Banjir Besar Melanda di Banyak Tempat di Tiongkok, Masyarakat Mempertanyakan Upaya Pemerintah Menutup-nutupi Jumlah Korban

Chen Yue – NTD

Banjir besar terus meluas di banyak provinsi di Tiongkok selatan. Kabupaten Pingjiang di Provinsi Hunan mengalami banjir terbesar dalam kurun waktu 70 tahun. Ibu kota kabupaten tersebut terendam banjir dan banyak orang kehilangan kontak, namun tidak ada laporan resmi mengenai korban jiwa. Masyarakat mempertanyakan upaya pemerintah yang menutup-nutupinya.

Pada  Selasa, Sungai Miluo di Kabupaten Pingjiang, Yueyang, Provinsi Hunan, mencapai puncak banjir setinggi 77,67 meter, tingkat tertinggi sejak tahun 1954. Di bawah hujan lebat dan banjir, sekitar sepertiga kota lama dan setengah kota baru di Kabupaten Pingjiang yang terletak di hulu Sungai Miluo, terendam banjir hingga kedalaman maksimum 3 meter dataran rendah terendam.

Akibat kenaikan permukaan air yang pesat, puluhan ribu warga mengungsi dalam semalam, listrik dan pasokan air terputus di beberapa daerah dan banyak warga yang berada di gedung bertingkat  masih terjebak di sana. 

Toko-toko di kedua sisi jalan di Kabupaten Pingjiang hancur karena banjir. Para pedagang tidak memiliki waktu  memindahkan inventaris mereka dan menderita kerugian besar. Namun petugas hanya melaporkan satu orang hanyut terbawa banjir.

Masyarakat setempat percaya bahwa para pejabat menutup-nutupi laporan yang sebenarnya, dengan menunjukkan bahwa banyak orang diketahui telah meninggal dunia. Seorang penduduk Pingjiang mengatakan kepada reporter Epoch Times: “Sebenarnya, banyak orang meninggal di Pingjiang, tetapi laporannya disembunyikan.” 

Warga Pingjiang lainnya mengungkapkan bahwa salah satu teman sekelasnya hanyut oleh air dan meninggal dunia serta ada juga orang di komunitas yang hanyut oleh air. Orang yang diwawancarai dengan gugup mengatakan kepada reporter “jangan bertanya lagi.”

Pada saat yang sama, Kota Hefei, Provinsi Anhui mengalami curah hujan tertinggi dan permukaan air Sungai Ershibu meluap. Ditambah dengan pintu air waduk yang dibuka, lebih dari 20 bangunan tempat tinggal di sekitar masyarakat Yulanyuan terendam banjir.

Zhang, seorang warga yang terkena bencana di Kota Hefei berkata: “Air banjir keluar dari hulu Sungai Ershibu, yang kemudian menyebabkan air di Sungai Yulanyuan mengalir kembali. Seluruh  lantai pertama  lebih dari dua puluh bangunan hancur kebanjiran.”

Hujan deras terus berlanjut selama dua hari di Wuhan, Hubei. Ketinggian air di Sungai Yangtze bagian Wuhan terus melebihi garis peringatan. Kota Wuhan telah memblokir 70 gerbang di sepanjang sungai.

Menurut perkiraan Kementerian Sumber Daya Air Tiongkok, ketinggian air di bagian tengah dan hilir Sungai Yangtze akan terus meningkat dan periode terpanjang melebihi level peringatan akan berlangsung selama sekitar 15 hari hingga sekitar 15 Juli. (Hui)