Pasukan Ukraina Terus Menyerang Wilayah Rusia, Biden: Putin Hadapi Masalah Serius

NTD

Serangan pasukan Ukraina terhadap wilayah Rusia memasuki minggu kedua pada  Rabu (14 Agustus 2024).  Pasukan Ukraina terus maju ke wilayah Kursk di Rusia dan berhasil menangkap lebih dari 100 tentara Rusia. Presiden AS Joe Biden untuk pertama kalinya menanggapi serangan balik Ukraina ini. Ia menyatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menghadapi masalah serius.

Komando militer Ukraina melaporkan bahwa pasukan Ukraina telah menguasai 1.097 kilometer persegi wilayah di Kursk, Rusia, termasuk 74 kota dan desa. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebutkan bahwa pasukan Ukraina terus maju 1 hingga 2 kilometer dalam 24 jam terakhir dan menangkap lebih dari 100 tentara Rusia.

Zelensky berterima kasih atas “chip tawar” ini, yang akan digunakan untuk menukar tentara Ukraina yang ditahan. Seorang sumber Ukraina mengungkapkan bahwa pada dini hari, drone Ukraina menyerang empat pangkalan militer Rusia untuk melemahkan kemampuan Rusia dalam menggunakan bom luncur terhadap Ukraina. Ini merupakan serangan drone terbesar yang pernah dilakukan oleh pasukan Ukraina.

Komandan Pasukan Bersenjata Ukraina, Oleksandr Syrskyi, menyatakan bahwa pasukan mereka terus maju 1 hingga 2 kilometer di beberapa arah sejak awal hari. Seorang blogger militer pro-Rusia, Yuriy Podolyaka, mengakui bahwa situasi tetap serius, dengan musuh masih memegang kendali.

Gambar satelit menunjukkan bahwa pasukan Ukraina telah menggali parit di wilayah yang mereka kuasai di Kursk, bersiap untuk perang parit yang berkepanjangan. Karena kemajuan pesat Ukraina, wilayah Belgorod yang berbatasan dengan Kursk mengumumkan keadaan darurat pada  Rabu. Pihak berwenang Rusia juga menyatakan bahwa mereka telah mengevakuasi sekitar 200.000 penduduk dari daerah perbatasan.

Seorang juru bicara militer Ukraina pada  Selasa menyebutkan bahwa Rusia telah memindahkan sebagian pasukannya dari Zaporizhzhia dan Dnipro di selatan Ukraina ke wilayah Kursk di Rusia. Pejabat AS menyebut ini sebagai pertama kalinya Rusia mengubah penempatan pasukannya akibat serangan Ukraina.

Presiden Joe Biden pada Selasa malam memberikan tanggapan pertama terhadap serangan balik Ukraina ini, menyatakan bahwa hal ini memberikan Putin masalah serius. Pejabat AS sedang berkomunikasi dengan Ukraina mengenai masalah ini.

Pada  Rabu, Kementerian Luar Negeri Ukraina menyatakan bahwa pasukan Ukraina tidak berniat untuk menduduki wilayah Rusia, tetapi bertujuan untuk mengganggu logistik militer Rusia di Kursk.

Serangan Ukraina di wilayah Rusia secara luas dianggap sebagai strategi untuk memaksa Rusia menarik pasukannya dan meredakan tekanan besar di garis depan Ukraina, sambil juga memperoleh posisi tawar dalam negosiasi. (Hui)