ICATI Gelar Rangkaian Acara Taiwan Higer Education Fair (THEFI) 2024

Surabaya – Ikatan Citra Alumni Indonesia (ICATI) Jawa Timur mengadakan acara tahunan Taiwan Higer Education Fair (THEFI) 2024 di Sheraton Hotel Surabaya, pada Kamis (9/10). Acara ini dihadiri oleh Director General TETO Surabaya, Isaac Chiu, Ketua Umum Ikatan Citra Alumni Taiwan se-Indonesia (ICATI), Ijoh Dulong, Ketua Ikatan Citra Alumni Taiwan Jawa Timur, Henry Chen, dan para tokoh masyarakat etnis Tionghoa lainnya.

Agenda acara ini merupakan rangkaian pameran pendidikan Taiwan yang diadakan lima kota, dimulai 3 Agustus di Jakarta, lalu di Bandung pada 4 Agustus 2024, Pontianak 6 Agustus, Surabaya 8 Agustus, dan di Medan pada 10-11 Agustus 2024.

Dalam pernyataannya kepada The Epoch Times, Director General Isaac Chiu mengatakan, “Tiga alasan utama mengapa pendidikan tinggi Taiwan terkenal di dunia internasional adalah kualitas sumber daya pendidikan yang tinggi, biaya pendidikan yang terjangkau, dan berbagai macam beasiswa yang ditawarkan oleh pemerintah dan universitas. Industri semikonduktor Taiwan yang sukses, pertanian dan ilmu biomedis, budaya dan ilmu sosial adalah beberapa bidang kompetitif dari pendidikan Taiwan. Selain itu, pemerintah Taiwan juga telah memperkenalkan Taiwan Gold Card, yang memberikan kesempatan bagi pelajar internasional yang berprestasi untuk tinggal dan bekerja di Taiwan untuk mendapatkan pengalaman praktis yang berharga.”

Sementara itu, Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Asisten I Setdaprov Jatim) Benny Sampirwanto yang hadir mewakili pemerintah Provinsi Jawa Timur menyambut baik Rangkaian pameran pendidikan Taiwan tersebut.

“Semoga ini bisa menjadi bekal bagi siswa dan orangtua dalam memilih pendidikan. Jika ini cocok dan sesuai dengan harapan mereka bisa memilih karena sekolah di luar negeri kan pasti ada nilai plus dan jejaring ditambah nilai plus bahasa asingnya. Taiwan juga dikenal industri dan teknologi yang maju maka diharapkan dengan bersekolah di Taiwan akan terjadi transformasi teknologi.” Pungkas Benny mengakhiri wawancara dengan The Epoch Times.

Taiwan Higher Education Fair Indonesia telah menarik ribuan pelajar dan guru Indonesia untuk mendapatkan informasi yang relevan. 40 universitas dan perguruan tinggi di Taiwan, termasuk National Taiwan University, Chinese Culture University, Kaohsiung University of Food and Tourism, Taipei City University, China Medical University, Nanhua University, Yishou University, dan Shih Chien University, membuka stan untuk memperkenalkan informasi tentang penerimaan mahasiswa baru.Tak hanya itu, informasi beasiswa, peluang kerja sambil kuliah, dan gambaran kehidupan di Taiwan juga tersedia.

Selain memperkenalkan perguruan tinggi masing-masing, perwakilan dari para perguruan tinggi Taiwan juga mengeksplorasi kesempatan kerja sama dengan perguruan tinggi, serta sekolah menengah umum dan kejuruan Indonesia.

“Guru sekolah Indonesia dapat memanfaatkan peluang beasiswa kuliah yang ditawarkan untuk meng-upgrade diri dengan mengambil program master dan doktoral di Taiwan,” kata Ketua Umum Ikatan Citra Alumni Taiwan se-Indonesia (ICATI), Ijoh Dulong.

Gaviota Annasthasya Fadila, pelajar SpInS Interactional School Wiyung Surabaya mengaku senang bisa melanjutkan studi ke Luar Negeri, khususnya Taiwan. Berbekal beasiswa dari Pemerintah Taiwan, ia berkesempatan menempuh pendidikan mulai bulan depan ke National Taiwan University jurusan Agronomi. 

“Saya memilih Taiwan karena negara ini terkenal akan agrikulturnya dan Saya berminat di bidang tersebut. Saya juga ingin memiliki spesialisasi di bidang tersebut termasuk Saya ingin meningkatkan kemampuan Bahasa Mandarin saya.” ungkapnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Taiwan terus bertambah, saat ini lebih dari 20.000 orang, dan Indonesia merupakan negara dengan jumlah mahasiswa asing terbesar kedua di Taiwan, setelah Vietnam.(mel)