Biden Keluar dari Bursa Pencalonan Presiden di Pilpres AS, Dukung Kamala Harris

Presiden Joe Biden akan tetap menjabat selama sisa masa jabatannya. Harris menerima dukungan Biden, dan menyatakan akan mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Demokrat

The Epoch Times

Presiden Joe Biden pada Minggu 21 Juli 2024  akhirnya keluar dari bursa calon presiden dan mendukung wakilnya, Kamala Harris, untuk maju dalam pencalonan Partai Demokrat di Pilpres AS. 

Presiden Biden mengumumkan keputusannya setelah muncul tekanan dari dalam partainya sendiri setelah debat pada 27 Juni melawan mantan Presiden Donald Trump

Setelah menarik diri dari pencalonan, Presiden Biden langsung mendukung Kamala Harris dalam sebuah posting di X.

Lebih dari puluhan anggota DPR AS dari Partai Demokrat, dan lima senator secara terbuka meminta presiden mundur.

Selain tekanan dari internal partai, Presiden Biden juga sedang menghadapi serangan COVID-19 yang ketiga. Surat terbaru dari dokternya menyatakan bahwa presiden dalam keadaan sehat.

Partai Demokrat pekan lalu memutuskan untuk menunda pemungutan suara virtual pada calon pada hari-hari menjelang pengumuman presiden.

Hingga 21 Juli, sejauh ini presiden telah memenangkan 3.896 delegasi dalam pemilihan pendahuluan.

Menyusul pengumuman Presiden Joe Biden bahwa ia akan meninggalkan pencalonan presiden tahun 2024, sejumlah anggota kabinetnya memuji keputusannya. 

“Merupakan suatu kehormatan dalam hidup saya untuk bekerja untuk @POTUS selama dua puluh dua tahun terakhir. Beliau telah memulihkan kepemimpinan AS di seluruh dunia dan memberikan pencapaian bersejarah sebagai Presiden,” tulis Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam sebuah pernyataan. “Saya berharap dapat membangun catatan tersebut bersamanya selama enam bulan ke depan.”

Menteri Transportasi Pete Buttigieg menyebut Presiden Biden sebagai “salah satu presiden terbaik dan paling berpengaruh dalam sejarah Amerika.”

Sementara itu, Ketua Komite Nasional Partai Republik, Mike Whatley, mengatakan dalam sebuah acara di Fox News bahwa kepergian Presiden Joe Biden, meskipun mungkin akan mengguncang persaingan, tidak akan mempengaruhi strategi inti Partai Republik pada tahun 2024.

“Dengar, saya rasa rencana kami akan tetap sama,” kata Whatley.

Seiring dengan banyaknya anggota Partai Demokrat yang mulai bersatu di sekitar Wakil Presiden Kamala Harris, Whatley mengatakan bahwa Partai Republik tidak terlalu khawatir untuk menghadapi Harris sebagai calon potensial. (asr)