Surabaya – Belakangan trend trip yang khusus diperuntukkan untuk para wanita semakin banyak peminatnya. Wanita semakin berupaya untuk menegaskan kemandirian dan otonomi mereka. Bepergian sendirian memungkinkan mereka dalam menentukan pilihan sendiri dan membangun kepercayaan diri. Pengaruh media sosial seperti Instagram yang menyoroti petualangan pelancong wanita solo, menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejaknya. Kemudian juga faktor keamanan, banyak destinasi menjadi lebih aman dan ramah untuk wisatawan wanita solo, dengan infrastruktur yang lebih baik dan kesadaran akan keselamatan.
Indonesia yang sangat terkenal dengan kekayaan, keindahan alam dan keramahan penduduk sangat menarik peminat pelancong wanita solo. Banyak penyedia trip wanita diantaranya Liftlifetravel mengakomodasi kebutuhan tersebut dengan memperkenalkan penggabungan destinasi religi, adventure dan culture.
“Selama 10 hari para pelancong wanita diantaranya dari Amerika dan Canada akan diberikan pengalaman yang tidak terlupakan. Mereka akan diajak untuk melihat Jakarta dahulu, supaya mereka mendapat gambaran mengenai Ibu Kota. Karena mereka berasal dari berbagai kota di America dan Canada, sehingga Jakarta kita jadikan sebagai titik temu. Setelah mereka berkumpul di Jakarta, kita ajak mereka terbang ke Yogyakarta,” terang Cornelia Nathalie, Country Leader Indonesia Liftlifetravel.
Di Yogjakarta mereka akan diperkenalkan membajak sawah, menanam padi, membuat batik dan bermain gamelan. Mereka akan tinggal di rumah penduduk. Amany Fuentes, salah satu pelancong dari Amerika menyampaikan bahwa dia sangat menyukai alam Indonesia, terutama ketika tinggal di desa. Dia merasakan seperti di desa tempat neneknya tinggal di Mexico, dimana terdengar ayam berkokok dipagi hari, suara air di sungai dan hijaunya pemandangan padi di sawah.
Selama di Yogyakarta mereka juga mengikuti rafting mengitari sungai Elo yang indah, berkunjung di Candi Borobudur sebagai salah satu warisan budaya oleh Unesco, dan melihat Underground Mosque dan Kesultanan Yogjakarta. Setelah 2 hari mereka di Yogjakarta, mereka menuju ke Banyuwangi dengan kereta. Ijen adalah salah satu gunung api yang terkenal indah, itulah mengapa mereka ingin melihat bluefire secara langsung. Setelah dari Banyuwangi mereka berkunjung ke Bali dengan ferry. Perjalanan ini sangat menarik bagi mereka, karena mereka dapat merasakan seluruh moda transportasi yang ada di Indonesia, dari pesawat, kereta api, ferry, angkutan desa, sepeda dan dokar.
Di Bali mereka melakukan Snorkeling di Amed, Melukat di Pura Tirta Empul, mengunjungi Monkey Forest dan surfing di Kuta. Mereka sangat antusias mengikuti upacara dan tatacara Melukat. Karena sifat trip ini adalah adventure maka kita di awal kita sudah mengadakan perjanjian dengan mereka bahwa ini bukan perjalanan wisata dimana akan tinggal di hotel berbintang, tetapi akan tinggal di rumah penduduk atau homestay, dan wajib membawa backpack, jadi bukan kopor. Pengalaman pertama menggunakan toilet jongkok merupakan hal yang tidak terlupakan untuk mereka.
Yang menarik dari trip ini adalah karena semua adalah wanita dan mereka berasal dari berbagai kota dan tidak mengenal satu sama lain. Setiap pagi kita adakan inspiration dimana mereka akan menyebutkan kata inspirasi yang saling menguatkan. Dan malam hari diadakan reflection ucapan terima kasih atas apa yang kita dapatkan hari ini. Seperti contohnya ada salah satu traveler yang sakit memiliki alergi kelapa. Seluruh tubuhnya akan merah dan gatal apabila terkena kelapa. Driver yang membawa rombongan sangat sigap membawanya dengan sepeda motor untuk diberikan pertolongan terdekat. Malam itu dia berterima kasih atas pengalaman dan driver yang membantunya.(mel)