Tang Rui, Xiong Bin – NTD
Setelah Topan Geimi menerjang daratan Tiongkok, hujan deras menyebabkan bencana dari selatan hingga utara di wilayah Tiongkok. Pada 29 Juli 2024, Sungai Juan di Kota Xiangtan, Provinsi Hunan, mengalami kenaikan debit air secara drastis, mengakibatkan beberapa bendungan jebol dan warga terpaksa dievakuasi dalam semalam.
Penduduk setempat: “Seumur hidup saya, belum pernah melihat air setinggi ini.”
Penduduk daerah terdampak: “Semuanya tenggelam, Tanggul Sixin seluruhnya terendam air.”
Pada 28 Juli, Sungai Juan di Hunan mengalami banjir terbesar dalam 50 tahun terakhir. Banyak bendungan di Kota Xiangtan jebol, menyebabkan rumah-rumah di sekitarnya terendam air dan lebih dari tiga ribu orang dievakuasi secara darurat.
Hingga 29 Juli sore, jebolnya Tanggul Sixin di Kabupaten Xiangtan sudah mencapai lebar 79 meter. Penduduk setempat mengungkapkan bahwa setelah banjir memasuki desa, hanya dalam waktu sekitar satu jam, air sudah mencapai lantai dua rumah-rumah. Ada korban yang tenggelam, kerugian sangat parah, namun pihak berwenang menyembunyikan faktanya sehingga jumlah korban sebenarnya belum diketahui secara pasti.
Seorang warga Desa Guojiaqiao, Kota Yisuhe, Xiangtan: “Airnya terus naik, semuanya sudah seperti lautan.”
Zhang, warga Desa Guojiaqiao, Kota Yisuhe, Xiangtan: “Kalau naik satu meter lagi, banyak orang tidak akan bisa bertahan. Sekarang ini kendaraan sudah tidak bisa keluar, orang-orang tidak bisa masuk, rumah semuanya terendam air.”
Selama beberapa hari terakhir, hujan deras di Hunan telah menyebabkan banyak daerah terkena dampak. Pada 28 Juli, delapan desa di Kecamatan Bamianshan, Kota Zixing, Chenzhou, sempat terputus kontak.
Pada hari yang sama, terjadi tanah longsor di Distrik Nanyue, Kota Hengyang, Hunan, yang menghancurkan sebuah rumah penginapan. Hingga pukul 19.00 malam, setidaknya 15 orang tewas dan banyak yang terluka.
Penduduk daerah terdampak: “Itu adalah tanah longsor, dan beberapa orang masih terjebak di dalamnya.”
Sehari sebelumnya, Bendungan Dongjiang di Kota Zixing, Hunan, membuka pintu air dan sebuah kapal wisata terseret arus hingga tertelan oleh pintu bendungan, menciptakan pemandangan yang mengerikan.
Sementara itu, banyak daerah di Provinsi Jilin juga dilanda hujan lebat. Ditambah dengan pelepasan air dari hulu, Sungai Yalu di Linjiang mengalami luapan, menyebabkan Taman Pulau Sungai terendam dalam beberapa jam; penduduk yang tinggal di daerah rendah di bawah lantai tiga telah dievakuasi sepenuhnya, beberapa daerah mengalami pemadaman aliran listrik dan air. Penduduk setempat melaporkan bahwa kerugian materi tidak dapat dihitung.
Penduduk daerah terdampak: “Airnya semakin besar, di seberang sudah semua terendam, dan air sudah masuk ke kompleks perumahan kami, listrik juga padam.”
Penduduk daerah terdampak: “Pulau Sungai sepenuhnya tenggelam, gazebo juga terendam, dan air masuk ke sungai pelindung kota.”
Sejak Topan Kemi mendarat di Fujian pada 26 Juli, banjir telah melanda banyak provinsi termasuk Hunan, Jilin, Fujian, Guangdong, dan Liaoning.
Departemen Meteorologi setempat memprediksi bahwa pada 30 Juli, Jilin akan mengalami hujan deras lagi dengan hujan lebat diperkirakan terjadi di Songyuan dan Changchun, serta risiko tanah longsor dan bencana sekunder lainnya.
Selain itu, menurut perkiraan dari Departemen Sumber Daya Air Tiongkok, dalam beberapa hari ke depan, beberapa sungai di lembah Sungai Yangtze dan Sungai Kuning mungkin mengalami banjir melebihi ambang batas. (Hui)