AS Bersiap Menjatuhkan Sanksi Baru Terhadap Perusahaan Tiongkok yang Membantu Rusia, Bank Bisa Menjadi Sasaran

oleh Chen Ting

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang bersiap untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap entitas Tiongkok yang mendukung Rusia dalam perang Rusia – Ukraina, dan mengisyaratkan bahwa Bank mungkin menjadi sasaran.

“Secara keseluruhan, situasinya tidak optimis. Tiongkok tetap menjadi pemasok utama barang-barang serbaguna untuk mesin perang Rusia,” ujarnya di Forum Keamanan Aspen (Aspen Security Forum) pada Jumat (19/7/2024).

“Alat-alat untuk membuat senjata inilah yang sedang digunakan untuk membunuh dan menindas warga Ukraina”, kata Sullivan. “Kita pikir Tiongkok (Partai Komunis Tiongkok) harus segera menghentikan perilaku ini karena kita berpendapat bahwa ini jauh melampaui apa yang semestinya dilakukan oleh sebuah negara dan bangsa”.

“Kita sudah siap untuk memperketat sanksi terhadap entitas dan individu tertentu, termasuk entitas dan indivisu Tiongkok”, katanya. “Seiring dengan situasi yang terus berkembang dalam beberapa minggu ke depan, Anda mungkin akan melihat diberlakukannya beberapa sanksi tambahan.”

Dia mencatat bahwa Presiden Biden tahun lalu mengeluarkan perintah eksekutif yang memberi wewenang kepada Kementerian Keuangan untuk menjatuhkan sanksi kepada bank-bank yang membantu industri pertahanan Rusia memperoleh produk-produk untuk penggunaan militer dan sipil. Sullivan mengatakan bahwa pemerintah AS tidak akan membiarkan wewenang ini menjadi tidak efektif.

“Kita mengeluarkan perintah ini agar kita dapat mengambil tindakan ketika kita menemukan ada bank tertentu yang menjadi sasaran sanksi,” kata Sullivan.

“Hari ini, saya tidak ingin mencoba untuk memprediksi apa yang akan terjadi, saya hanya memberi tahu kita semua bahwa seiring berjalannya waktu, kita telah menyiapkan alat yang memungkinkan kita merespons perilaku ini,” katanya

Pada acara yang sama, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan bahwa 70% peralatan mesin impor dan 90% produk mikroelektronik di basis industri pertahanan Rusia disediakan oleh Tiongkok.

“Tiongkok (Partai Komunis Tiongkok) tidak bisa bermuka dua,” kata Blinken. “Di satu sisi mengatakan bahwa mereka mendukung perdamaian di Ukraina, tetapi di sisi lain justru mendorong Rusia untuk terus mengobarkan perang.”

Posisi pejabat senior pemerintahan Biden konsisten dengan pernyataan yang dibuat pada KTT NATO. Saat itu, para pemimpin NATO menyatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok adalah “promotor yang menentukan” di perang Rusia – Ukraina.

Sekutu-sekutu Barat semakin khawatir dengan PKT yang memberikan bantuan (senjata) yang mematikan kepada Rusia.

Hal yang perlu dicatat adalah, di awal bulan ini, para pejabat Eropa mengatakan bahwa perusahaan Tiongkok dan Rusia bekerja sama untuk mengembangkan drone penyerang yang mirip dengan drone “Witness” Iran yang dikerahkan di Ukraina.

Dalam pertemuan tersebut, Blinken juga mengatakan bahwa mengingat semakin kuatnya kemitraan transatlantik, transpasifik, dan Eurasia, Beijing semakin memahami bahwa tindakan destruktif apa pun akan menimbulkan kerugian yang besar, termasuk tindakan agresif di Selat Taiwan.

Sullivan juga mengatakan: “Perang di Taiwan dan perang di Selat Taiwan akan menjadi bencana besar bagi seluruh dunia, bagi Taiwan, bagi Tiongkok, bagi Amerika Serikat, dan bagi semua orang”.

“Saya pikir tujuan mendasar dari kebijakan AS adalah memastikan hal ini tidak pernah terjadi”, kata Sullivan.

Pejabat AS tersebut mengatakan bahwa ada tanda-tanda ketegangan dalam hubungan antara Tiongkok, Rusia, Iran dan Korea Utara yang mana tidak sama seperti hubungan yang terjalin antara Amerika Serikat dengan sekutunya.

Jake Sullivan mengatakan : “Jika mereka ingin mengecewakan Amerika Serikat dan sekutu kita, maka mereka akan tahu apa akibatnya.” (sin)