Pasukan Rusia Sulit Bertahan! Sistem Komando Kacau, Sistem Intelijen Gagal?

Serangan balik Ukraina yang tak terduga membuat pasukan Rusia tidak mampu mendeteksi dan menghentikannya tepat waktu, sehingga dalam hitungan hari, Rusia kehilangan ratusan kilometer persegi wilayah. Ini menunjukkan kegagalan sistem intelijen Rusia dan kurangnya perkiraan strategis yang memadai. Sebelumnya, kekuatan perlawanan anti-Moskow dari Rusia telah beberapa kali memasuki wilayah Rusia dari Ukraina, dan reaksi pasukan Rusia selalu lambat. Kali ini pun, pasukan Rusia kembali gagal bereaksi tepat waktu, menandakan kurangnya perencanaan strategis secara komperehensif di Kementerian Pertahanan Rusia

www.aboluowang.com

Baru-baru ini, seorang komentator militer terkenal, Shen Zhou, menulis analisis di the Epoch Times. Ia menyebutkan bahwa pada Mei 2024 lalu, pasukan Rusia memilih untuk membuka front baru dari wilayah utara Ukraina, menyerang daerah Kharkiv. 

Langkah Rusia tersebut  bertujuan untuk menguras kekuatan terbatas Ukraina dan mencegah tentara Ukraina melakukan serangan balik ke wilayah Rusia. Namun, kemungkinan besar Moskow salah menilai situasi, berpikir bahwa Ukraina sudah kelelahan di berbagai garis pertahanan dan tidak lagi memiliki kekuatan dan peralatan yang cukup untuk melancarkan serangan balik. Akibatnya, pertahanan Rusia di perbatasan Rusia-Ukraina menjadi lemah.

Serangan balik Ukraina di wilayah Kursk, Rusia, sangat kontras dengan pertempuran antara kedua belah pihak di Kharkiv. Ukraina segera mendapatkan informasi intelijen tentang serangan Rusia di Kharkiv dan dengan cepat menyusun rencana pertahanan untuk menahan serangan tersebut. Sebaliknya, pasukan Rusia tampaknya kesulitan menghadapi serangan balik dari tentara Ukraina yang memiliki kekuatan lebih kecil.

Pertempuran di wilayah Kursk telah berlangsung lebih dari 10 hari, dan pasukan Ukraina terus mengambil posisi ofensif. Meskipun pasukan Rusia telah mengerahkan bala bantuan, mereka, terutama berada dalam posisi bertahan dan belum melancarkan serangan balik besar-besaran. 

Ukraina terus memperluas wilayah pendudukan, sementara Moskow hanya bisa terus-menerus mengeluarkan laporan pertempuran palsu, membatasi penyebaran informasi internal, dan berusaha sebisa mungkin menutupi kebenaran.

Bala bantuan pasukan Rusia yang dikirim ke wilayah Kursk mungkin kurang dilengkapi dengan peralatan berat. Setelah tiba, mereka lebih dulu menggali banyak parit di luar garis kontak dengan tentara Ukraina, bukannya segera berusaha merebut kembali wilayah yang diduduki.

Sumber mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menarik beberapa unit cadangan dari garis depan di Ukraina timur. Namun, pasukan yang berada di garis depan pertempuran masih terus menyerang dengan lambat dan tampaknya tidak terpengaruh oleh penarikan unit cadangan tersebut. 

Moskow menyadari bahwa serangan balik Ukraina bertujuan untuk mengacaukan rencana serangan musim panas Rusia. Oleh karena itu, Kementerian Pertahanan Rusia sementara ini belum melakukan penarikan besar-besaran pasukan dari garis depan.

Pasukan Rusia bergantung pada bala bantuan yang ditarik dari distrik militer lainnya untuk memperkuat wilayah Kursk. Meskipun mereka bersedia menarik pasukan yang lebih kuat dari garis depan untuk memperkuat Kursk, langkah ini tidak dapat dilakukan dengan cepat. 

Pengiriman peralatan berat seperti tank, kendaraan lapis baja, artileri, dan amunisi dalam jumlah besar membutuhkan waktu sebelum tiba di medan perang. Sementara itu, sistem komando pasukan Rusia kembali mengalami kekacauan. Tentara Ukraina memanfaatkan celah waktu ini untuk merebut sebanyak mungkin wilayah Rusia. (Jhon)