Pemilik Pabrik di Tiongkok Membagikan Ganti Rugi Pembongkaran Pabriknya Senilai Rp 16 Miliar kepada 406 Mantan Pekerjanya, Baik yang Masih Hidup dan Sudah Meninggal

EtIndonesia. Sebagai bentuk kemurahan hati yang luar biasa, seorang mantan pemilik pabrik di Chongqing, Tiongkok bermaksud untuk mendistribusikan hampir 1 juta dolar (sekitar Rp 16 miliar) kepada lebih dari 400 mantan pekerja di bekas pabriknya.

Menurut South China Morning Post (SCMP), Guo Chongzhi, 70 tahun, mantan direktur Chongqing General Valve Factory, menerima pembayaran yang signifikan ini setelah gedung pabriknya dibongkar pada tahun 2018 untuk pembangunan perluasan kota.

Perusahaannya sebenarnya telah ditutup pada awal tahun 2000 karena kesulitan ekonomi.

Awalnya didirikan pada tahun 1971, pabrik ini pernah menjadi pemberi kerja utama di wilayah tersebut dengan jumlah tenaga kerja melebihi 400 orang.

Guo menerima kompensasi pada bulan Maret tahun lalu setelah proses penyelesaian yang berkepanjangan dan mencapai puncaknya 20 tahun setelah penutupan.

Bertekad untuk melakukan hal yang benar kepada mantan stafnya, Guo memutuskan bahwa uang ganti rugi tersebut adalah milik mantan karyawannya dan memutuskan untuk membagikan uang tersebut tidak hanya kepada karyawan yang masih hidup tetapi juga kepada mereka yang telah mengundurkan diri dan keluarga pekerja yang sudah meninggal.

Pembayarannya dibagi secara strategis, dengan 35% dialokasikan untuk karyawan lama dan 65% untuk mereka yang dipekerjakan hingga akhir operasi.

Setiap bagian dihitung lebih lanjut berdasarkan durasi kerja seseorang.

Keputusan pengalokasian dana dilakukan dengan sangat cermat, dengan mempertimbangkan masa kerja dan apakah karyawan sudah pensiun, mengundurkan diri, atau aktif hingga akhir.

Menemukan mantan karyawannya adalah tantangan lain.

Menurut SCMP, Guo dan timnya menggunakan beberapa metode untuk menghubungi mantan karyawannya, termasuk pemberitahuan komunitas, bantuan dari polisi, dan permohonan melalui berbagai saluran media.

Seorang mantan karyawan yang sakit parah menerima dana tersebut sesaat sebelum dia meninggal.

“Uang tersebut memberikan banyak kenyamanan bagi ibu saya di hari-hari terakhirnya,” kata putranya kepada media lokal.

Hingga saat ini, Guo telah berhasil menyalurkan dana tersebut kepada 371 karyawan. Namun, 35 orang lainnya masih belum ditemukan.

Dia memanfaatkan bantuan media untuk menemukan mantan karyawan tersebut sehingga mereka dapat memperoleh bagian yang layak mereka dapatkan.

Kisah luar biasa ini disambut dengan kekaguman luas di dunia maya.

“Jarang melihat seseorang berusaha sekuat tenaga untuk memastikan mantan karyawannya diperhatikan, terutama setelah sekian lama,” tulis salah satu pengguna media sosial. (yn)

Sumber: mustsharenews