Pintu Air Bendungan di Liaoning, Tiongkok Dibuka, Warga Desa Berteriak Meminta Pertolongan di Tengah Dilanda Banjir 

NTD

Kabupaten Jianchang di Huludao, Provinsi Liaoning, Tiongkok pada 20 Agustus 2024, dilanda banjir besar dengan kedalaman air di beberapa daerah mencapai 2 meter. Banyak warga yang terjebak dalam banjir dan memohon pertolongan. Warga setempat melaporkan bahwa banjir ini disebabkan oleh pembuangan air dari waduk yang menyebabkan sungai meluap dan menggenangi daerah hilir.

Video yang beredar di internet menunjukkan beberapa desa di Kabupaten Jianchang diterjang banjir secara tiba-tiba. Desa Datun menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak, di mana banyak rumah terendam dan beberapa bahkan tidak terlihat lagi atapnya.

Seorang warga yang terjebak di dalam banjir mengunggah video untuk meminta pertolongan. Dalam video tersebut, dia berkata, “Rumah sudah terendam, rumah di depan sudah runtuh, dan airnya sudah mencapai rumah kami. Ada sungai di sana, dan sekarang airnya sudah meluap ke dua sisi sungai yang mengelilingi desa kami.”

Seorang wanita yang terjebak di atap rumah juga mengungkapkan keprihatinannya, “Lihat airnya sudah setinggi ini, rumah-rumah di depan sudah runtuh. Cepat hubungi tim penyelamat dari luar, tetapi kami tidak bisa melakukan panggilan telepon, tidak ada sinyal.”

Beberapa warga melaporkan bahwa di beberapa wilayah, air banjir telah membawa mobil-mobil kecil, dan warga yang mengendarai sepeda motor listrik jatuh ke dalam air dan kesulitan untuk bangkit kembali. Beberapa jalan dan jembatan rusak akibat banjir.

Ada juga laporan dari pengguna media sosial yang memperingatkan bahwa Waduk Wujintang di Distrik Nanpiao, Huludao, sedang melakukan pembuangan air, dan warga di hilir diminta segera mengungsi.

Selain itu, Waduk Gongshanzui di Kabupaten Jianchang mulai membuang air pada 19 Agustus. Menurut pemberitahuan dari Kantor Pengendalian Banjir dan Kekeringan Kabupaten Jianchang, tingkat air di waduk tersebut telah mendekati batas maksimum, dan pintu air dibuka pada pukul 15:00 dengan debit 50 meter kubik per detik. Pembuangan air ini direncanakan berlangsung selama tujuh hari.

Seorang warga Jianchang, yang disebut Chen Yi (nama samaran), mengungkapkan bahwa pada 20 Agustus, Taman Air di dekat Waduk Gongshanzui sudah terendam banjir, dengan jembatan kaca di taman tersebut terendam air. 

Chen Yi juga melaporkan bahwa menurut informasi dari pejabat setempat, debit pembuangan air dari waduk akan meningkat hingga 500 meter kubik per detik pada 20 Agustus  pukul 19:00  dan dia mengkhawatirkan ketinggian air yang terus meningkat.

Banjir yang melanda Kabupaten Jianchang sejak 20 Agustus ini telah menyebabkan komunikasi terputus di beberapa desa, menarik perhatian publik. Banyak netizen menggunakan platform media sosial untuk meminta pertolongan dan mencari keluarga mereka yang hilang akibat banjir. (Hui)