Laporan Hong Kong: Zat Berbahaya Ditemukan di 90% Produk Penataan Rambut

Danny Tang

Laporan Dewan Konsumen Hong Kong yang dirilis pada 15 Juli mengungkapkan bahwa lebih dari 90 persen dari 50 model produk penataan rambut yang mengandung zat-zat berbahaya, di mana beberapa produk melebihi batas yang ditetapkan oleh peraturan Uni Eropa, Daratan Tiongkok, atau Hong Kong. Dewan Konsumen Hong Kong mendesak produsen tersebut untuk meningkatkan langkah keamanan produk, dan menyarankan para konsumen untuk berhati-hati saat memilih dan menggunakan produk penataan rambut.

Dewan Konsumen Hong Kong melakukan pengujian terhadap 50 model produk penataan rambut yang dibeli dari berbagai pengecer, dengan harga antara HK$ 30 (U$D 3,84) dan HK$ 650 (U$D 83,26). Produ ini termasuk 14 semprotan rambut yang mengandung aerosol (finishing spray), sembilan semprotan rambut yang tidak mengandung aerosol/semprotan pengkondisi gaya rambut, sepuluh gel/busa/krim rambut, sepuluh wax rambut, dan tujuh clay rambut.

Secara keseluruhan, hampir 90 persen model (44 produk) ditemukan mengandung antara satu hingga delapan alergen wewangian. Di antaranya, sembilan model (termasuk tiga semprotan rambut yang mengandung aerosol, satu semprotan rambut yang tidak mengandung aerosol, dua gel finishing, dua wax rambut, dan satu clay rambut) mengandung lima atau lebih alergen wewangian. Selain itu, kadar total alergen wewangian yang terkandung di dalam tiga model produk lainnya (dua model semprotan pengkondisi gaya rambut dan satu wax rambut) melebihi 0,5 persen. Hanya enam sampel yang tidak mengandung satu pun alergen, dari merek seperti Kao, L’Oréal Paris, Dashu, Mandom, Gonzo Pomade, dan SHISEIDO.

Empat model yang diuji (tiga wax rambut: Ida Faddy, SHHH, dan Deuxer; dan satu clay rambut: SHHH) ditemukan mengandung alergen wewangian BMHCA yang dilarang di Uni Eropa, dengan konsentrasi berkisar antara 0,0018 persen sampai 0,014 persen. BMHCA diklasifikasikan sebagai racun reproduksi Grup 1B, yang berdampak pada  fungsi seksual dan kesuburan pada binatang-binatang percobaan dewasa, dan menunjukkan toksisitas terhadap sistem perkembangan pada keturunannya. Laporan juga menunjukkan bahwa BMHCA dapat bertindak sebagai pengganggu endokrin, yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan.

Selain itu, banyak produk yang ditemukan mengandung linalool dan limonene. Linalool terdeteksi terdapat di dalam 30 produk dengan kadar berkisar antara 0,0011 persen sampai 0,093 persen, sedangkan limonene ditemukan di dalam 22 produk dengan kadar dari 0,0017 persen hingga 0,8 persen. 

Kadar ini melebihi ambang batas atas di Uni Eropa yang wajib tertera pada label alergen-alergen wewangian pada produk-produk yang menempel lama pada kulit (0,001 persen). Beberapa model produk tersebut tidak memiliki pelabelan bahan yang tepat, sehingga menyoroti perlunya bagi produsen-produsen untuk melakukan perbaikan transparansi.

Beberapa Sampel Terdeteksi Mengandung Bahan Pengawet

Beberapa model produk juga ditemukan mengandung bahan pengawet. Tiga model produk wax rambut (termasuk Gonzo Pomade, SHHH, dan Deuxer) mengandung MIT dengan kadar berkisar antara 0,0015 persen sampai 0,0095 persen, gagal memenuhi persyaratan Uni Eropa (tidak dianjurkan untuk digunakan dalam produk-produk yang menempel lama pada kulit) namun memenuhi ambang batas Tiongkok Daratan (tidak melebihi 0,01 persen).

Sembilan model (tiga gel finishing dan enam wax rambut) mengandung paraben, yang dikenal efektif namun memiliki sifat-sifat pengawet yang murah. Kadar propylparaben dalam Gonzo Pomade melampaui batas Tiongkok Daratan dan Uni Eropa, mencapai 0,16 persen. Penelitian di luar negeri dilaporkan menyatakan beberapa paraben dapat bertindak sebagai xenoestrogen, yang berpotensi mempengaruhi sistem reproduksi setelah paparan yang lama.

VOC Gel Semprotan Rambut yang Mengandung Aerosol Melebihi Ambang Batas Hukum

Mengenai gel semprotan rambut yang mengandung aerosol, pengujian dilakukan menggunakan metode yang dianjurkan oleh California Air Resources Board mengungkapkan kadar VOC di 14 model produk semprotan rambut yang mengandung aerosol berkisar antara 14 persen sampai 77 persen. 

TRESemme mengandung  kadar tertinggi 77 persen, melebihi batas maksimum yang diperbolehkan di Hong Kong (55 persen) berdasarkan Regulasi Pengendalian Polusi Udara (Senyawa-Senyawa Organik Yang Mudah Menguap). 

Dua model produk lainnya, AVEDA dan Kevin Murphy, mendekati batas maksimum. Informasi mengenai temuan ini telah diteruskan ke Departemen Perlindungan Lingkungan Hidup untuk tindakan lebih lanjut.

Selain itu, lima produk dengan kandungan VOC di atas 50 persen, meskipun mematuhi peraturan, tercatat berada pada kadar yang lebih tinggi. Dewan Konsumen Hong Kong menekankan perlunya produsen-produsen untuk mematuhi batasan-batasan kadar VOC secara lebih ketat, terutama setelah California Air Resources Board mengurangi batas ambang kadar VOC yang terkandung dalam semprotan penataan rambut dari 55 persen sampai 50 persen pada tanggal 1 Januari 2023, untuk memerangi polusi udara.

3 Sampel Clay Rambut Mendeteksi Jumlah Timah Hitam

Analisis Dewan Konsumen Hong Kong terhadap tujuh sampel clay rambut untuk menguji kandungan logam berat mendeteksi sejumlah kecil timah hitam di dalam tiga sampel tersebut—Ida Faddy, FLORA, dan architex—berkisar antara 0,13 miligram sampai 1,8 miligram per kilogram, dalam batas-batas yang diizinkan yang ditetapkan oleh Tiongkok Daratan, Amerika Serikat, dan Jerman.

Tak satu pun dari sampel-sampel tersebut dinyatakan positif mengandung Hidrokarbon Aromatik Polisiklik, suatu hal yang menguntungkan  yang dicatat oleh Dewan Konsumen Hong Kong.

Tinjauan terhadap pelabelan produk juga mengungkapkan kekurangan: hampir 40 persen (19 model produk) kurang dalam memberikan daftar bahan dalam bahasa Mandarin atau Inggris, menimbulkan risiko bagi konsumen yang tidak mengetahui adanya alergen. Tujuh belas model produk tidak mencantumkan informasi tanggal kedaluwarsa, dan satu semprotan rambut yang mengandung aerosol tidak mencantumkan peringatan bahwa produk tersebut mudah terbakar dalam bahasa Mandarin dan Inggris. Dewan Konsumen Hong Kong mendesak pemasok-pemasok untuk meningkatkan pelabelan produk demi keselamatan konsumen.

Dewan Konsumen Hong Kong menyarankan para konsumen, terutama yang memiliki kulit sensitif atau riwayat eksim, untuk menghindari produk-produk yang mengandung alergen wewangian atau pengawet yang menyebabkan alergi untuk meminimalkan risiko reaksi alergi.

“Orang-orang yang memiliki riwayat eksim atau kulit sensitif sebaiknya menghindari produk yang mengandung alergen wewangian atau pengawet yang menyebabkan alergi untuk meminimalkan risiko reaksi alergi,” bunyi pernyataan tersebut.

Dewan Konsumen Hong Kong menyarankan para konsumen merujuk pada tips berikut saat menggunakan produk penataan rambut:

– Hindari mengoles produk-produk penataan rambut pada kulit kepala dan sesegera mungkin mencuci tangan setelah menggunakan produk-produk tersebut untuk meminimalkan risiko reaksi alergi;

– Orang-orang dengan saluran udara yang sensitif atau asma mungkin menderita alergi atau ketidaknyamanan karena menghirup alergen wewangian yang terkandung di dalam semprotan rambut atau produk yang mengandung aerosol, oleh karena itu ventilasi harus tetap terjaga dengan baik saat menggunakan;

– Menata atau menyisir rambut dalam keadaan basah, atau menyisir setelah menggunakan produk penataan rambut dengan “hasil akhir yang tahan lama”, dapat menyebabkan kerusakan rambut atau bahkan rambut rontok. Dianjurkan untuk meminimalkan penggunaan produk tersebut atau membiarkan rambut mengering sebagian sebelum menyisir atau menata rambut;

– Keramas setiap hari setelah menggunakan produk-produk penataan rambut. Saat menggunakan produk-produk penataan rambut dengan “hasil akhir yang tahan lama”, (misalnya semprotan rambut dan gel finishing), gunakan sampo dengan efek pembersihan yang kuat (misalnya untuk rambut berminyak), atau busakan dua kali untuk membilas produk penataan rambut secara menyeluruh;

– Akumulasi zat-zat sisa seiring berjalannya waktu dapat menyumbat pori-pori. Jika sebum di pori-pori kulit kepala tersumbat dan tidak dapat dikeluarkan, hal ini dapat menyebabkan folikulitis bakterial, yang mengakibatkan rambut rontok karena terjadi keropeng; Jika kulit kepala sensitif terhadap produk-produk penataan rambut tertentu, maka juga dapat menyebabkan  dermatitis alergi kontak, yang dalam kasus serius dapat menyebabkan rambut rontok atau folikulitis kulit kepala (yaitu luka-luka di kulit kepala), dan jika tidak ditangani dengan benar akan meningkatkan risiko jaringan parut dan rambut rontok. (Vv)