Teori Tewasnya Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh: Laporan CNN Sebut Bom Kamar, Iran Klaim Proyektil Jarak Pendek

NYD

Pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, tewas dalam serangan di Teheran, ibu kota Iran, pada 31 Juli 2024. Penyebab kematiannya masih menjadi perdebatan. CNN melaporkan bahwa Haniyeh tewas akibat bom yang tersembunyi di kamar tempat ia menginap, sementara Pasukan Revolusi Iran pada 3 Agustus menyatakan bahwa Haniyeh dibunuh oleh sebuah proyektil jarak pendek yang ditembakkan ke arah tempat tinggalnya.

Ismail Haniyeh tewas pada 31 Juli saat menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, di Teheran.

Menurut laporan dari AFP, Pasukan Revolusi Iran mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan: “Aksi teror ini dilakukan dengan menembakkan proyektil jarak pendek yang membawa hulu ledak sekitar 7 kilogram dari luar kawasan tempat tinggal, menyebabkan ledakan terjadinya hebat.

CNN, dalam laporan sebelumnya, mengutip sumber yang memahami situasi dan melaporkan bahwa bom tersebut telah disembunyikan dua bulan sebelum kedatangan Haniyeh di kamar tamu di Teheran. Kemudian diledakkan menggunakan remote saat ia menginap.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa tempat menginap Haniyeh dijaga oleh Pasukan Revolusi Iran.  Keberhasilan penyelundupan bom ke dalam ruangan tersebut menandakan adanya celah keamanan yang mengejutkan.

Iran dan kelompok Hamas yang berbasis di Palestina menuduh Israel sebagai dalang di balik pembunuhan ini dan bersumpah membalasnya. Namun demikian, Israel menolak memberikan komentar atas kematian Haniyeh.

Sebelumnya, pada 30 Juli, Israel melancarkan serangan terhadap markas Hizbullah di Beirut, ibu kota Lebanon.

Serangan ini menewaskan seorang komandan tinggi Hezbollah, Fuad Shukr. Israel menuduh Hezbollah melakukan serangan roket mematikan ke Dataran Tinggi Golan minggu lalu, yang menyebabkan kematian 12 anak-anak. (Hui)