PBSI :  Tidak Lagi Bertanggung Jawab atas Jenazah Pebulutangkis Tiongkok Zhang Zhijie

oleh Luo Tingting

Sudah dua minggu sejak pemain bulu tangkis Tiongkok Zhang Zhijie meninggal mendadak saat bertanding di ajang Badminton Asia Junior Championships 2024 di GOR Among Rogo, Yogyakarta, pada Minggu (30/6/2024), kini jenazahnya masih belum juga dikirim kembali ke Tiongkok. Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) baru-baru ini menyatakan bahwa pihaknya sudah tidak sabar menunggu kabar dari Persatuan Bulutangkis Tiongkok yang tidak kunjung memberikan tanggapan atas penanganan jenazah sehingga memutuskan untuk membubarkan tim yang ditugaskan membantu menangani kasus Zhang Zhijie, dan menyatakan tidak lagi bertanggung jawab atas jenazah Zhang.

Menurut laporan media Indonesia, pengurus PBSI pada 14 Juli melakukan percakapan lisan dengan pihak Tiongkok yang awalnya dijanjikan akan mendapat kabar resmi dari PB Tiongkok selambatnya 13 Juli, tetapi kemudian minta diundur hingga 14 Juli.

PBSI telah membubarkan tim yang ditugasi untuk membantu penanganan jenazah Zhang dan mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga Zhang Zhijie dan Persatuan Bulutangkis Tiongkok pada 14 Juli. 

Pejabat tersebut mengatakan, bahwa dalam kasus Zhang Zhijie, PBSI telah memberikan bantuan semaksimal mungkin. Jika jenazah Zhang Zhijie perlu dikirim kembali ke Tiongkok, PBSI pun bersedia memberikan bantuan dan biaya penerbangan yang terkait.

Ia juga mengatakan bahwa PBSI juga telah memberi tahu keluarga Zhang Zhijie dan Persatuan Bulu Tangkis Tiongkok mengenai keputusan yang diambil oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia tersebut, namun personel Tiongkok tidak membalasnya.

Saat ini jenazah Zhang Zhijie masih disimpan di ruang pendingin salah satu rumah sakit Indonesia. Kerabat Zhang Zhijie masih berada di Indonesia untuk menangani urusan pengiriman dan pemakamanan jenazah Zhang.

Pada 30 Juni, pebulutangkis Tiongkok berusia 17 tahun Zhang Zhijie tiba-tiba jatuh dalam lapangan dan meninggal mendadak saat kompetisi sedang berlangsung di Yogyakarta.

Pada 1 Juli, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia dan rumah sakit setempat (RSUP Dr. Sardjito) menggelar konferensi pers untuk menjelaskan insiden Zhang Zhijie. PBSI menyatakan bahwa Zhang Zhijie meninggal karena serangan jantung.

Juru Bicara Persatuan Bulutangkis Indonesia Broto Happy mengatakan bahwa setelah Zhang Zhijie pingsan di lapangan, dia kemudian dilarikan ke dua rumah sakit. Ketika tiba di rumah sakit pertama, Zhang sudah tidak bernapas dan tidak terdeteksi denyut jantungnya. Setelah upaya penyelamatan yang berlangsung selama tiga jam tidak membuahkan hasil, pihak rumah sakit menyatakan bahwa Zhang telah meninggal dunia.

Namun, personel dari Persatuan Bulu Tangkis Tiongkok masih meminta untuk dipindahkan ke rumah sakit ke dua guna kemungkinan penyelamatan nyawa Zhang. Namun pada akhirnya, kedua rumah sakit tersebut tiba pada kesimpulan yang sama, yakni Zhang Zhijie “mengalami serangan jantung”.

Pada 30 Juni pukul 23:20 rumah sakit Indonesia mengumumkan bahwa Zhang Zhijie telah meninggal dunia.

Dunia luar merasa kasihan dengan kematian Zhang Zhijie yang tidak terduga. Kerabat Zhang Zhijie kemudian tiba di Indonesia untuk menangani urusan pengiriman kembali jenazah Zhang Zhijie.

Ada beberapa berita kontroversi di Internet tentang penyebab kematian Zhang Zhijie. Kematian mendadak atlet bukannya tidak pernah terjadi di kompetisi internasional, namun mengenai penyebab kematian Zhang Zhijie, beberapa orang berspekulasi bahwa hal itu mungkin terkait dengan epidemi COVID-19.

Pasca kematian Zhang Zhijie dalam lapangan pertandingan, PBSI terus memberikan bantuan kepada Tiongkok dalam menangani pengiriman kembali jenazah Zhang Zhijie ke negaranya, namun Tiongkok terus mengulur pengambilan keputusan. Yang pada akhirnya, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia terpaksa menyerah menunggu dan menarik tim yang dibentuk untuk menangani insiden kematian Zhang Zhijie.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PB Tiongkok masih belum juga memberikan kabar kapan jenazah Zhang Zhijie akan diangkut kembali ke Tiongkok. (sin)