Banjir Besar di Daratan Tiongkok, Pihak Berwenang : Tujuh Daerah Aliran Sungai Utama di Seluruh Negeri akan Dilanda Banjir

NTD

Memasuki puncak musim panas, Tiongkok  mengalami banjir di mana-mana. Kementerian Sumber Daya Air Tiongkok menyebutkan mulai sekarang hingga pertengahan Agustus, tujuh aliran sungai utama di seluruh negeri kemungkinan akan mengalami banjir. Bendungan Tiga Ngarai di Sungai Yangtze setidaknya membuka 9 pintu air dan risiko banjir di wilayah hilir terus meningkat 

Para pejabat dari Kementerian Sumber Daya Air Tiongkok dikutip media daratan CCTV pada Minggu (14 Juli) mengatakan curah hujan di Tiongkok diperkirakan akan “lebih banyak di utara dan lebih sedikit di selatan” selama periode  paruh kedua  Juli hingga paruh pertama  Agustus. Banjir kemungkinan besar akan terjadi di ketujuh daerah aliran sungai utama di daratan Tiongkok. 

Menurut definisi resmi pemerintah, 7 daerah aliran sungai utama di Tiongkok adalah Sungai Songhua, Sungai Liaoning, Sungai Haihe, Sungai Kuning, Sungai Huaihe, Sungai Yangtze, dan Sungai Pearl.

Pejabat Kementerian Sumber Daya Air mengklaim bahwa waduk kecil dan menengah, waduk bermasalah, serta waduk di Tiongkok yang memiliki  kapasitas pertahanan banjir yang rendah. Ditambah lagi, banyak proyek sumber daya air yang sedang dibangun tahun ini, sehingga  tingginya risiko dilanda banjir.

Pejabat tersebut juga menyebutkan bahwa dari pukul 08.00 pagi tanggal 13 Juli hingga 08.00 pagi pada 14 Juli, di dalam wilayah administratif provinsi seperti Anhui, Henan, Yunnan, Sichuan, Chongqing, Hubei, Jiangsu, Zhejiang, dan Jilin, sudah ada 31 sungai yang tingkat airnya melebihi ambang garis peringatan. Selain itu, tingkat air di Danau Tai, stasiun hidrologi Wangjiaba di Sungai Huai, Sungai Yangtze di hilir Jiujiang, serta Danau Poyang juga melebihi ambang garis peringatan.

Biro Hidrologi Komisi Sumber Daya Air Sungai Yangtze Kementerian Sumber Daya Air Tiongkok mengumumkan pada 11 Juli bahwa ‘Banjir Level No. 2 Sungai Yangtze 2024’ telah terbentuk di bagian hulu Sungai Yangtze.

Dari 10 hingga 14 Juli, Bendungan Tiga Ngarai di Sungai Yangtze meningkatkan jumlah pembukaan pintu air dari 1 menjadi 8 pintu air. Pada 15 Juli pagi, jumlahnya meningkat menjadi 9 pintu air. 

Media corong Partai Komunis Tiongkok (PKT), CCTV melaporkan bahwa meskipun delapan pintu air dari Bendungan Tiga Ngarai dibuka, media ini tetap menganggapnya sebagai ‘peristiwa menggembirakan,’ tanpa menyebut potensi ancaman petaka yang akan terjadi  wilayah hilir. Bahkan melaporkan bahwa ‘wisatawan menikmati pemandangan yang spektakuler.’

Pemerintah Tiongkok mengklaim  pembangunan bendungan dapat ‘mengatur kekeringan dan banjir.’ Namun demikian, kenyataannya justru sebaliknya, kini sudah berubah menjadi ‘menahan air di musim kering dan melepaskan air di musim hujan.’ 

Bendungan yang tersebar di berbagai lembah sungai utama di Tiongkok, dengan pelepasan air secara tiba-tiba  menjadi penyebab utama banjir besar di daratan Tiongkok. Bahkan di banyak tempat, demi menghindari tanggung jawab, para pejabat sering memilih untuk membuka pintu air secara diam-diam pada tengah malam. Akibatnya, mendatangkan kerugian bagi nyawa dan harta benda masyarakat yang berada di wilayah hilir.

Saat ini, banyak daerah di utara dan selatan Tiongkok juga mengalami banjir. Video yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa pada  13 hingga 14 Juli, karena dibukanya pintu air dari hulu, kota Tianjia di Neijiang, Sichuan mengalami banjir yang merendam toko-toko warga dengan kerugian materi yang besar. (asr)