Kalahkan Inggris dengan Skor 2–1, Spanyol Memenangkan Rekor Kejuaraan Eropa  Keempat Kalinya

Gol yang Mikel Oyarzabal pada menit ke-86 memastikan kemenangan Spanyol dengan skor 2-1 atas Inggris

The Associated Press

Spanyol memenangkan rekor gelar Kejuaraan Eropa keempat kalinya pada Minggu, 14 Juli, setelah gol yang dibuat Mikel Oyarzabal pada menit ke-86 menghasilkan skor kemenangan 2–1 atas Inggris, yang menanti selama puluhan tahun untuk mendapatkan trofi utama.

Mikel Oyarzabal meluncur untuk menyodok umpan silang Marc Cucurella, tepat saat pertandingan di Olympia stadion Berlin sepertinya ditakdirkan untuk perpanjangan waktu setelah pertunjukan terbaru dari ketahanan Inggris di turnamen tersebut.

Pemain pengganti Cole Palmer menyamakan kedudukan untuk Inggris pada menit ke-73 membatalkan Nico Williams mencetak gol pembuka pada menit ke-47 dari umpan seorang pemain ajaib berusia 17 tahun, Lamine Yamal.

Spanyol juga meraih gelar tersebut pada tahun 1964, 2008 dan 2012.

“Saya melakukan pekerjaan saya dan apa yang harus saya lakukan dan cukup beruntung dapat mencetak gol untuk kemenangan,” kata Mikel Oyarzabal yang masuk menggantikan kapten Alvaro Morata.

“Ketika anda termasuk di antara 26 nama yang dipilih, itu sudah cukup istimewa, maka untuk dapat membantu tim seperti yang saya lakukan, itu adalah bagian terpenting.”

Tim putra Inggris kini kalah berturut-turut di final Eropa dan masih belum lolos meraih gelar besar sejak menjuarai Piala Dunia tahun 1966.

Ini merupakan kekalahan yang sangat menyakitkan bagi salah satu negara dengan kinerja tim nasional terburuk di dunia.

Setelah peluit terakhir dibunyikan, Nico Williams menutupi wajahnya dengan kedua tangannya sebelum ia  dirangkul oleh rekan-rekan satu timnya. Dani Carvajal menjatuhkan diri ke lapangan dan ditindih oleh rekan-rekan satu tim yang gembira.

Lamine Yamal, Marc Cucurella, dan Dani Olmo termasuk orang-orang pertama yang melompati pagar-pagar papan iklan untuk menjangkau para penggemar Spanyol di ujung timur stadion.

Penampilan yang apik  saat Lamine Yamal dan Nico Williams saat bekerja sama membuahkan gol pertama. Bahkan, mereka adalah orang-orang yang dikagumi dari tim  ini.

“Euforia! Kami sangat senang. Kami pantas mendapatkan ini,” kata Nico Williams, usai pertandingan ini. “Kemenangan ini untuk para penggemar kami dan orang tua kami, yang telah mendukung kami selama ini.”

Berbeda dengan saudaranya Inaki, yang merupakan pemain internasional Ghana, Nico Williams memilih untuk bermain bagi Spanyol dan kini dianggap sebagai pahlawan nasional di Spanyol.

Begitu pula dengan Mikel Oyarzabal dan anggota tim Spanyol lainnya, yang memenangkan semua dari tujuh pertandingan mereka di turnamen ini—suatu prestasi yang belum pernah terjadi sebelumnya—dan mengalahkan kelas berat Jerman, Perancis dan Inggris, berturut-turut di babak sistem gugur.

Spanyol kembali menjadi pemain utama di sepak bola senior setelah memenangkan Piala Dunia Wanita maupun Liga Negara UEFA untuk putra pada 2023.

Sejak 2001, tim putra Spanyol telah memenangkan 23 final besar berturut-turut di klub dan sepak bola internasional. (Vv)