oleh Lin Jiawei dan Zhang Qiling, New Tang Dynasty Asia-Pacific Television
Perusahaan raksasa kendaraan listrik, Tesla, minggu ini mengumumkan laporan keuangan kuartal kedua yang tidak sesuai harapan, dengan penurunan sebesar 7% dibandingkan tahun lalu. Saham Tesla sempat anjlok 8.5% setelah jam perdagangan. Sejak tahun lalu, permintaan untuk kendaraan listrik mengalami penurunan. Laporan dari media asing mengungkapkan bahwa beberapa produsen mobil di Eropa dan Amerika Serikat sudah mulai mengurangi produksi kendaraan listrik.
Pada Selasa 23 Juli 2024, Tesla mengumumkan laporan keuangan kuartal kedua dengan pendapatan sebesar US$25.5 miliar, meningkat 2% dibandingkan tahun lalu, dan lebih tinggi dari perkiraan pasar.
Namun, pendapatan dari kendaraan listrik turun 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi US$19.9 miliar. Sementara itu, laba bersih hanya mencapai US$1.48 miliar, turun drastis sebesar 45% dari US$2.7 miliar pada tahun lalu, yang membuat saham Tesla sempat anjlok 8.5% setelah jam perdagangan.
“Saat ini, ada cukup banyak kendaraan listrik di pasar. Walaupun kebanyakan dari mereka berkinerja buruk, tetapi potongan harga besar-besaran yang mereka tawarkan membuat posisi Tesla menjadi lebih sulit,” ujar CEO Tesla, Elon Musk .
Sejak tahun lalu, pasar kendaraan listrik terus memburuk, selain karena banyaknya kendaraan listrik dari Tiongkok yang memasuki pasar dan menyebabkan persaingan harga, permintaan masyarakat untuk kendaraan listrik juga mengalami penurunan signifikan.
“Permintaan untuk kendaraan listrik di Amerika Serikat tidak sekuat yang diperkirakan pada tahun 2022. Yang kita lihat adalah pergeseran dari pembeli awal menuju pembeli arus utama yang lebih pragmatis, dan itu memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan,” kata S&P Global Mobility Chief Automotive Analyst Stephanie Brinley pada Februari 2024.
Laporan dari Bloomberg menyebutkan bahwa produsen mobil di Amerika Serikat, Jerman, dan Prancis saat ini mulai mengurangi produksi kendaraan listrik hingga 40% hingga 45% dari target awal. Ini termasuk Ford Motor, Stellantis N.V., Volkswagen, dan Valeo SA, yang dikabarkan menunda rencana kendaraan listrik, menghentikan sebagian jalur produksi, bahkan menutup atau menjual sebagian pabrik mereka. Porsche pada 22 Juli juga mengumumkan akan meninggalkan target penjualan dimana kendaraan listrik diharapkan mencapai lebih dari 80% dari penjualan mobil baru Porsche pada tahun 2030. (Hui)