai aman dari banjir.

  1. Pembangkit Listrik

Dengan produksi listrik sebesar 22.500 MW, kinerja bendungan ini mengungguli Bendungan Hoover sebanyak 11 kali lipat. Produksi listrik yang sangat besar ini cukup untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan energi Tiongkok.

  1. Dampak Negatif Terhadap Lingkungan

Terdapat berbagai jenis hewan yang hidup di sekitar Bendungan Tiga Ngarai. Gangguan lingkungan yang signifikan, termasuk perpindahan spesies dan perusakan habitat, diakibatkan oleh pembangunan bendungan. Bendungan tersebut juga menyebabkan tanah longsor dan erosi, sehingga membahayakan ekosistem di sekitarnya.

  1. Tiga Ngarai Sangat Mahal

Perkiraan biaya finansial Bendungan Tiga Ngarai berkisar antara 25 miliar dolar hingga 37 miliar dolar, yang merupakan angka yang sangat tinggi. Karena kritik yang berasal dari biaya proyek yang terlalu tinggi, 1.600 bangunan bersejarah, 13 kota, dan 140 kota kecil hilang selama pembangunan.

  1. Memperlambat Rotasi Bumi

Rotasi bumi sedikit dipengaruhi oleh 42 miliar ton air di reservoir bendungan yang sangat besar. Bumi terkena dampak signifikan dari bendungan tersebut, sebagaimana dibuktikan dengan bertambahnya durasi siang hari sebesar 0,06 mikrodetik akibat pergeseran massa ini.

  1. Peningkatan Navigasi

Kemampuan navigasi Sungai Yangtze juga ditingkatkan dengan adanya Bendungan Tiga Ngarai. Bendungan ini memiliki lift kapal dan beberapa kunci yang memungkinkan perahu melewatinya, sehingga transportasi sungai menjadi lebih mudah dan efektif.

  1. Hilangnya Warisan Budaya

Banyak situs sejarah dan budaya yang terendam saat Bendungan Tiga Ngarai dibangun. Banyak bangunan penting, termasuk kuil dan peninggalan kuno lainnya, hancur atau harus dipindahkan. Para sejarawan dan pelestari lingkungan sangat berbeda pendapat mengenai hilangnya warisan budaya ini.

Bendungan Tiga Ngarai masih dianggap sebagai prestasi teknik yang hebat, namun karena dampaknya yang luas terhadap masyarakat, ekologi, dan bahkan rotasi bumi, hal ini juga menjadi topik diskusi yang berkelanjutan. Warisannya akan bertahan selama bertahun-tahun, baik jika dilihat sebagai pernyataan tentang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan atau sebagai kemenangan kecerdikan manusia. (yn)

Sumber: thoughtnova