Negara Barat Mengutuk Hizbullah yang Menyerang Israel Mengakibatkan 12 Orang Anak-Anak dan Remaja Tewas

Pada Sabtu (27 Juli), sebuah roket menghantam Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel, mengakibatkan tewasnya 12 orang anak-anak dan remaja dan melukai puluhan lainnya. Israel mengatakan insiden itu akan memicu pembalasan Israel terhadap serangan Hizbullah. Gedung Putih mengutuk serangan itu dan meminta semua pihak untuk menahan diri

NTD

Pada Minggu (28 Juli), di Dataran Tinggi Golan, ribuan warga Israel menggelar pemakaman belasan orang anak-anak dan remaja yang tewas akibat serangan roket Hizbullah dalam suasana yang menyedihkan.

Pada Sabtu, sebuah roket buatan Iran menghantam lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan, menewaskan sedikitnya 12 orang anak-anak dan remaja.

Saksi mata mengatakan bahwa serangan itu terjadi secara tiba-tiba sehingga orang-orang tidak sempat menyelamatkan diri walau mendengar sirene berbunyi.

Saksi mata mengatakan : “Mereka tidak dapat mencapai tempat perlindungan karena roket menghantam area sekitar 10 meter persegi antara stadion dan tempat perlindungan. Banyak orang yang berada di lapangan sepak bola sehingga banyak korbannya. Tragedi ini sulit saya gambarkan”.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan : “Di antara orang-orang yang terkena serangan adalah anak-anak yang sedang bermain sepak bola dan lainnya, membuat hati kami semua hancur”.

Israel menyalahkan Hizbullah Lebanon yang melakukan serangan itu. Meskipun menyangkal bertanggung jawab atas kejadian itu, tetapi Hizbullah meningkatkan persiapan tempur untuk menghadapi pembalasan Israel.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant mengatakan : “Meskipun Hizbullah melakukan penyangkalan yang tidak masuk akal. Tetapi ia tidak akan bisa melepaskan diri dari bertanggung jawab terhadap insiden ini. Hizbullah yang melancarkan serangan itu dan ia harus membayar mahal atas tindakannya”.

Pada Sabtu, Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi yang datang di lokasi serangan untuk memeriksa mengatakan bahwa dirinya yakin bahwa serangan itu dilakukan oleh Hizbullah.

Israel mengadakan rapat kabinet pada Minggu (28 Juli). Kementerian Luar Negeri Israel kemudian menyatakan bahwa serangan roket Hizbullah telah “melewati semua garis merah”. Tentara Israel diperkirakan akan merespons dengan tegas serangan di Dataran Tinggi Golan sambil berharap untuk menghindari perang berskala penuh.

Davis, penduduk Tel Aviv, Israel mengatakan : “Saya berpendapat bahwa kejadian yang menimpa anak-anak ini sangat mengejutkan juga menjijikkan”.

Setelah kejadian tersebut, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis dan negara-negara Barat lainnya mengutuk serangan teroris Hizbullah.

Pada saat yang sama, pemerintah AS juga meminta kedua belah pihak untuk meredakan konflik dan menghindari eskalasi perang di Timur Tengah.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan : “Kami sedang berdialog dengan pemerintah Israel, dan saya tegaskan kembali bahwa Israel mempunyai hak untuk melindungi warga negaranya dan tekad kami untuk memastikan bahwa mereka dapat melakukan hal tersebut. Namun kami juga tidak ingin melihat peningkatan ketegangan konflik. Kita juga tidak ingin melihat perang meluas”.

Pemerintah Lebanon mengatakan bahwa pihaknya berharap Amerika Serikat akan mendesak Israel untuk menahan diri.

Kedutaan Besar Norwegia di Lebanon mengatakan, konflik antara Hizbullah Lebanon dengan Israel telah meningkat sehingga mendesak warganya untuk meninggalkan negara tersebut. (sin)