Bagaimana Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh Tewas dalam Serangan, Rincian Lebih Lanjut Terungkap

Tianxin – NTD

Ragam berita kali ini mulai tren terbaru pemilihan perguruan tinggi bagi siswa di Tiongkok yakni memilih sekolah kejuruan daripada kampus ternama. Berita dari Timur Tengah,  pimpinan Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam sebuah serangan, rincian lebih lanjut terungkap. Sementara itu, Hedge Fund atau dana lindung nilai secara besar-besaran menarik diri dari Tiongkok dan mengalir deras ke Jepang. Adapun Komite DPR AS tentang Partai Komunis Tiongkok mengecam penindasan lintas negara yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok.


【Prioritaskan  Pekerjaan, Siswa Berprestasi Tinggi di Tiongkok Memilih Masuk ke Sekolah Kejuruan Ketimbang Kampus Terkemuka】

Perekonomian Tiongkok sedang mengalami penurunan, kini banyak lulusan universitas  menganggur. Fenomena “berprestasi tinggi, memilih sekolah lebih rendah” muncul dalam ujian masuk perguruan tinggi, di mana banyak siswa dengan nilai tinggi memilih untuk meninggalkan universitas ternama dan masuk ke sekolah kejuruan yang menawarkan kestabilan pekerjaan. Bahkan banyak lulusan universitas yang kemudian memilih untuk melanjutkan pendidikan di sekolah kejuruan.

Saat ini, Tiongkok sedang dalam tahap penerimaan ujian masuk perguruan tinggi. Berita seperti “siswi dari Hangzhou mendapatkan nilai 602 dan memilih Universitas Teknik dan Teknologi Zhejiang,” “pelajar dari Zhejiang menolak universitas ternama dan masuk Akademi Kepolisian dengan status kerja,” dan “siswa dari Guangzhou dengan nilai 659 memilih Sekolah Kejuruan Transportasi Guangzhou” terus menarik perhatian publik.

Salah satu contohnya adalah Chen Yuxuan, seorang siswa dari Hangzhou, Zhejiang, yang mendapatkan nilai 602, melebihi batas kelulusan untuk sarjana sebanyak lebih dari 100 poin, namun ia memilih sebuah sekolah kejuruan – Universitas Teknik dan Teknologi Zhejiang.

Laporan media daratan menyebutkan bahwa Universitas Teknik dan Teknologi Zhejiang adalah sekolah vokasi yang ditingkatkan menjadi universitas. Lulusan dari universitas ini memiliki tingkat pekerjaan yang sangat tinggi.

Selain itu, seorang siswa dari Zhejiang, Zhou Xinyu, mendapatkan nilai tinggi 672, namun memilih untuk memasuki Akademi Polisi Zhejiang, meninggalkan kesempatan masuk universitas unggulan nasional. Lulusan dari akademi ini dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan di bawah sistem Partai Komunis Tiongkok, sehingga netizen menyebutnya “masuk dengan status pekerjaan.”

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pengangguran di Tiongkok terus meningkat, banyak orang lebih memilih pekerjaan yang “stabil” dan pekerjaan dengan status pegawai negeri lebih disukai. Namun, tidak sedikit juga anak muda yang enggan bekerja dengan masuk dalam sistem pemerintahan. Ada netizen yang mengatakan bahwa teman-teman pengangguran menyatakan “lebih baik mati kelaparan daripada mengikuti tes masuk pekerja pemerintahan.”

Tidak hanya siswa yang mengikuti ujian masuk perguruan tinggi yang menunjukkan fenomena “berprestasi tinggi, memilih sekolah lebih rendah,” seorang siswa yang mengikuti ujian masuk sekolah menengah di Guangzhou, Gao Zhaohui, mendapatkan nilai tinggi 659 namun memilih untuk masuk sekolah menengah kejuruan – Sekolah Kejuruan Transportasi Guangzhou, bukan masuk sekolah menengah atas unggulan.

Faktanya, tren siswa ujian masuk perguruan tinggi di Tiongkok yang memilih sekolah kejuruan sudah muncul sejak lama. Banyak sekolah kejuruan dengan tingkat pekerjaan yang stabil, termasuk penerbangan sipil, transportasi rel, listrik, dan mekanik, telah menjadi pilihan utama bagi banyak siswa, sehingga beberapa sekolah kejuruan memiliki nilai penerimaan yang lebih tinggi daripada beberapa universitas 985 dan 211 yang dikenal sebagai universitas ternama.

Tidak hanya itu, dalam beberapa tahun terakhir juga ada tren banyak lulusan universitas yang “kembali” ke sekolah kejuruan untuk belajar keterampilan, yang menyoroti nasib lulusan universitas dalam pekerjaan.

Baru-baru ini, berita bahwa “seorang siswa ujian masuk perguruan tinggi menerima surat penerimaan, dan kurirnya adalah seorang senior dari sekolah yang sama” semakin memperburuk kekecewaan masyarakat terhadap prospek kerja para mahasiswa.

【Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh Tewas dalam Serangan, Media AS Ungkapkan Rincian Lebih Lanjut】

Pada  31 Juli 2024, pimpinan Hamas Ismail Haniyeh tewas setelah menghadiri pelantikan presiden baru Iran di Teheran. Media Amerika Serikat mengungkapkan rincian mengenai penyebab kematiannya pada 1 Agustus.

Menurut laporan dari The New York Times, tujuh pejabat negara Timur Tengah mengungkapkan bahwa Haniyeh tewas akibat alat peledak yang diselundupkan secara diam-diam ke Iran dan dipasang di hotel tempat ia menginap. Bom tersebut telah disembunyikan di hotel sekitar dua bulan sebelumnya.

Pejabat yang mengetahui mengatakan bahwa hotel tempat Haniyeh menginap terletak di kawasan elit di utara Teheran dan dikelola serta dilindungi oleh Korps Pengawal Revolusi Islam Iran. Selama kunjungannya ke Teheran, Haniyeh sering menginap di hotel tersebut.

Menurut pejabat negara Timur Tengah, pelaku serangan memicu bom dari jarak jauh setelah memastikan bahwa Haniyeh masuk ke kamar hotel, menewaskan Haniyeh dan seorang pengawalnya. Sumber itu mengungkapkan bahwa rencana pembunuhan ini telah dipersiapkan selama beberapa bulan dan memerlukan pemantauan yang luas terhadap bangunan tersebut. Saat ini, tidak ada yang tahu bagaimana atau kapan bom tersebut diletakkan di kamar hotel.

Dua pejabat dari Korps Pengawal Revolusi Iran menyatakan bahwa ledakan tersebut mengguncang seluruh bangunan, memecahkan beberapa jendela, dan menyebabkan sebagian dinding luar runtuh. Mereka juga memberikan foto terkait kepada The New York Times.

Pihak Iran mengakui bahwa pembunuhan Haniyeh adalah kegagalan besar dalam sistem intelijen dan keamanan Iran, dan menjadi sebuah insiden yang sangat memalukan bagi Korps Pengawal Revolusi. Mereka masih belum mengetahui bagaimana bom tersebut dapat disembunyikan di dalam hotel.

Pada hari yang sama ketika Haniyeh tewas, pihak Iran dan Hamas menyatakan bahwa Israel bertanggung jawab atas serangan tersebut. Beberapa pejabat AS yang berbicara tanpa menyebutkan nama juga mencapai kesimpulan yang sama.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa “untuk setiap tindakan agresi terhadap kita dalam bentuk apapun,” Israel akan “membuat mereka membayar harga yang sangat mahal,” tetapi dia tidak secara terbuka mengakui bahwa pembunuhan Haniyeh dilakukan oleh Israel.

Namun, pejabat negara Timur Tengah yang mengetahui mengungkapkan bahwa pejabat intelijen Israel segera melaporkan rincian operasi ini kepada pemerintah AS dan negara-negara Barat lainnya setelah insiden tersebut.

Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang sedang berkunjung ke Singapura, menyatakan bahwa pihak AS tak mengetahui dan tidak terlibat dalam insiden ini.

【Goldman Sachs: Posisi Hedge Fund di Tiongkok Mencapai Titik Terendah dalam Lima Tahun】

Dikarenakan kekecewaan investor terhadap kebijakan otoritas Tiongkok dalam menghidupkan kembali perekonomian, alokasi bersih dana lindung nilai global di Tiongkok, termasuk investasi dalam saham dalam negeri dan luar negeri Tiongkok, telah mencapai level terendah dalam lima tahun.

Goldman Sachs menyatakan dalam laporan kepada klien minggu ini bahwa dana lindung nilai global telah mengurangi eksposur terhadap saham Tiongkok ke level terendah dalam lima tahun, sambil meningkatkan investasi di Jepang. Penarikan ini menyoroti kekecewaan investor terhadap langkah-langkah otoritas Tiongkok dalam membangkitkan kembali perekonomian yang lesu, di mana target pemulihan tidak tercapai.

Laporan ini dikeluarkan oleh tim layanan unggulan Goldman Sachs, menunjukkan bahwa pada bulan lalu, pasar saham negara berkembang dipimpin oleh Tiongkok dalam penjualan besar-besaran, di mana saham A Tiongkok mendominasi aliran dana keluar.

Laporan tersebut mengatakan bahwa alokasi bersih dana lindung nilai di Tiongkok, termasuk investasi dalam saham dalam negeri dan luar negeri Tiongkok, telah mencapai titik terendah dalam lima tahun. Sebaliknya, hingga akhir Juli, alokasi aset ke Jepang mencapai titik tertinggi dalam empat tahun, “perbedaan antara alokasi bersih ke Jepang dan Tiongkok terus melebar.”

Menurut analisis, dengan meningkatnya tekanan deflasi di Tiongkok dan Jepang yang mulai meningkatkan suku bunga setelah bertahun-tahun deflasi, dana lindung nilai berbondong-bondong masuk ke pasar Jepang mencari peluang pertumbuhan. Indeks Nikkei Jepang telah naik sebesar 17% sejauh ini.

Tiongkok adalah ekonomi terbesar kedua di dunia, dengan pertumbuhan PDB kuartal kedua sebesar 4,7%, lebih rendah dari yang diperkirakan, dan merupakan laju pertumbuhan terendah sejak kuartal pertama 2023.

Analis menyatakan bahwa meskipun ada penurunan suku bunga yang mengejutkan baru-baru ini dan panduan kebijakan dari Sidang Pleno Ketiga Partai Komunis Tiongkok, kekhawatiran terhadap permintaan domestik tetap ada dan tidak mampu meningkatkan sentimen pasar.

Patrick Ghali, mitra pengelola perusahaan konsultan dana lindung nilai Sussex Partners, menyatakan bahwa sebelum terdapat informasi yang lebih jelas tentang pemulihan ekonomi AS, hasil pemilihan presiden, dan kebijakan AS terhadap Tiongkok, banyak investor tidak akan memandang Tiongkok sebagai objek investasi.

【Komite DPR AS Merilis Laporan yang Mengungkapkan Penindasan Lintas Negara oleh Partai Komunis Tiongkok】

Pada tanggal 31 Juli, Komite Khusus DPR AS tentang Partai Komunis Tiongkok merilis sebuah laporan yang secara komprehensif mengungkapkan rincian serangan terhadap para demonstran yang dilakukan oleh pendukung Partai Komunis Tiongkok selama kunjungan pemimpin Tiongkok Xi Jinping ke San Francisco pada November tahun lalu. Ketua Komite, John Moolenaar, mengecam keras ekspor penindasan lintas negara oleh Partai Komunis Tiongkok di wilayah AS.

Laporan ini berjudul “Ekspor Penindasan: Serangan terhadap Demonstran Selama Kunjungan Xi Jinping ke San Francisco pada November 2023,” diterbitkan bersama oleh Hong Kong Democracy Council dan Student for A Free Tibet. 

Laporan ini secara rinci mengulas 34 kasus pelecehan, ancaman, dan serangan terhadap orang Tiongkok, Hong Kong, Tibet, dan Uyghur yang memprotes Partai Komunis Tiongkok dari 14-17 November 2023, selama kunjungan Xi Jinping ke San Francisco untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC). Sumber bukti termasuk kesaksian dari 26 demonstran dan satu jurnalis yang hadir, video, foto, laporan media, dan posting media sosial yang diberikan oleh para demonstran.

Laporan ini menyusun kronologi 34 kasus pelecehan, ancaman, dan serangan, termasuk:

  • 11 November: Sebelum kedatangan Xi Jinping, ancaman dilayangkan kepada para aktivis oleh Partai Komunis Tiongkok, termasuk ancaman terhadap Yao Cheng, kelompok Uyghur, dan Anna Kwok, Direktur Eksekutif Dewan Demokrasi Hong Kong.
  • 12-14 November: Mobilisasi dan pengangkutan pendukung Partai Komunis Tiongkok.
  • 14 November: Xi Jinping tiba di Bandara Internasional San Francisco, para demonstran mengalami pelecehan dan ancaman di bandara dan sepanjang jalur yang direncanakan oleh konvoi, serta mengalami serangan di luar Hotel St. Regis tempat delegasi Tiongkok menginap.
  • 15 November: Para demonstran kembali diserang di luar Hotel St. Regis; beberapa serangan terhadap demonstran terjadi di luar Hotel Hyatt, tempat jamuan makan malam untuk Xi Jinping.
  • 16 November: Beberapa serangan terhadap demonstran terjadi di sekitar Pusat Moscone, tempat Xi Jinping menghadiri KTT APEC.
  • 17 November: Beberapa serangan terhadap demonstran terjadi di Bandara Internasional San Francisco ketika Xi Jinping meninggalkan kota tersebut.

Laporan ini mengungkapkan keterlibatan dan mobilisasi sistem kerja sama Partai Komunis Tiongkok selama periode tersebut. Laporan ini menyatakan: “Dalam banyak kasus, tokoh dari organisasi kerja sama Partai Komunis Tiongkok hadir dan aktif terlibat dalam tindakan serangan, ancaman, dan pelecehan, yang merupakan bentuk penindasan lintas negara oleh Partai Komunis Tiongkok.” Banyak demonstran meyakini bahwa tindakan para pendukung Partai Komunis Tiongkok telah direncanakan dan dikoordinasikan dengan cermat. Dari tangkapan layar pesan singkat (WeChat) terlihat bahwa Konsulat Tiongkok memobilisasi orang untuk pergi ke San Francisco dengan mengatakan “biaya ditanggung.”

Laporan ini mengutip data dari media pro-Partai Komunis Tiongkok, menunjukkan bahwa terdapat 16 hingga 20 bus yang mengangkut sekitar 800 pendukung Partai Komunis Tiongkok dari California Selatan ke San Francisco. Setiap bus memiliki biaya sewa setidaknya US$5.000 per hari. Setidaknya 400 kamar dipesan di lima hotel berbeda dengan harga setidaknya US$150 per malam. Menurut perkiraan, mobilisasi dari California Selatan ini saja menghabiskan ratusan ribu dolar.

Laporan  juga mencatat koordinasi antara para pendukung Partai Komunis Tiongkok, termasuk rencana dan strategi mereka dalam melakukan serangan. Laporan ini menyatakan: “Tindakan mereka menciptakan atmosfer intimidasi yang meluas, tidak hanya terhadap protes tetapi juga mengganggu hak demonstran untuk menyatakan kebebasan berbicara.”

Laporan ini mengutuk tindakan kekerasan fisik dan pelecehan terhadap para pengunjuk rasa anti-Partai Komunis Tiongkok sebagai ekspor penindasan lintas negara secara terang-terangan oleh Partai Komunis Tiongkok di tanah Amerika, dan merupakan ancaman langsung terhadap kebebasan di seluruh dunia. Laporan ini menekankan bahwa penting bagi Amerika Serikat untuk mengambil langkah-langkah untuk menentang penindasan lintas negara oleh Partai Komunis Tiongkok.

Isi laporan  memberikan 18 rekomendasi kepada Gedung Putih, lembaga federal terkait, Kongres, pemerintah negara bagian dan lokal, serta PBB, untuk mencegah dan menangani penindasan lintas negara, melindungi hak demonstran dan pembela hak asasi manusia, serta meminta pertanggungjawaban para pelaku penindasan lintas negara.Setelah merilis laporan ini, Ketua Komite Khusus DPR AS tentang Partai Komunis Tiongkok, John Moolenaar, mengeluarkan pernyataan: “Selama kunjungan Xi Jinping ke San Francisco pada November tahun lalu, serangan yang dipimpin oleh Partai Komunis Tiongkok terhadap para aktivis hak asasi manusia merupakan pelanggaran secara terang-terangan terhadap kedaulatan Amerika Serikat dan nilai-nilai yang kita junjung tinggi. Kekejaman semacam ini – yang juga dikenal sebagai penindasan lintas negara – tidak memiliki tempat di Amerika. Saya berterima kasih kepada Hong Kong Democracy Council dan Student for A Free Tibet atas laporan mereka tentang insiden mengerikan ini, dan saya menyerukan kepada Biro Investigasi Federal dan Departemen Kepolisian San Francisco untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku. Kongres juga harus mengambil tindakan, memberikan alat kepada penegak hukum untuk menuntut kejahatan ini. Tidak boleh dibiarkan Partai Komunis Tiongkok membawa model kontrol totaliter Orwellian mereka ke wilayah Amerika.” (hui)