Chen Yue – NTD
Pasukan Ukraina terus maju ke wilayah Kursk, Rusia. Pihak Ukraina mengumumkan bahwa mereka telah menguasai 1.150 kilometer persegi wilayah, termasuk kota perbatasan Suja. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan akan mendirikan markas militer di sana.
“Kami telah mencapai kemajuan baru. ‘Nilai tawar-menawar’ kami juga semakin meningkat,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Pada Kamis (15 Agustus), Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Oleksandr Syrsky melaporkan kemajuan militer kepada Zelensky.
Syrsky menyatakan bahwa dalam 24 jam terakhir, pasukan Ukraina telah maju 1,5 kilometer lebih jauh ke depan wilayah Kursk, Rusia. Hingga saat ini, mereka telah menguasai lebih dari 1.150 kilometer persegi wilayah Rusia, termasuk 82 kota dan desa, serta kota perbatasan terbaru yang direbut, Suja.
Segera setelah itu, Zelensky mengumumkan bahwa markas militer akan didirikan di kota Suja.
“Jenderal Syrsky melaporkan pembebasan kota Suja dari pasukan Rusia. Markas militer Ukraina akan didirikan di sana,” ujar Zelensky.
Hingga saat ini, kota Suja adalah kota terbesar di Rusia yang telah dikuasai oleh Ukraina, dengan populasi sekitar 5.000 jiwa. Kota ini juga merupakan titik terakhir untuk ekspor gas alam Rusia ke Eropa melalui Ukraina. Saat ini, tidak ada indikasi bahwa aliran gas alam melalui Suja terkena dampaknya.
Kota ini hanya berjarak 60 kilometer dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kursk. Menurut laporan media Rusia, tujuan utama pasukan Ukraina adalah merebut Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kursk.
Pada 14 Agustus, pasukan Ukraina berhasil menangkap 102 tentara Rusia di Kursk, jumlah terbesar sejauh ini.
Spekulasi muncul bahwa di antara tentara Rusia yang ditangkap tersebut, termasuk pejabat Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), perwira intelijen, serta tentara Chechnya, sehingga hal ini menjadi nilai tawar yang berharga bagi Ukraina.
Seiring dengan kemajuan cepat pasukan Ukraina di wilayah Rusia, pasukan Rusia juga melancarkan serangan hebat di Toretsk dan Pokrovsk, Ukraina.
Sejak pekan lalu, ketika pasukan Ukraina secara tiba-tiba melancarkan serangan balasan terhadap Rusia, mereka telah meraih serangkaian kemenangan dan menguasai wilayah yang luas. Namun, beberapa pengamat juga mengkhawatirkan hal ini.
Kantor berita Reuters mengutip pakar militer Polandia yang berpendapat bahwa Ukraina sedang melakukan perjudian besar. Untuk memaksa pasukan Rusia mundur, Ukraina menyerbu jauh ke dalam garis belakang musuh dan berperang di beberapa garis depan, yang mungkin meningkatkan tekanan pada garis depan Ukraina. (Hui)